commit to user 12
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Triterpenoid memiliki atom C30. Senyawa ini tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan
Lenny, 2006. Tumbuhan yang mengandung senyawa Triterpenoid mempunyai
nilai ekologi karena senyawa ini bekerja sebagai anti fungi, insektisida, anti pemangsa, anti bakteri dan anti virus
Robinson,1991.
2. Trichophyton mentagrophytes
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Eumycophyta
Kelas : Deuteromycetes
Bangsa : Melanconiales
Suku : Moniliaceae
Genus : Trichophyton
Spesies : Trichophyton mentagrophytes
Ananthanarayan dan Paniker, 2000 b. Morfologi
Divisi ini memiliki ciri hifa bersekat, reproduksi dengan cara aseksual menggunakan konidiospora, sedangkan reproduksi seksual
belum diketahui sehingga jamur kelas ini disebut jamur imferfekti. Pada biakan Trichophyton mentagrophytes membentuk koloni dan
konidia yang khas, koloninya dapat berbentuk seperti kapas sampai granular, memiliki kelompok mikronidia yang terbentuk sferis
commit to user 13
menyerupai buah anggur, terdapat mikronidia yang menyerupai kapas tapi jarang ditemukan Jawetz et al., 2004.
Makronidia berbentuk panjang seperti pensil, sedangkan mikronidia lecil, berdinding tipis, dan berbentuk lonjong dan terletak
pada konidiofora yang pendek dan tersusun secara satu persatu atau berkelompok pada sisi hifa Srisasi, 2003. Genus Trichophtyon
memiliki dinding tipis, makronidia halus dan mikronidia banyak Talaro K dan Talaro A, 1999. Trichophyton mentagrophytes bisa
tumbuh baik pada media Sabouraud Dextrose Agar pada suhu kamar Jawetz et al., 2004.
c. Habitat Jamur Trichophyton adalah dermatofita yang habitatnya di tanah,
manusia, dan hewan. Terutama pada daerrah yang beriklim tropis dan basah. Berdasarkan afinitasnya, genus Trichophyton dibagi menjadi
geofilik hidup di tanah, antropofilik hidup pada tubuh manusia, dan zoofilik hidup pada hewan. Sedangkan Trichophyton mentagrophytes
adalah jamur antropofilik dan zoofilik Jawetz et al., 2004. d. Patogenesis
Infeksi Trichophyton menyebabkan timbulnya bercak melingkar dan berbatas tegas yang tertutup dengan sisik atau gelembung kecil
atau dikenal dengan istilah ring worm atau tinea. Trichophyton paling sering menyebabkan Tinea capitis, Tinea favosa, Tinea corporis, Tinea
imbrikata, Tinea kruris, Tinea manus dan pedis, Tinea unguinum.
commit to user 14
1 Tinea kapitis Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala
yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Dermatofitosis ini umumnya menyerang anak prapubertas. Jamur menyerang stratum
korneum dan masuk ke folikel rambut yang selanjutnya akan menyerang bagian luar atau sampai ke bagian dalam rambut,
bergantung pada spesiesnya Daili, dkk., 2005. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan
kadang kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion Djuanda, 2000
Di dalam klinik, tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang jelas Madani, 2000:
a Grey patch ringworm Grey patch ringworm merupakan tinea kapitis yang
biasanya disebabkan oleh genus microsporium dan sering ditemukan pada anak-anak. Penyakit mulai dengan papul
merah yang kecil di sekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak, yang menjadi pucat dan bersisik.
Keluhan penderita adalah rasa gatal. Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak berkilat lagi Semua rambut di daerah
tersebut terserang oleh jamur sehingga terbentuk alopesia setempat. Tempat-tempat ini terlihat sebagai grey patch. Pada
pemeriksaan dengan lampu Wood dapat dilihat fluoresensi
commit to user 15
hijau kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melampaui batas-batas grey patch tersebut.
b Kerion Kerion merupakan reaksi peradangan yang berat pada tinea
kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang padat disekitarnya. Bila
penyebabnya Microsporium canis dan Microsporium gypseum, pembentukan kerion ini lebih sering dilihat. Terlihat agak
kurang bila penyebabnya Tricophyton tonsurans, dan sedikit sekali bila penyebabnya adalah Trichophyton violaceum.
Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut yang berakibat alopesia yang menetap. Parut yang menonjol kadang-kadang
dapat terbentuk. c Black dot ringworm
Black dot
ringworm terutama
disebabkan oleh
Trichophyton tonsurans dan Trichophyton violaceum. Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel, dan yang
tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberikan
gambaran khas yaitu black dot. 2 Tinea kruris
Tinea kruris lebih sering terjadi pada laki-laki dan jarang pada wanita. Tepi eritematosa yang berskuama pelan-pelan menjalar ke
bawah paha bagian dalam, dan meluas ke arah belakang ke daerah
commit to user 16
perineum dan
gluteus. Penyebabnya
biasanya adalah
Epidermophyton flocossum, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh Trichophyton rubrum Madani, 2000.
Kelainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada tepi lebih nyata daripada daerah
tengahnya. Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan
biasanya akibat garukan Madani, 2000. 3 Tinea korporis
Tinea korporis merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut glabrous skin. Menurut Madani 2000 penyebab
tersering penyakit ini adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes.
Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang kadang
dengan daerah vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang. Kadang kadang terlihat erosi dan krusta
akibat garukan. Lesi pada umumnya merupakan bercak terpisah satu dengan yang lain Brown dan Burns, 2005.
Pada kasus dermatofitosis dengan gambaran klinis tidak khas, diagnosis pasti ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan kulit dengan larutan KOH 10-20 Daili et al., 2005.
commit to user 17
4 Tinea imbrikata Tinea imbrikata merupakan bentuk khas tinea korporis yang
disebabkan oleh Trichophyton concentrium. Tinea imbrikata mulai dengan bentuk papul berwarna coklat, yang perlahan-lahan
menjadi besar. Stratum korneum bagian tengah terlepas dari dasarnya dan melebar. Proses ini setelah beberapa waktu mulai lagi
dari bagian tengah, sehingga terbentuk lingkaran skuama yang konsentris Daili et al., 2005.
5 Tinea favosa Tinea favosa adalah infeksi jamur kronis, terutama oleh
Trichophyton schoenleini,
Trichophyton violaceum
dan Microsporum gypseum. Penyakit ini biasanya dimulai di kepala
sebagai titik kecil di bawah kulit yang berwarna merah kuning dan berkembang menjadi krusta berbentuk cawan skutula dengan
berbagai ukuran. Tinea favosa pada kulit dapat dilihat sebagai kelainan kulit papulovesikel dan papuloskuamosa, disertai kelainan
kulit berbentuk cawan yang khas yang kemudian menjadi jaringan parut. Biasanya dapat tercium bau tikus mousy odor pada para
penderita favus. Kadang kadang penyakit ini dapat menyerupai dermatitis seboroika Daili et al., 2005.
6 Tinea manus dan pedis Tinea pedis disebut juga Athlete’s foot atau “Ring worm of the
foot”. Penyakit ini sering menyerang orang-orang dewasa yang banyak bekerja di tempat basah seperti tukang cuci, pekerja-
commit to user 18
pekerja di sawah atau orang-orang yang setiap hari harus memakai sepatu yang tertutup seperti anggota tentara. Keluhan subjektif
bervariasi mulai dari tanpa keluhan sampai rasa gatal yang hebat dan nyeri bila ada infeksi sekunder Madani, 2000. Ada 3 bentuk
Tinea pedis: a Bentuk intertriginosa
Keluhan yang tampak berupa maserasi, skuamasi serta erosi, di celah-celah jari terutama jari IV dan jari V. Hal ini terjadi
disebabkan kelembaban di celah-ceIah jari tersebut membuat jamur-jamur hidup lebih subur. Bila menahun dapat terjadi
fisura yang nyeri bila kena sentuh. Bila terjadi infeksi dapat menimbulkan selulitis atau erisipelas disertai gejala-gejala
umum. b Bentuk hiperkeratosis
Disini lebih jelas tampak ialah terjadi penebalan kulit disertai sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung
kaki. Bila hiperkeratosisnya hebat dapat terjadi fisura-fisura yang dalam pada bagian lateral telapak kaki.
c Bentuk vesikuler subakut Kelainan-kelainan yang timbul dimulai pada daerah sekitar
antar jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Tampak ada vesikel dan bula yang terletak agak dalam di
bawah kulit, diserta perasaan gatal yang hebat. Bila vesikel- vesikel ini pecah akan meninggalkan skuama melingkar yang
commit to user 19
disebut collorette. Bila terjadi infeksi akan memperhebat dan memperberat keadaan sehingga dapat terjadi erisipelas.
Semua bentuk yang terdapat pada Tinea pedis, dapat terjadi pada Tinea manus, yaitu dermatofitosis yang menyerang tangan.
Penyebab utamanya ialah Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, dan Epidermofiton floccosum.
7 Tinea unguium Onikomikosis Penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 bentuk tergantung jamur
penyebab dan permulaan dari dekstruksi kuku. Subinguinal proksimal bila dimulai dari pangkal kuku, Subinguinal distal bila di
mulai dari tepi ujung dan leukonikia trikofita bila di mulai dari bawah kuku. Permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi,
rapuh dan disertai oleh subungual hiperkeratosis. Dibawah kuku tampak adanya detritus yang banyak mengandung elemen jamur
Madani, 2000. Onikomikosis ini merupakan penyakit jamur yang kronik sekali,
penderita minta pertolongan dokter setelah menderita penyakit ini setelah beberapa lama, karena penyakit ini tidak memberikan
keluhan subjektif, tidak gatal, dan tidak sakit. Kadang-kadang penderita baru datang berobat setelah seluruh kukunya sudah
terkena penyakit. Penyebab utama adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes Madani,2000.
commit to user 20
3. Flukonazol