Teori Perjanjian Doktrin Mengenai Mediasi

c. Asas mengikat; yaitu para pihak wajib untuk mematuhi kesepakatan yang dibuat; d. Asas kebebasan berkontrak; yaitu para pihak yang bersengketa bebas menentukan hal yang diatur dalam perjanjian asal tidak bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan dan kesusilaan; e. Asas kerahasiaan; yaitu penyelesaian atas suatu sengketa dilakukan hanya oleh para pihak dan tidak dapat dihadiri oleh pihak lain. 8 Kelebihan dari penyelesaian sengketa melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa yang dilakukan secara non litigasi dapat dikatakan sebagai penyelesaian sengketa yang berkualitas tinggi karena sengketa yang diselesaikan akan dapat selesai tuntas tanpa meninggalkan sisa kebencian dan dendam. 9

1.7.4 Teori Perjanjian

a. Menurut teori lama yang disebut perjanjian adalah hukum berdasarkan kata sepakat untuk memberikan akibat hukum. dari definisi ini telah tampak adanya asas konsensualisme dan timbulnya akibat hukum timbullenyapnya hak dan kewajiban. 10 b. Menurut teori baru yang dikemukakan oleh Van Dunne, yang diartikan perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih 8 Jimmy Joses Sembiring, 2011, Cara Menyelesaikan Sengketa di Luar Pengadilan, Visimedia, Jakarta, hal. 11. 9 I Wayan Wiryawan dan I Ketut Artadi, 2009, Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Udayan University Press, Denpasar, hal. 4. 10 Salim, 2011, Pengantar Hukum Perdata Tertulis BW, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 161. berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum.. Ada tiga tahap dalam membuat perjanjian menurut teori baru : 1. Tahap Pracontractual, yaitu adanya penawaran dan penerimaan 2. Tahap Contractual, yaitu adanya persesuaian pernyataan kehendak antara para pihak 3. Tahap Post Contractual, yaitu pelaksanaan perjanjian. 11

1.7.5 Doktrin Mengenai Mediasi

1. Takdir Rahmadi dalam bukunya Mediasi: Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat disebutkan, bahwa mediasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa antara dua pihak atau lebih melalui perundingan atau cara mufakat dengan bantuan pihak netral yang tidak memiliki kewenangan memutus. 12 2. Menurut Witanto, mediasi adalah metode penyelesaian yang termasuk dalam kategori tripartite karena melibatkan bantuan atau jasa pihak ketiga. 13 3. Menurut Bambang Sutiyoso, mediasi yaitu sebagai salah satu mekanisme penyelesaian sengketa alternatif di luar pengadilan sudah lama dipakai dalam berbagai kasus-kasus bisnis, lingkungan hidup, perburuhan, pertanahan, perumahan, sengketa konsumen, dan sebagainya yang 11 Ibid. 12 Takdir Rahmadi, op.cit, hal. 12. 13 Witanto, 2011, HUKUM ACARA MEDIASI, Dalam Dalam Perkara Perdata di Lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Agama Menurut PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Alfabeta, Bandung, hal. 17. merupakan perwujudan tuntutan masyarakat atas penyelesaian sengketa yang cepat, efektif, dan efisien.

1.8 Metode Penelitian