ibu setidaknya satu jam, hasilnya dua kali lebih lama disusui. Sekitar 59 bayi yang diberi kesempatan untuk menyusu dini masih menyusu setelah berumur 6 bulan dan
38 masih menyusu setelah berumur satu tahun, sedangkan bayi yang tidak diberi kesempatan menyusu dini tinggal 29 saja yang masih menyusu saat berumur 6
bulan dan 8 saat berumur satu tahun. Penelitian mengenai hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan ASI
Eksklusif yang dilakukan oleh Fika dan Syafiq 2003, dalam Roessli 2008 menunjukkan, bayi yang diberi kesempatan menyusu dini delapan kali lebih berhasil
ASI Eksklusif daripada yang tidak diberi kesempatan menyusu dini. Hasil penelitian Edmond dkk 2003, dalam Roesli, 2008 menyimpulkan bahwa
menunda permulaan inisiasi menyusu meningkatkan kematian bayi. Edmond menjelaskan bahwa dengan memberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama
dengan dibiarkan kontak kulit ke kulit ibu setidaknya selama satu jam, dapat menyelamatkan 22 bayi dibawah 28 hari. Dan jika menyusu pertama dilakukan
setelah bayi berusia diatas 2 jam dan dibawah 24 jam pertama, hanya 16 bayi dibawah 28 hari yang bisa diselamatkan.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa selain menyukseskan pemberian ASI Eksklusif, inisiasi menyusu dini juga dapat menyelamatkan nyawa
bayi.
F. Program Pemerintah Dalam Pelaksanaan IMD
Salah satu dukungan pemerintah dalam mewujudkan keberhasilan inisiasi menyusu dini dapat kita lihat dari program persiapan yang dilakukan pemerintah
berkaitan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Persiapan yang dilakukan pemerintah adalah mengadakan pertemuan rumah sakit, dokter kebidanan, dokter
anak, dokter anastesi, bidan, tenaga kesehatan yang bertugas di kamar bersalin, kamar operasi dan kamar perawatan ibu melahirkan, untuk mensosialisasikan Rumah Sakit
Sayang Bayi yang direvisi tahun 2006 Kristiyansari, 2009. Selain itu, pemerintah juga mengadakan pelatihan tenaga kesehatan terkait yang
dapat menolong, mendukung ibu menyusui, termasuk menolong inisiasi menyusu dini yang benar. Setidaknya antenatal ibu hamil, dua kali pertemuan dengan tenaga
kesehatan bersama orangtua, membahas keuntungan ASI dan menyusui, tatalaksana menyusui yang benar, inisiasi menyusu dini termasuk inisiasi dini pada kelahiran
dengan obat-obatan atau tindakan yaitu pertemuan bersama-sama beberapa keluarga membicarakan secara umum dan pertemuan dengan satu keluarga membicarakan
secara khusus. Di Rumah Sakit Ibu Sayang Bayi, inisiasi dini termasuk langkah ke empat dari sepuluh langkah keberhasilan menyusui.
G. Inisiasi Menyusu Dini dan MDGS
Inisiasi menyusu dini berperan dalam pencapaian tujuan Millenium Development Goals MDGS, khususnya pada tujuan keempat, yakni membantu mengurangi angka
kematian bayi. Menurut The World Health Report 2005, angka kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah 20 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan penelitian WHO
2000 di enam negara berkembang yakni Brazil, Ghana, India, Oman Norwegia dan Amerika Serikat, resiko kematian bayi antara 9-12 bulan meningkat 40 jika bayi
tersebut tidak disusui. Untuk bayi berusia dibawah dua bulan, angka kematian ini meningkat menjadi 48.
Sekitar 40 kematian balita terjadi di usia bayi baru lahir di bawah satu bulan. Jika bayi menyusu sejak dini, maka akan mengurangi 22 kematian bayi 28 hari.