9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Teori Pertukaran Sosial
Blau, 1964 dalam Fung et al., 2012 menyatakan bahwa Teori pertukaran sosial merupakan pandangan karyawan ketika mereka telah
diperlakukan dengan baik oleh organisasi, mereka akan cenderung bersikap dan berprilaku positif pada organisasi. Pertukaran dapat terjadi ketika dua belah pihak
antara karyawan dan organisasi dapat memberikan keuntungan satu sama lain Fung et al., 2012. Karyawan yang puas terhadap pekerjaanya dan organisasi
akan cenderung membalas budi dengan bekerja dan memberikan yang terbaik pada organisasi selain itu akan mampu meningkatkan rasa memiliki karyawan
terhadap organisasi.
2.2 Organizational Citizenship Behavior OCB
2.2.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior
Organ 1988 dalam Erkutlu, 2011 menyatakan OCB adalah perilaku individu yang tidak berkaitan secara langsung dan eksplisit oleh sistem
penghargaan, dan secara agregat berfungsi meningkatkan efektivitas suatu organisasi. Karyawan dengan kecenderungan OCB secara sadar tindakannya tidak
akan mendapatkan penghargaan lebih, tapi dengan OCB karyawan dapat membantu suatu organisasi berjalan secara efektif dan efisien. Robbins dan Judge
2008:40 mendefinisikan OCB sebagai perilaku pilihan yang tidak menjadi
10
bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi secara efektif. Anggota dengan OCB rela dan sadar untuk
tidak di bayar atau diberikan bonus dalam bentuk tertentu, seseorang dengan OCB rela lebih bekerja untuk dapat membantu anggota lain dengan ikhlas dan
organisasi. Berdasarkan penjelasan dan penelitian di atas dapat disimpulkan OCB
adalah perilaku anggota organisasi yang secara bebas mengambil setiap aktivitas yang diluar dari tugas asli individu yang bertujuan membantu suatu organisasi
menjalankan setiap fungsinya dan mencapai tujuan. Karyawan dengan perilaku OCB melakukan kegiatan atau aktivitas di luar dari job descriptions yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Anggota dengan OCB rela melakukan pekerjaan lebih dengan tidak mengharapkan imbalan atau penghargaan dari organisasi.
2.2.2. Dimensi Organizational Citizenship BehaviorOCB
Organ 1988 dalam Ozdem 2012 menyatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam OCB, yaitu :
1. Altruism
Perilaku anggota yang berinisiatif membatu rekan kerja secara sukarela yang sedang mengalami kesusahan dalam pekerjaan. Contoh : Membantu anggota
atau karyawan baru sehingga dia dapat dengan mudah beradaptasi dengan pekerjaan, membantu rekan kerja yang memiliki beban kerja yang berat,
membantu rekan kerja lain dalam menggunakan peralatan, menyiapkan presentasi, mengambil atau mengerjakan tugas rekan kerja ketika karyawan sedang dalam
keadaan tidak mendukung dalam bekerja seperti sakit, dll.
11
2. Conscientiousness
Perilaku anggota yang selalu mencoba untuk dapat melebihi apa yang diharapkan oleh perusahaan. Contoh: datang ke tempat kerja lebih awal, pulang
lebih lama dibandingkan rekan kerja yang lain, dan mengerjakan tugas dan menyelsaikannya jauh sebelum dari tanggal pengumpulan tugas.
3. Courtesy
Menjaga hubungan baik antar sesama anggota, terus menerus berinteraksi satu sama lain karena tugas karyawan dan akan terpengaruh oleh keputusan dan
tugas masing-masing. Perilaku ini didasarkan pada prinsip menginformasikan orang lain sebelumnya pada tindakan atau keputusan yang mungkin
mempengaruhi karyawan. Contoh : selalu menyapa dan selalu menanyakan
pendapat anggota lain sebelum mengambil keputusan. 4.
Civic Virtue
Perilaku yang menunjukan bahwa anggota tersebut mempunyai tanggung jawab untuk terlibat dan berpatisipasi pada setiap kegiatan yang dilakukan
organisasi. Contoh : berkontribusi dalam menjaga reputasi organisasi, mengikuti setiap perubahan yang organisasi lakukan.
5. Sportmanship
Perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi tanpa mengajukan keberatan-keberatan. Contoh : tidak
menghabiskan waktu untuk mengeluh atas setiap permasalahan yang sepele, menerima setiap keputusan dan kebijakan yang diterapkan organisasi.
12
2.3 Keadilan Organisasional