merupakan perwujudan tuntutan masyarakat atas penyelesaian sengketa yang cepat, efektif, dan efisien.
1.8 Metode Penelitian
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan penelitian secara ilmiah, hal tersebut berarti suatu metode yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa permasalahan dengan jalan menganalisanya dan dengan mengadakan pemeriksaan yang
mendalam untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas masalah- masalah yang timbul. Untuk dapat dinyatakan sebagai skripsi, maka
diperlukan suatu metodologi yang tentunya bertujuan untuk mengadakan pendekatan atau penyelidikan ilmiah yang bersahaja. Adapun metodologi
penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.8.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian yuridis empiris sosiologis, yakni penelitian yang menggunakan fakta-
fakta empiris yang melakukan kajian terhadap mediasi sebagai pilihan penyelesaian sengketa antara PT. Alam Sutera Realty Tbk. dengan warga
Banjar dusun Suka Duka Giri Dharma Desa Ungasan, Kabupaten Badung, merupakan penelitian hukum yang memakai sumber data primer.
Penelitian ini dilakukan dengan menghubungkan permasalahan dengan
ketentuan yang mengatur permasalahan ini dan pemecahannya dalam kehidupan masyarakat.
1.8.2 Jenis Pendekatan
Dalam penelitian hukum terdapat beberapa jenis pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan Perundang-undangan the statute approach
Menurut Peter Mahmud Marzuki, pendekatan undang-undang dilakukan penulis dengan menelaah semua undang-undang dan
regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. Peraturan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah dari aspek
instrumen hukum nasional, yakni Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pearturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan, dan Undang-Undang No. 10 Tahun
2009 Tentang Pariwisata.
2. Pendekatan Konseptual Conceptual Approach
Pendekatan konseptual beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum.dengan
mempelajari pandang-pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-
pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum relevan dengan isu yang dihadapi. Pemahaman akan pandangan-
pandangan dan doktrin-doktrin tersebut merupakan sandaran bagi peneliti dalam membangun suatu argumentasi hukum dalam
memecahkan isu yang dihadapi yang dikemukakan oleh Peter Mahmud Marzuki.
3. Pendekatan Kasus The Case Approach
Menurut Peter Mahmud Marzuki, pendekatan kasus dilakukan dengan cara menelaah kasus-kasus terkait dengan isu yang sedang dihadapi,
dan telah menjadi putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Kasus ini dapat berupa kasus yang terjadi di Indonesia maupun di
negara lain. Yang menjadi kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah rasio decidendi atau reasoning yaitu pertimbangan pengadilan
untuk sampai kepada suatu putusan.
14
Secara praktis ataupun akademis, pendekatan kasus mempunyai kegunaan dalam mengkaji rasio decidendi atau reasoning tersebut
merupakan referensi bagi penyusunan argumentasi dalam pemecahan isu hukum. Perlu pula dikemukakan bahwa pendekatan kasus tidak
sama dengan studi kasus case study. Di dalam pendekatan kasus case approach, beberapa kasus ditelaah untuk referensi bagi suatu isu
hukum. Sedangkan Studi kasus merupakan suatu studi dari berbagai aspek hukum.
1.8.3 Sumber Data
14
Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, cetakan ke-11, Jakarta : Kencana, hal. 94
Data yang diteliti dalam penelitian hukum empiris ada dua yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer menurut Soerjono Soekanto, yaitu data yang diperoleh di
lapangan melalui penelitian.
15
Hasil penelitian berupa data dari observasi secara langsung dari Wawancara dengan :
a. Kelian Banjar Suka Duka Giri Dharma, Desa Ungasan,
Kabupaten Badung, b.
PT. Alam Sutera Realty Tbk., dan c.
Mediator. Kemudian penyebaran Quisioner ke masyarakat Banjar Suka Duka
Giri Dharma, Desa Ungasan, Kabupaten Badung. 2.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan cara membaca dokumen-dokumen resmi, buku-buku, literatur dan perundang-
undangan.
16
Adapun Peraturan Perundang-undangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa b.
Pearturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan
c. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata.
1.8.4 Teknik Pengumpulan Data
15
Soerjono Soekanto, 2012, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia UI- Press, Jakarta, hal. 12.
16
Ibid.
Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan teknik observasi, teknik interview wawancara, dan teknik penyebaran kuisioner.
a. Teknik Observasi
Ada dua teknik observasi yaitu: Teknik Observasi Langsung adalah teknik pengumpulan
data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung atau tanpa alat terhadap gejala-gejala subyek yang
diselidiki baik pengamatan dilakukan dalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan, yang
khusus diadakan. Teknik Observasi Tidak Langsung adalah teknik
pengumpulan data
dimana peneliti
mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang ditelitinya
dengan perantaraan sebuah alat. b.
Teknik Wawancara yaitu melakukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan
dengan masalah penelitian kepada responden maupun informan. c.
Penyebaran Quisioner membuat suatu kuis dan disebarkan kepada responden.
1.8.5 Pengolahan dan Analisis Data