Pengamatan PENGGUNAAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGORESAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 174 8 21 – 30 Kurang sekali 9 11 - 20 Buruk Jumlah 51 100 - Rata-rata 69,55 74,50 - Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 2 siswa atau 4, kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 4, kategori hampir cukup sebanyak 6 siswa atau 12 , kategori cukup 14 siswa atau 27 kategori baik 15 siswa atau 29 dan kategori baik sekali 12 siswa atau 24. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai diatas 60,7 sebanyak 10 siswa atau 53. Dari tabel 5 tersebut dapat ditampilkan sebuah diagram di bawah ini. Gambar 5. Grafik Nilai Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN Ngoresan Jebres Surakarta Siklus I.

3. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan di lapangan siklus I selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut : a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang sebelumnya dan menggunakan waktu dengan tepat. b. Guru sudah memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan mengarahkan kegiatan siswa menggunakan berbagai sumber sesuai commit to user 175 rencana pelaksanaan pembelajaran serta memberikan reward kepada siswa. c. Kegiatan siswa dalam pembelajaran masih belum sesuai dengan rencana, terutama dalam hal alokasi waktu. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang sempat bersenda gurau pada saat kerja kelompok membuat skema peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan. d. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi disebabkan karena kurang berminatnya siswa terhadap materi pembelajaran dan cara penyajian pembelajaran IPS. e. Hampir semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, hanya saja masih ada siswa yang bercanda dan kurang serius dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan masih memungkinkan siswa untuk bermain sendiri, selain itu dikarenakan karena metode yang digunakan belum sepenuhnya dapat menarik perhatian siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun rincian hasil pengamatan sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, aspek-aspek yang diamati antara lain perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, konsentrasi siswa selama pembelajaran, rasa keingintahuan siswa, kerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam kelompok. Secara keseluruhan, aspek-aspek yang diamati tersebut sudah lebih baik daripada saat sebelum tindakan. Untuk aspek kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, konsentrasi siswa, kerjasama kelompok dan keaktifan dalam kelompok memperoleh poin 3. Sedangkan aspek yang memperoleh nilai 4 adalah rasa keingintahuan siswa. Namun ada aspek yang belum mengalami perubahan secara signifikan, yaitu perhatian siswa terhadap penjelasan guru, aspek tersebut mendapat nilai 2. Dengan kata lain, perhatian siswa pada pembelajaran dengan metode Quantum Learning masih sama dengan pembelajaran dengan metode commit to user 176 ceramah. Siswa kurang dapat memperhatikan penjelasan guru, hal ini disebabkan karena siswa terlalu asyik dengan peralatan kerja kelompok yang ada di atas meja. Pada pertemuan kedua kegiatan siswa belum mengalami peningkatan, bahkan cenderung menurun daripada pertemuan pertama di siklus I. Dari 6 aspek pengamatan ada 5 aspek yang tergolong baik yaitu , rasa keingintahuan siswa, kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, kerjasama dalam kelompok, konsentrasi siswa selama pembelajaran dan keaktifan dalam kelompok. Sedangkan 1 aspek yang lain tergolong cukup, yaitu perhatian siswa terhadap penjelasan guru. Hal ini disebabkan karena metode presentasi masih begitu asing bagi siswa, sehingga masih banyak siswa yang takut dan merasa tidak bisa ketika mendapat giliran untuk presentasi. Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 94. f. Kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru yang disebabkan oleh kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi terhadap kegiatan guru. Adapun hasil observasi guru selama 2 kali pertemuan adalah sebagai berikut: Dari 12 aspek penilaian, ada 6 aspek yang memperoleh poin 2, yaitu aspek pemberian motivasi belajar, ketepatan dan daya tarik media, pemberian balikan, tuntutan pencapaian ketercapaian kompetensi siswa, membuka menutup pembelajaran, ketepatan strategi pembelajaran. 5 aspek memperoleh poin 3 yaitu aspek kejelasan dan sistematika penyampaian materi, pengelolaan pembelajaran, kejelasan suara, kemampuan menggunakan media, penggunaan strategi bertanya. Sedangkan 1 aspek memperoleh 4 poin yaitu penguasaan bahan. Dari semua aspek di atas diperoleh nilai 31, sehingga nilai rata-rata hasil pengamatan terhadap guru adalah 2,5. Hal ini dapat dilihat secara terperinci pada lampiran 9 halaman 96. commit to user 177

4. Refleksi

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 55

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN REMEDIALUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SDN NGORESAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 127

PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 3 Tahun Pelajara

0 2 8

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING TIPE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BINA MANDIRI INDONESIA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 7 104

PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SDN I MANYARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DALAM MATERI POKOK PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDANGALAS 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas).

0 0 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIREN

0 0 15

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

0 4 34

Penerapan strategi Giving Question and Getting Answers pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V MINU Sumokali Sidoarjo.

0 0 112