Tindakan PENGGUNAAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGORESAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 170 2 Indikator tentang materi persiapan kemerdekaan Indonesia tersebut diharapkan dapat membentuk sifat dan karakter kepahlawanan siswa. c. Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat. Rencana pembelajaran yang disusun oleh peneliti memuat 2 kali pertemuan, masing-masing pertemuan membutuhkan waktu 2 jam pelajaran dan dilaksanakan dalam hari yang berbeda. d. Menyiapkan instrumen metode Quantum Learning yang akan digunakan dalam pembelajaran antara lain skema pembelajaran, daftar nama tokoh, daftar peristiwa penting di sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan lain-lain. e. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru mempersiapkan dan menata lingkungan pembelajaran, seperti menata susunan tempat duduk siswa, memasang sound system sebagai iringan musik saat pembelajaran, pemasangan kata-kata mutiara di tembok kelas, dan lain-lain. Untuk pemasangan kata-kata mutiara dilakukan satu kali saat pembelajaran pada siklus I, dan kata-kata mutiara digunakan sampai akhir kegiatan penelitian. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I terlampir pada halaman 79

2. Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan metode ceramah yang digabungkan dengan metode inkuiri, metode penugasan dan kerja kelompok. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi dan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pada siklus I ini, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember 2010, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 4 Desember 2010. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan menggunakan metode yang sesuai dengan usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. a. Pertemuan Pertama 1 Pada pertemuan pertama materi IPS yang diajarkan tentang materi persiapan kemerdekaan dengan indikator menjelaskan beberapa commit to user 171 usaha dalam rangka mempersiapan kemerdekaan Indonesia. Sebagai kegiatan awal guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Hari Merdeka” secara bersama-sama, dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan membangkitkan minat siswa untuk mempelajari materi pembelajaran. Kemudian guru juga menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran siklus I pertemuan pertama. 2 Kegiatan inti dimulai dengan menyampaikan indikator pembelajaran dan manfaat mempelajari materi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian siswa dan guru membahas sekilas tentang materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan membagi 51 siswa untuk menjadi 25 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang, dan 1 kelompok beranggotakan 3 orang. Setelah kelompok terbentuk, kegiatan yang pertama kali dilaksanakan adalah mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa persiapan kemedekaan Indonesia, misalnya pembentukan BPUPKI, pembentukan PPKI, menyerahnya Jepang kepada Sekutu, peristiwa Rengasdengklok, pembacaan teks proklamasi, dan lain-lain. Kemudian siswa secara berkelompok dan mandiri menyusun skema peristiwa proklamasi kemerdekaan berdasarkan berbagai sumber dan keterangan dari guru. 3 Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi hasil pembelajaran yakni dengan memberi soal secara lisan tentang pelajaran yang telah dipelajari bersama-sama. Kemudian pemberian tugas rumah dengan memberi soal-soal latihan kepada siswa dan untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya. b. Pertemuan Kedua 1 Pada pertemuan kedua siklus I materi IPS yang diajarkan tentang materi persiapan kemerdekaan dengan indikator mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan dan menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan. Sebagai kegiatan awal, guru commit to user 172 menceritakan biografi salah satu tokoh perjuangan persiapan kemerdekaan Indonesia dan mengulas kembali materi yang telah selesai dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2 Kegiatan inti dimulai dengan tanya jawab mengenai materi yang belum jelas bagi siswa. Kemudian siswa melanjutkan kembali dan menyelesaikan kegiatan pada pertemuan pertama pada siklus I yaitu menyusun skema peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kegiatan inti diakhiri dengan kegiatan presentasi hasil kerja kelompok siswa di depan kelas. 3 Guru memadukan metode kerja kelompok dengan metode presentasi yaitu memberikan penjelasan mengenai skema peristiwa persiapan kemerdekaan kepada siswa lain. Siswa melakukan presentasi dengan cara membawa skema peristiwa persiapan kemerdekaan dan menjelaskannya di depan kelas. Guru memberikan contoh bagaimana melakukan presentasi terlebih dahulu kemudian menunjuk salah satu kelompok untuk presentasi. Untuk presentasi yang pertama, guru masih membimbing siswa bagaimana melakukan presentasi. Sedangkan kelompok yang lain, memperhatikan guru dan kelompok yang pertama kali maju. Untuk kelompok kedua dan seterusnya, siswa melakukan presentasi secara mandiri. Pada tahap kegiatan ini guru juga memadukan metode presentasi dengan metode tanya jawab. Guru akan memberikan membuka pertanyaan kepada siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam melakukan presentasi. 4 Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi selama 15 menit kemudian dibahas bersama dicocokkan dan setelah itu guru memberikan penilaian secara individu. Sebagai tindak lanjut guru memberi masukan kepada siswa dalam membuat skema materi mind mapping yang baik dan bagaimana presentasi yang baik. Kemudian siswa bersama guru menyimpulkan inti pembelajaran. Foto kegiatan siklus I pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 90. commit to user 173 Perbandingan nilai pemahaman tentang persiapan kemerdekaan pada siklus I dengan tes sebelumnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Perbandingan Hasil Tes Sebelum Tindakan dengan Siklus I Keterangan Tes Awal Tes Siklus I Nilai Terendah 35 38 Nilai Tertinggi 75 95 Rata-rata Nilai 56,56 69,55 Siswa yang Mencapai KKM 15,78 74,50 1 Nilai rata-rata kelas 69,55 2 Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 65 3 Anak yang mendapat nilai diatas KKM adalah 38 siswa 4 Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah 13 siswa 5 Nilai tertinggi 95 6 Nilai terendah 38 Secara rinci data nilai siklus I dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 92. Dari rincian data nilai siklus I di lampiran 7 dapat diperoleh gambaran seperti pada tabel 5 di bawah ini : Tabel 5. Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pada Siklus I N o. Nilai Frekuen si Prosenta se Kategori 1 91 – 100 1 2 Istimewa 2 81 – 90 6 12 Baik sekali 3 71 – 80 17 33 Baik 4 61 – 70 18 35 Lebih dari cukup 5 51 – 60 6 12 Cukup 6 41 – 50 1 2 Hampir cukup 7 31 – 40 2 4 Kurang commit to user 174 8 21 – 30 Kurang sekali 9 11 - 20 Buruk Jumlah 51 100 - Rata-rata 69,55 74,50 - Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 2 siswa atau 4, kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 4, kategori hampir cukup sebanyak 6 siswa atau 12 , kategori cukup 14 siswa atau 27 kategori baik 15 siswa atau 29 dan kategori baik sekali 12 siswa atau 24. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai diatas 60,7 sebanyak 10 siswa atau 53. Dari tabel 5 tersebut dapat ditampilkan sebuah diagram di bawah ini. Gambar 5. Grafik Nilai Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN Ngoresan Jebres Surakarta Siklus I.

3. Pengamatan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 55

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN REMEDIALUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SDN NGORESAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 127

PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 3 Tahun Pelajara

0 2 8

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING TIPE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BINA MANDIRI INDONESIA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 7 104

PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SDN I MANYARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DALAM MATERI POKOK PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDANGALAS 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas).

0 0 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIREN

0 0 15

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

0 4 34

Penerapan strategi Giving Question and Getting Answers pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V MINU Sumokali Sidoarjo.

0 0 112