Bidan dan Inisiasi Menyusu Dini

adalah dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Bidan, sebagai petugas kesehatan yang menangani pertolongan persalinan secara langsung banyak berinteraksi dengan neonatal, sehingga sangat berperan penting dalam promosi dan pelaksanaan inisiasi menyusu dini Sulistyawati, 2009. Sesuai dengan protokol evidence – based yang telah diperbaharui oleh WHO dan UNICEF tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam pertama kehidupannya, inisiasi menyusu dini menjadi program yang mendukung perubahan paradigma kebidanan yaitu mencegah terjadinya komplikasi, khususnya pada bayi baru lahir. Dengan dilaksanakannya inisiasi menyusu dini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penurunan angka kematian bayi baru lahir JNPK-KR, 2008. Untuk memudahkan kinerja bidan, JNPK-KR bekerjasama dengan POGI telah menerbitkan buku asuhan persalinan normal dan inisiasi menyusu dini sebagai acuan, serta bekerja sama dengan IBI, IDAI, P2KP-KR dibawah naungan Bakti Husada mengadakan pelatihan – pelatihan terkait, bagi seluruh bidan yang menangani persalinan di Indonesia. Proses melakukan IMD oleh bidan dalam asuhan bayi baru lahir adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi tentang asuhan yang akan diberikan; 2. Mengeringkan tubuh dan kepala kecuali tangan bayi; 3. Memotong dan mengikat tali pusat bayi; 4. Melakukan kontak kulit bayi dengan kulit ibu dengan cara menelungkupkan bayi diatas perut atau dada ibu tanpa alas dibedong. 5. Menyelimuti ibu dan bayi memasang topi pada bayi jika perlu; 6. Membiarkan bayi mencari sendiri puting susu ibu; 7. Menganjurkan suamikeluarga untuk mendukung ibu; 8. Membiarkan ibu dan bayi sampai 1 jam atau sampai bayi berhasil menyusu. 9. Melakukan asuhan bayi baru lahir setelah bayi selesai menyusu. 10. Melakukan rawat gabung menempatkan ibu dan bayi dalam ruangan yang sama.

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Penelitian dilakukan hanya untuk melihat pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini IMD oleh bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipirok. Maka kerangka konsepnya adalah sebagai berikut: Skema 1. Kerangka Konsep Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini oleh bidan di wilayah kerja Puskesmas Danau Marsabut Sipirok: 1. Memberikan informasi tentang asuhan yang akan diberikan; 2. Mengeringkan tubuh dan kepala bayi kecuali telapak tangan, dengan membiarkan vernix; 3. Memotong dan mengikat tali pusat bayi; 4. Melakukan kontak kulit antara bayi dan ibu dengan cara menelungkupkan bayi diatas perut atau dada ibu tanpa alas dibedong; 5. Menyelimuti ibu dan bayi memasang topi pada bayi jika perlu; 6. Membiarkan bayi mencari sendiri puting susu ibu. 7. Menganjurkan suamikeluarga untuk mendukung ibu; 8. Membiarkan ibu dan bayi sampai 1 jam atau sampai bayi berhasil menyusu. 9. Melakukan asuhan bayi baru lahir setelah bayi selesai menyusu. 10. Melakukan rawat gabung menempatkan ibu dan bayi dalam ruangan yang sama. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini IMD

B. Definisi Operasional

Tabel 1. Tabel Defenisi Operasional. No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1. Pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Kegiatan yang dilakukan oleh bidan di wilayah kerja Puskesmas Danau Marsabut Sipirok dalam melaksanakan inisiasi menyusu dini. Antara lain: - Memberikan informasi tentang asuhan yang akan dberikan, - Mengeringkan badan, kepala kecuali tangan bayi dengan membiarkan vernix, - Memotong dan mengikat tali pusat. - Melakukan kontak kulit antara bayi dan ibu. - Menyelimuti ibu dan bayi memasang topi jika perlu. - Membiarkan bayi mencari sendiri puting ibunya. - Menganjurkan suamikeluarga untuk mendukung ibu. - Membiarkan bayi dan ibu selama 1 jam Lembar checklist Observasi 1 = Baik = bila skor yg diperoleh 6-10. 2 = Kurang baik : bila skor yg diperoleh 1 -5. Ordinal