berkaitan dengan kehamilan dan persalinan yang dapat membahayakan jiwa ibu. Rahmawati dkk, 2013
Menurut Nwogu 2009, umur ibu berpengaruh terhadap penggunaan pelayanan kesehatan, dimana umur ibu 20-49 tahun lebih banyak memanfaatkan
pelayanan ANC daripada ibu yang berumur kurang dari 20 tahun. Menurut Ikamari 2004 umur ibu hamil dan paritas dapat memengaruhi penggunaan layanan
persalinan namun hubungan ini tidak selalu konsisten. Ibu hamil dengan umur di atas 35 tahun lebih memilih layanan persalinan di rumah dibandingkan dengan ibu hamil
yang lebih muda memilih untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Umur ibu berpengaruh terhadap pilihan tempat persalinan dan penyedia layanan persalinan.
Berdasarkan hasil analisis umur ibu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan Jaminan Persalinan, dimana dengan adanya Jaminan Persalinan
yang ditangani bidan desa dapat memberikan pelayanan ANC hingga persalinan baik di fasilitas kesehatan seperti poskesdes maupun di rumah, sehingga banyak ibu hamil
tua dan muda yang memanfaatkan pelayanan Jaminan Persalinan ini.
5.2. Pengaruh Paritas terhadap Permintaan Pelayanan Jaminan Persalinan
Paritas adalah jumlah kelahiran hidup atau mati yang dialami oleh ibu Depkes RI, 2004 . Dari hasil penelitian diperoleh bahwa paritas responden
terbanyak adalah multipara yaitu sebanyak 50 orang, dimana 29 responden diantaranya menginginkan pelayanan Jaminan Persalinan kembali. Jumlah responden
Universita Sumatera Utara
dengan riwayat kelahiran hidup mencapai 4 orang terdapat sebanyak 5 orang, dimana 3 diantaranya menginginkan pelayanan Jaminan Persalinan kembali.
Paritas dengan interval kurang dari 2 tahun, jumlah kehamilan di atas 4 kali, umur saat hamil terlalu muda kurang dari 20 tahun atau sudah tua di atas 35 tahun
adalah resiko tinggi bagi ibu
Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas sampai 42 hari pasca melahirkan, bayi baru lahir sampai dengan usia 28
hari Kemenkes RI, 2011. Manuaba, 2008. Dengan adanya pelayanan Jaminan
Persalinan memberi solusi bagi ibu-ibu dengan riwayat paritas resiko tinggi untuk mendapatkan pelayanan persalinan mulai dari tingkat pertama hingga lanjutan.
Pelayanan Jaminan Persalinan ditujukan kepada seluruh ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas tanpa ada batasan paritas.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa paritas tidak berpengaruh terhadap permintaan pelayanan Jaminan Persalinan. Menurut Rahmawati dkk 2013,
berdasarkan hasil penelitian rata-rata pengguna Jampersal yang mempunyai anak di atas empat orang. Hal ini perlu menjadi pertimbangan mengapa sasaran Jampersal
tidak ada pembatasan jumlah anak, seperti diketahui semakin banyak jumlah anak maka resiko dalam kehamilan juga akan semakin besar.
5.3. Pengaruh Pendidikan terhadap Permintaan Pelayanan Jaminan Persalinan
Pendidikan responden dalam penelitian ini terbanyak adalah kelompok pendidikan tinggi yaitu sebanyak 54 orang, 30 responden diantaranya meninginkan
Universita Sumatera Utara
pelayanan Jaminan Persalinan kembali. Sebanyak 15 responden berpendidikan rendah dan hanya 4 responden yang tidak menginginkan pelayanan Jaminan Persalinan.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pelayanan Jaminan Persalinan. Masyarakat
dengan pendidikan lebih tinggi memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk menggunakan fasilitas kesehatan berupa asuransi dan jaminan kesehatan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan dirinya. Mudah menerima informasi tentang jaminan kesehatan akan meningkatkan permintaan terhadap pelayanan
kesehatan. Seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung mempunyai demand yang
lebih tinggi. Pendidikan yang lebih tinggi cenderung meningkatkan kesadaran akan status kesehatan dan konsekuensinya untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Adanya asuransi kesehatan dan jaminan kesehatan dapat meningkatkan demand terhadap pelayanan kesehatan. Dengan demikian, hubungan asuransi kesehatan
dengan demand terhadap pelayanan kesehatan bersifat positif. Asuransi kesehatan bersifat mengurangi efek faktor tarif sebagai hambatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan pada saat sakit. Fuchs, 1998.
5.4. Pengaruh Pendapatan terhadap Permintaan Pelayanan Jaminan Persalinan