dikatakan ia belajar melalui penemuan. Bila guru mengajar siswa tidak dengan memberitahu tetapi memberikan kesempatan atau berdialog
dengan siswa agar ia menemukan sendiri, cara guru mengajar demikian disebut metode penemuan.
Kekuatan model pembelajaran berbasis Discovery Method menurut Suherman, 1993: 214 adalah sebagai berikut:
1 Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab mereka berpikir dan
menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir. 2
Siswa memahami benar materi pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya, sehingga lebih lama di ingat.
3 Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas, dan mendorong ingin
melakukan penemuan lagi sehingga belajarnya meningkat. 4
Siswa lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks. 5
Siswa terlatih untuk belajar sendiri. Kelemahan model pembelajaran berbasis Discovery Method adalah
sebagai berikut: 1
Metode ini banyak menyita waktu dan tidak menjamin siswa tetap semangat untuk mencari penemuan baru.
2 Tidak semua guru mempunyai kemampuan atau selera untuk mengajar
menggunakan metode penemuan dan Metode ini tidak dapat digunakan untuk semua topik
3 Kelas yang banyak siswanya akan merepotkan guru dalam
memberikan bimbingan dan pengarahan serta tidak semua siswa mampu melakukan penemuan
b. Keaktifan belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 : 24 dituliskan, Aktifitas yang diartikan sebagai kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu
kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian. Dalam belajar aktif siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar, dalam proses belajar mengajar
guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa tetapi siswa mendapat pengetahuan dengan keterlibatan
mereka secara aktif dalam kegiatan tersebut. Sadirman 2001:56 menyatakan bahwa gerak menciptakan kadar keaktifan siswa yang lebih
tinggi dalam proses belajar mengajar, hendaknya para pendidik menggunakan metode pengajaran dengan melibatkan mental siswa
setinggi mungkin, siswa diberi kesempatan luas untuk menyerap informasi dan striktur kognitif dengan informasi baru sehingga dapat dicapai tingkat
keberhasilan yang setinggi-tingginya.
3. Kajian Penelitian Terdahulu
Menurut Susi Setyowati 2004 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Matematika”
menyimpulkan bahwa
penerapan model
pembelajaran berbasis Discovery menghasilkan dampak yang lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional.
Selanjutnya, Kodriyah 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Peningkatan
Keaktifan melalui
Penerapan Metode
Discovery”
menyimpulkan bahwa penerapan metode tindakan pembelajaran melalui metode Discovery mengakibatkan gairah siswa, aktifitas belajar siswa serta
minat belajar siswa dikelas. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Sutarman2006
menyimpulkan bahwa pemberian Lembar Kerja Siswa memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa, yaitu prestasi belajar siswa akan
lebih baik. Selain itu pemberian LKS juga meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar matematika.
4. Rumusan Masalah
Apakah Model pembelajaran matematika berbasis Discovery Method mampu meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas VIII
E semester Genap SMP Negeri 2 Gatak tahun ajaran 20112012?”
5. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis Discovery Method
dalam pembelajaran matematika.
6. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan pada dunia pendidikan dalam pengajaran matematika bahwa penerapan model
pembelajaran matematika berbasis Discovery Method dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa.
b. Manfaat Praktis
1 Sebagai masukan bagi guru dan sekolah untuk menerapkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.