23 4
Para peneliti bidang pendidikan kejuruan, utamanya bidang kurikulum dan pembelajaran; untuk menjadi salah satu rujukan dalam kegiatan
penelitian dan pengembangan.
b. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa dalil yang memungkinkan dikembangkan lebih lanjut menjadi teori, guna menambah
khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan kejuruan.
111
BAB III METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian dan pengembangan Research and Development digunakan dalam penelitian ini, karena bertujuan untuk mengembangkan suatu
model pembelajaran dalam program produktif SMK yang cocok untuk meningkatkan kompetensi lulusan sesuai standar yang diharapkan.
Borg Gall 1993 : 624 menggunakan model penelitian dan pengembangan ini dalam bidang pendidikan. Mereka mengungkapkan bahwa
“a process used to develop and validate educational product“. Dengan pengertian itu dalam proses penelitian dan pengembangan ini, mengacu kepada suatu bentuk
siklus di mana berdasarkan kajian temuan penelitian, kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengembangan suatu produk. Pengembangan produk yang
didasarkan pada temuan kajian pendahuluan ini, kemudian diuji dalam suatu situasi tertentu dan dilakukan revisi terhadap hasil uji coba tersebut, sampai pada
akhirnya diperoleh suatu produk akhir dalam hal ini model yang dapat digunakan untuk memperbaiki output.
Dengan demikian, penelitian ini berupaya menghasilkan seperangkat komponen dalam sistem pendidikan, melalui
pengembangan dan validasi. Pendekatan penelitian ini berbeda dengan penelitian pendidikan pada
umumnya. Penelitian pendidikan lebih menekankan pada penemuan pengetahuan baru atau menjawab pertanyaan khusus tentang persoalan praktis bidang
112 pendidikan, namun kurang dalam hal pengembangan produk pendidikan baru
yang benar-benar dapat digunakan di sekolah. Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10
langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg Gall 1993:775, yaitu: 1.
Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, observasi
kelas, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian; 2.
Planning, termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai
pada setiap tahapan, dan jika mungkindiperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;
3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk
permulaan dan produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung pembelajaran, menyiapkan pedoman
dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap keyakan alat-alat pendukung;
4. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala
terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah subjek tertentu. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat
dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket; 5.
Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin
dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam
113 ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk model utama yang siap
diujicoba lebih luas; 6.
Main field testing, adalah ujicoba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu minimal 3 sekolah, dengan jumlah subjek lebih banyak disbanding pada
ujicoba terbatas. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan ujicoba. Hasil
yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian hasil ujicoba desain model yang dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen;
7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikanpenyempumaan
terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;
8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model
operasional yang telah dihasilkan. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang dikembangkan benar-benar siap
dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh penelitipengembang model. Khalayak yang terlibat dalam langkah ini
minimal 3 sekolah, mencakup sejumlah subjek tertentu. Pengumpulan dan analisis data dalam langkah ini dapat dilakukan melalui wawancara, observasi
atau angket; 9.
Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir final;
114 10.
Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produkmodel yang dikembangkan kepada khalayakmasyarakat luas,
terutama dalam bidang pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuanmodel, baik dalam
bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada stakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.
Penyelenggaraan pembelajaran di kelas maupun lingkungan sekolah, adakalanya menghadapi berbagai kendala dan faktor lingkungan yang kadang
kurang mendukung diterapkannya prinsip dan langkah-langkah Borg and Gall tersebut secara utuh; misalnya jumlah sekolah yang besar, lokasijarak sekolah
yang berjauhan, jumlah guru yang besar, kondisi sarana sekolah yang beragam dan sebagainya.
B. TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN :
Secara teknis tahapan atau langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini dilakukan penyederhanaan dalam 5 lima bagian. Bagian
kesatu yaitu pelaksanaan penelitian, mencakup langkah-langkah: a persiapan teknis dan administratif; b ujicoba instrumen studi pendahuluan; c pengumpulan
data studi pendahuluan; d pengembangan model pembelajaran program produktif dalam rangka implementasi kurikulum; e ujicoba terbatas dan lebih luas; f
pelaksanaan uji validasi model; dan g analisis dan kesimpulan hasil. Bagian kedua menguraikan temuan hasil penelitian dari studi pendahuluan,
mencakup: a gambaran umum tentang bentuk penyelenggaraan pembelajaran dalam program produktif dalam rangka implementasi kurikulum SMK saat ini;
115 b prosedur penyusunan rencana pembelajaran; c bentuk penyelenggaraan
pembelajaran dalam program produktif; d pelaksanaan tugas guru program produktif; e bentuk dukungan stakeholders terkait; dan f dukungan alat dan
fasilitas pembelajaran dalam program produktif; dan g gambaran tentang hasil pembelajaran dalam program produktif kompetensi siswa.
Bagian ketiga yaitu uraian tentang pelaksanaan dan hasil pengembangan desain model, yang mencakup: a pengembangan desain model pembelajaran
dalam program produktif dalam rangka implementasi kurikulum pada program keahlian Teknik Mekanik Otomotif; b pelaksanaan dan hasil ujicoba terbatas; c
pelaksanaan dan hasil ujicoba lebih luas. Bagian keempat yaitu uraian tentang pelaksanaan dan hasil uji validasi
model, yang mencakup paparan tentang penerapan model serta dampaknya terhadap peningkatan kompetensi siswa, dan pelaksanaan tugas guru program
produktif. Bagian kelima yaitu interpretasi dan pembahasan hasil penelitian, yang
memaparkan tentang kajian kritis terhadap hasil penelitian berdasarkan rujukan teoretis dan empiris, untuk berikutnya menjadi dasar dalam pengambilan
kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian.
1. Persiapan Adminsitratif