Inisiasi Menyusu Dini IMD
inisiasi menyusu diniIMD Kodrat, 2010. Pemberian ASI secara dini juga membiasakan bayi agar terbiasa mengkonsumsi ASI untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, sebab untuk ASI merupakan makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi yang didalam ASI mengandung unsur-unsur gizi lengkap yang diperlukan
bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya kelak Saleha, 2008. 2.
Manfaat Inisiasi Menyusu Dini
Manfaat Inisiasi menyusu dini bagi bayi adalah: memenuhi kebutuhan nutrisi bayi karena ASI merupakan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang optimal;
memberi kekebalan pasif kepada bayi melalui kolostrum sebagai imunisasi pertama bagi bayi; meningkatkan kecerdasan; membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan
dan nafas; meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi; mencegah kehilangan panas; serta merangsang kolostrum segera keluar. Sedangkan manfaat inisiasi
menyusu dini bagi ibu adalah: merangsang produksi oksitosin dan prolaktin; meningkatkan keberhasilan produksi ASI; dan meningkatkan jalinan kasih sayang ibu
dan bayi Sidi et all, 2004. 3.
Manfaat Kontak Kulit Antara Ibu - Bayi
Manfaat kontak kulit antara ibu dan bayi adalah: dada ibu mampu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara sehingga
akan menurunkan kematian karena kedinginan hypothermia; baik ibu maupun bayi akan merasa lebih tenang, pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil dan bayi
akan jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energy; saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya melalui jilatan dan
menelan bakteri menguntungkan dikulit ibu sehingga bakteri ini akan berkembang biak membentuk koloni disusu dan kulit bayi, menyaingi bakteri yang merugikan.
Bonding ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga dan setelah itu bayi akan tidur dalam
waktu yang lama; makanan yang diperoleh bayi dari ASI sangat diperlukan bagi pertumbuhan bayi dan kemungkinan bayi menderita alergi dapat dihindari lebih awal;
bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusu eksklusif dan lebih lama disusui; hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu
ibu dan sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
Bayi mendapat ASI kolostrum yang pertama kali keluar, cairan ini kaya akan zat yang meningkatkan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan infeksi, penting
untuk pertumbuhan, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan
dinding usus Roesli, 2007. 4.
Alasan Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini
Menurut Maryunani 2009, alasan penting melakukan Inisiasi Menyusu Dini IMD adalah karena suhu dada ibu dapat menyesuaikan suhu ideal thermogulator
yang diperlukan bayi. Kulit dada ibu yang melahirkan 1
o
C lebih panas dari ibu yang tidak melahirkan. Jika bayinya kedinginan, suhu tubuh ibu otomatis naik 2
o
Kehangatan dada ibu saat bayi diletakkan didada ibu, akan membuat bayi merasakan getaran cinta sehingga merasakan ketenangan, merasa dilindungi dan kuat
secara psikis. Bayi akan lebih tenang, karena dengan mendengar pernapasan dan detak jantung ibu dapat menenangkan bayi, menurunkan stress akibat proses kelahiran dan
meningkatkan kekebalan tubuh bayi. C untuk
menghangatkan bayi, sehingga dapat menurunkan resiko hipotermia dan menurunkan kematian bayi akibat kedinginan.
Bayi yang dibiarkan merayap diperut ibu dan menemukan puting susu ibunya sendiri, akan tercemar bakteri yang tidak berbahaya terlebih dahulu sebagai anti ASI
ibu, sehingga bakteri baik ini membentuk koloni disusu dan kulit bayi. Hal ini berarti mencegah kolonisasi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan. Pada saat bayi dapat
menyusu segera setelah lahir, maka kolostrum makin cepat keluar sehingga bayi akan lebih cepat mendapatkan kolostrum ini, yaitu cairan pertama yang kaya akan antibody
dan sangat penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi yang dibutuhkan bayi demi kelangsungan hidupnya.
Bayi akan belajar menyusu dengan nalurinya sendiri. Sentuhan, kulumanemutan dan jilatan pada puting ibu akan merangsang oksitosin ibu yang penting dalam
menyebabkan kontraksi rahim, sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan, merangsang hormon lain yang membuat ibu merasa tenang,
rileks dan merangsang pengaliran ASI dari payudara. Secara psikologis pemberian ASI pada satu jam pertama akan memberikan
manfaat yaitu bayi akan mendapat terapi psikologis berupa ketenangan dan kepuasan. Terpenuhinya rasa aman dan nyaman akibat kelelahan selama proses persalinan karena
kepala bayi harus melewati pintu atas panggul, panggul dalam dan dasar panggul yang membuat bayi stress. Dengan menemukan puting susu ibu, bayi mendapatkan
ketenangan kembali. Pelukan ibu membuat bayi merasa aman dan nyaman seperti dalam rahim ibu. Hal ini merupakan terapi bagi bayi yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan psikologis, karena ia mendapat modal pertama membentuk kepercayaan diri terhadap lingkungan.
5.
Inisiasi Menyusu Dini Yang Kurang Tepat
Menurut Roesli 2008, praktek inisiasi menyusu dini selama ini kurang tepat, dimana penanganan bayi baru lahir sebagai berikut: begitu lahir bayi diletakkan
diperut ibu yang sudah dialasi kain kering; bayi segera dikeringkan dengan kain kering, tali pusat dipotong lalu diikat; karena takut kedinginan, bayi dibungkus
dibedong dengan selimut bayi, kemudian diletakkan didada ibu tidak terjadi kontak kulit antara bayi dan ibu. Bayi dibiarkan didada ibu bonding untuk beberapa lama
10-15 menit atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perineum. Selanjutnya diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting ibu ke mulut bayi;
setelah itu bayi dibawa ke kamar transisi, atau kamar pemulihan recovery room untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K dan
diberi tetes mata. 6.
Inisiasi Menyusu Dini Yang Dianjurkan
Keberhasilan inisiasi menyusu dini, sangat tergantung pada petugas kesehatan yang menanganinya. Karena petugaslah yang akan membimbing ibu dan bayi
melakukan langkah-langkah yang tepat. Untuk itu, Roesli 2008 menganjurkan petugas melakukan langkah –langkah sebagai berikut: begitu lahir bayi diletakkan
diperut ibu yang sudah dialasi kain kering; keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya; vernix zat lemak putih yang melekat
ditubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan, karena zat ini membuat nyaman kulit bayi; tali pusat dipotong lalu diikat; tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan didada
atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
7.
Perilaku Bayi Saat Inisiasi Menyusu Dini
Saat inisiasi menyusu dini, dimana bayi baru lahir langsung dikeringkan, diletakkan di perut ibu kontak kulit kemudian dibiarkan setidaknya satu jamsampai
bayi berhasil menyusu, semua bayi akan mengalami beberapa tahapan perilaku pre- feeding behaviour. Perilaku bayi saat inisiasi menyusu dini terdiri dari 5 tahap.
Tahap pertama merupakan stadium istirahatdiam dalam keadaan siaga, bayi diam tidak bergerak sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Hal ini
berlangsung sekitar 30 menit. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan diluar kandungan. Bonding
hubungan kasih sayang ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan kemampuan menyususi dan mendidik bayinya.
Tahap kedua, bayi mulai mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium dan menjilat tangan. Tahap ini berlangsung antara 30 – 40 menit.
Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan dari payudara ibu. Bau dan rasa ini akan
membimbing bayi untuk payudara puting susu ibu. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Saat menyadari bahwa ada makanan
disekitarnya, bayi mengeluarkan air liurnya. Tahap ke empat, bayi mulai bergerak kearah payudara ibu, dengan kaki menekan perut ibu. menoleh kekanan dan kekiri,
serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil. Tahap kelima, bayi mulai menemukan puting ibu, menjilat, mengulum
dan membuka mulut lebar sehingga melekat dengan baik Saleha, 2008.