Lokasi dan Subjek Penelitian

Dwi Juliani Safita, 2013 Pengembangan Participatory Skills Melallui Kegiatan Osis Untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.3 Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data Sumber:Diolah peneliti tahun 2013 4. Menggunakan Referensi yang Cukup Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan keabsahan data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara yang tidak mengganggu atau menarik perhatian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi. 5. Mengadakan Member Check Tujuan dari member check adalah agar informasi yang peneliti peroleh yang digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan penelitian lapangan tentang fokus yang diteliti yakni pengembangan participatory skills melalui kegiatan OSIS untuk membentuk karakter kepemimpinan siswa.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution 2003 : 43, lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu perilaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah SMA Negeri 3 Bandung. Wawancara Observasi Studi Dokumentasi Dwi Juliani Safita, 2013 Pengembangan Participatory Skills Melallui Kegiatan Osis Untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Subjek penelitian yang dipilih yaitu seseorang yang dianggap paling tahu mengenai kegiatan-kegiatan OSIS yang dapat mengembangkan keterampilan berpartisipasi untuk membangun karakter kepemimpinan siswa sehingga mampu memberikan data atau informasi secara aktual dan akurat sesuai dengan kondisi di lapangan. Dari penjelasan di atas, maka dalam penelitian kualitatif ini peneliti memilih orang tertentu yang dianggap paling tahu mengenai kondisi di lapangan sehingga mampu memberikan data yang diperlukan secara akurat. Adapun yang menjadi objek penelitian atau sumber dalam penelitian ini adalah 1 orang Kepala Sekolah, 2 orang Guru Pendidikan Kewarganegaraan PKn, 1 orang Pembina OSIS, serta 9 orang siswa pengurus dan anggota OSIS di SMA Negeri 3 Bandung, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Bandung. 2. Guru PKn di SMA Negeri 3 Bandung berjumlah 2 orang. 3. Pembina OSIS SMA Negeri 3 Bandung berjumlah 1 orang. 4. Pengurus OSIS SMA Negeri 3 Bandung berjumlah 3 orang. 5. Perwakilan kelas X berjumlah 3 orang, perwakilan kelas XI 3 orang. 171 Dwi Juliani Safita, 2013 Pengembangan Participatory Skills Melallui Kegiatan Osis Untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, pada bab ini akan dikemukakan pokok-pokok penting sebagai kesimpulan tentang Pengembangan Participatory Skills melalui Kegiatan OSIS untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa di SMA Negeri 3 Bandung, sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Proses pengembangan participatory skills melalui kegiatan OSIS untuk membentuk karakter kepemimpinan siswa di SMA Negeri 3 Bandung, dilakukan melalui empat jalur pembinaan kesiswaan, diantaranya: 1 OSIS, melalui program kerja yang direalisasikan untuk menyalurkan minat dan bakat siswa. 2 ekstrakurikuler, sebagai sarana pengembangan minat dan bakat siswa. 3 Latihan Kepemimpinan Siswa LKS dalam bentuk pelatihan-pelatihan dan pemberian teori serta dibekali dengan praktek untuk membuat proposal, menyusun laporan pertanggungjawaban, dan melatih kemampuan berbicara di depan publik. 4 wawasan Wiyata Mandala, dalam bentuk sosialisasi untuk memahami konsepsi bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan. 2. Keterampilan berpartisipasi participatory skills yang paling dominan dikembangkan melalui kegiatan OSIS untuk membentuk karakter kepemimpinan siswa di SMA Negeri 3 Bandung yaitu: 1 kerja sama antarpengurus, anggota, serta pembina OSIS. 2 menghadiri pertemuan kegiatan OSIS. 3 bertukar pikiran dalam diskusi kegiatan OSIS. 4 menyusun program kerja kegiatan OSIS. 5 membuat keputusan untuk melaksanakan kegiatan OSIS.