12
2.3 Keadilan Organisasional
2.3.1. Pengertian Keadilan Organisasional
Keadilan organisasional merupakan bagaimana suatu organisasi memperlakukan seluruh karyawannya dengan perlakuan yang sama tanpa
memandang adanya perbedaan sehingga timbul keharmonisan dalam organisasi. Karyawan cenderung akan membandingkan usaha yang karyawan telah lakukan
dengan hasil yang karyawan dapatkan dengan hasil dari orang lain dapatkan. Pada akhirnya, secara umum diterima bahwa persepsi emosi, perilaku dan
kepuasan dari individu terhadap organisasi adalah sebagai akibat dari perbandingan ini. Seorang individu akan puas dan berperilaku positif terhadap
organisasi jika perbandingan menunjukkan bahwa usaha dan keuntungan yang sama atau lebih baik dari yang lain. Jika karyawan memiliki persepsi bahwa rekan
kerja bekerja lebih sedikit dan mendapatkan hasil lebih banyak dari organisasi akan menyebabkan tingkat kepuasan karyawan akan berkurang dan karyawan
cenderung akan berperilaku negatif Ince Gul, 2011. Organisasi berlaku adil jika mampu memberikan hak yang memang harus diterima oleh anggota menurut
out-come dan input. Jika out-come dan input yang diterima seorang karyawan sudah berimbang maka maka hal tersebut bisa dikatakan adil.
Najafi et al., 2011 mengatakan keadilan organisasional merupakan persepsi karyawan sejauh mana karyawan diperlakukan secara adil dalam
organisasi dan bagaimana persepsi tersebut mempengaruhi kepuasan karyawan. Menurut Schuler dan Jackson 1997:78 dalam Parameswari dan Rahyuda 2014
13
memperlakukan karyawan dengan adil prinsipnya ialah menyeimbangkan hak dan kewajiban manajemen serta karyawan.
Jika suatu organisasi mampu bersikap adil pada setiap anggotannya ini akan menimbulkan dampak yang signifikan pada kinerja organisasi. Organisasi
perlu memberikan perhatian yang besar terhadap persepsi karyawan tentang keadilan organisasional, karena dengan begitu apabila anggota merasa telah
diperlakukan dengan adil oleh perusahaan maka dengan ini akan membuat peningkatan kepuasan dan motivasi kerja karyawan.
2.3.2. Dimensi Keadilan Organisasional
Penelitian yang dilakukan Ince dan Gul, 2011 terdapat tiga dimensi keadilan organisasional, yaitu :
1. Keadilan Distributif
Persepsi karyawan mengenai keadilan dan kelayakan dalam penerimaan jumlah imbalan yang ia dapatkan bila dengan membandingkan tentang apa yang
telah di keluarkan ataupun dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan karyawan lain. Dimensi ini didasari karyawan yang akan membandingkan rasio
input dan out comes yang diterimanya serta membandingkan out comes yang diterimanya dengan out comes yang diterima rekan kerja lain. Apabila tercapai
perimbangan antara input dan out comes maka bisa dikatakan organisasi sudah bersikap dengan adil.
2. Keadilan Prosedural
Karyawan bereaksi terhadap keputusan yang mempengaruhi karyawan dan karyawan juga dipengaruhi oleh proses-proses yang menyebabkan keputusan ini.
14
Keadilan prosedural adalah persepsi karyawan mengenai proses yang digunakan untuk menentukan keputusan. Keadilan prosedural mempunyai faktor kunci yang
menentukan, yaitu : a.
Kosistensi antara individu pada jangka waktu tertentu b.
Meliputi perilaku tanpa memiliki prasangka c.
Memberikan informasi yang benar dan nyata d.
Melakukan tindakan yang tepat dalam mengatasi konflik yang terjadi antar karyawan
e. Konsisten dengan standar etika yang telah diyakini
f. Selalu mempertimbangkan pihak terkait dalam pengambilan keputusan
3. Keadilan Interaksional
Keadilan interaksional merupakan hubungan antar atasan dan karyawan yang akan terkena pengaruh atas keputusan yang telah diambil. Keadilan
interaksional merupakan suatu persepsi tentang bagaimana atasan mampu bersikap menghormati karyawannya Nwibere, 2014. Hubungan antar atasan dan
karyawan sangatlah penting ini terkait keberlangsungan suatu organisasi, jika atasan dan karyawan sudah saling mengerti dan menghargai satu sama lain dapat
dikatakan organisasi akan lebih mudah dalam mencapai tujuan.
2.4 Kepuasan Kerja