Kepuasan Kerja Peran Kepuasan Kerja dalam Memediasi Pengaruh Keadilan Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior Studi pada PT Sumiati Ekspor Internasional.

14 Keadilan prosedural adalah persepsi karyawan mengenai proses yang digunakan untuk menentukan keputusan. Keadilan prosedural mempunyai faktor kunci yang menentukan, yaitu : a. Kosistensi antara individu pada jangka waktu tertentu b. Meliputi perilaku tanpa memiliki prasangka c. Memberikan informasi yang benar dan nyata d. Melakukan tindakan yang tepat dalam mengatasi konflik yang terjadi antar karyawan e. Konsisten dengan standar etika yang telah diyakini f. Selalu mempertimbangkan pihak terkait dalam pengambilan keputusan

3. Keadilan Interaksional

Keadilan interaksional merupakan hubungan antar atasan dan karyawan yang akan terkena pengaruh atas keputusan yang telah diambil. Keadilan interaksional merupakan suatu persepsi tentang bagaimana atasan mampu bersikap menghormati karyawannya Nwibere, 2014. Hubungan antar atasan dan karyawan sangatlah penting ini terkait keberlangsungan suatu organisasi, jika atasan dan karyawan sudah saling mengerti dan menghargai satu sama lain dapat dikatakan organisasi akan lebih mudah dalam mencapai tujuan.

2.4 Kepuasan Kerja

2.4.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Robbins 1996 dalam Sani 2013 menyatakan bahwa kepuasan kerja mengacu pada sikap positif seorang individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah emosi positif yang dihasilkan dari perasaan nyaman setiap karyawan 15 pada saat melaksanakan pekerjaan Sani, 2013. Kepuasan kerja adalah sekumpulan perasaan karyawan tentang nyaman atau tidaknya pekerjaan karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda organisasi yang dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil manajemen perilaku yang berjalan efektif Davis dan Newstorm,1985:105. Kepuasan kerja merupakan keinginan emosional dan keadaan positif yang diperoleh dari penilaian pekerjaan atau pengalaman Tabatabei et al., 2015. Karyawan yang puas cenderung lebih setia terhadap organisasi karyawan. Secara umum ketika karyawan puas dengan pekerjaan yang dijalankannya, karyawan cenderung bersikap positif terkait dengan pekerjaan. karyawan yakin bahwa pekerjaan lain tidak lebih baik dari pekerjaan karyawan sekarang. Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi cenderung memiliki keinginan ingin bekerja lebih lama dengan perusahaan karyawan saat ini dan akan berusaha keras dalam mejalankan tanggung dan jawab pekerjaannya Karim Rehman, 2012. Kepuasan kerja sangat diharapkan oleh organisasi karena kepuasan kerja merupakan suatu cerminan kebahagiaan yang dirasakan karyawan atas pekerjaannya Sutrisna Rahyuda, 2014. Berdasarkan uraian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan dan sikap yang timbul karena individu tersebut menemukan kenyamanan dalam bekerja pada suatu organisasi. Karyawan yang mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi akan pekerjaan yang dijalaninya membuktikan bahwa organisasi tersebut di jalankan dan dikelola dengan sangat baik. 16

2.4.2. Dimensi Kepuasan Kerja

Azeem 2010 dalam Rahmi 2014 mengungkapkan bahwa terdapat lima faktor kepuasan kerja, yaitu: 1. Gaji Pay, yaitu jumlah gaji atau upah yang diterima karyawan yang dianggap pantas dan sesuai dengan beban karyawan. 2. Pekerjaan Job, yaitu jenis pekerjaan yang menarik dan memberikan kesempatan untuk pembelajaran bagi karyawan serta kesempatan untuk menerima tanggung jawab atas pekerjaan. 3. Kesempatan promosi Promotion opportunities, yaitu adanya kesempatan bagi karyawan untuk maju dan berkembang dalam organisasi, seperti: kesempatan untuk mendapatkan promosi, kenaikan pangkat, penghargaan, serta pengembangan diri individu. 4. Atasan Suvervisor, yaitu kemampuan atasan untuk menunjukkan perhatian terhadap bawahan, memberikan bantuan dalam bekerja, serta memperlakukan bawahan secara baik. 5. Rekan kerja Co-workers, yaitu rekan kerja yang pandai secara teknis, bersahabat, dan saling mendukung dalam lingkungan kerja.

2.5 Hubungan Antar Variabel