4. Coba ibu sebutkan dampak negatif jejaring sosial terhadap pengetahuan anak
ibu? Dari pertanyaan di atas 28 responden menjawab jejaring sosial berdampak
negatif terhadap pengetahuan anaknya seperti mengetahui hal-hal yang belum sepantasnya, mengganggu konsentrasi belajar, anak menjadi suka online shop,
kurang berkomunikasi kepada orang tua dan menjadi suka meniru. Sisanya 11 responden menjawab jejaring sosial tidak ada dampak negatif terhadap
pengetahuan anaknya dan 7 responden menjawab tidak tahu. 5.
Coba ibu sebutkan dampak negatif jejaring sosial terhadap sikap anak ibu? Dari pertanyaan di atas 25 responden menjawab jejaring sosial berdampak
negatif terhadap sikap anaknya seperti lebih patuh kepada jejaring sosial daripada orang tua, lebih sering memegang handphone, lebih sering sendiri,
lebih sering ke warnet, bersikap sombong, menjadi pemalas, melawan orang tua, dan bersikap tidak peduli. Sisanya 14 responden menjawab tidak ada
dampak negatif terhadap sikap anak mereka dan 7 responden menjawab tidak tahu.
6. Coba ibu sebutkan dampak negatif jejaring sosial terhadap perilaku anak ibu?
Dari pertanyaan di atas 25 responden menjawab jejaring sosial berdampak negatif terhadap sikap anaknya seperti lebih suka bermain games, bersikap
emosional, sombong, kurang disiplin, dan lupa waktu. Sisanya 12 responden menjawab tidak ada dampak negatif terhadap sikap anak mereka dan 9
responden menjawab tidak tahu.
4.4. Pembahasan
Semakin cepatnya pekembangan teknologi pada saat ini orang bisa mengakses media sosial, karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
peranan media massa konvensional dalam menyebarkan informasi. Pengguna jejaring sosial tidak hanya berasal dari kalangan dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja.
Kemampuan orang tua dalam mengetahui jejaring sosial, memiliki keterampilan mengakses, menganalisis, mengevaluasi serta cepat tanggap dan
menyadari dampak dari jejaring sosial itu sering disebut dengan literasi media. Allan Rubin menawarkan tiga definisi mengenai media literacy. Defenisi pertama dari
National Leadership Conference on Media Literacy Baran and Davis, 2003 yaitu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan
pesan. Defenisi kedua dari ahli media, Paul Messaris, yaitu pengetahuan tentang bagaimana fungsi media dalam masyarakat. Defenisi ketiga dari peneliti komunikasi
massa, Justin Lewisdan Shut Jally, yaitu pemahaman akan batasan-batasan budaya, ekonomi, politik dan teknologi terhadap kreasi, produksi dan transmisi pesan. Rubin
juga menambahkan bahwa definisi-definisi tersebut menekankan pada pengetahuan spesifik, kesadaran dan rasionalitas, yaitu proses kognitif terhadap informasi.
Setelah dilakukan analisis data yang menggunakan tabel tunggal, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan yang berguna untuk melihat hasil penemuan
penelitian yang dianggap menarik dan nantinya melalui pembahasan inilah dapat ditarik kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan
bagaimana literasi media khususnya dalam hal jejaring sosial serta untuk mengetahui peran orang tua dalam penggunaan jejaring sosial oleh remaja di Lingkungan VII
Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia.
Berdasarkan jawaban dari responden yang telah penulis rangkum dalam tabel- tabel tunggal di atas maka didapat beberapa kesimpulan tentang peran orang tua ibu
dalam penggunaan jejaring sosial oleh remaja sebagai berikut: Hampir keseluruhan responden dalam penelitian ini mengetahui isi dan efek
dari jejaring sosial. Hal ini dibuktikan dengan jumlah responden yang cukup banyak mengetahui isi dari jenis jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messenger
dan Youtube. Efek atau pengaruh jejaring sosial mayoritas diketahui para ibu terhadap anak-anaknya dan pengaruh jejaring sosial tersebut bersifat positif seperti,
menambah informasi yang terkini, mempromosikan bisnis, menjalankan silaturahmi dengan teman lama, memperluas pertemanan dan menambah pendidikan serta
pengetahuan. Keterampilan ibu mengakses jejaring sosial berdasarkan hasil data dari
lapangan dapat dilihat bahwa mayoritas responden mempunyai akun jejaring sosial
sebanyak 31 responden 67,4. Kemudian mayoritas yang paling sering ibu lakukan dalam mengakses jejaring sosial adalah update status dan memberikan comment
sebanyak 21 responden 45,7 dan menghabiskan waktu untuk mengakses jejaring sosial kurang dari 1 jam. Dari data di lapangan ibu mengakses jejaring sosial kapan
saja dan dimana saja karena mereka menggunakan smart-phone dan handphone yang memiliki aplikasi untuk berinternet.
Keterampilan dalam menganalisis kegunaan konten dalam jejaring sosial cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil data di lapangan mayoritas ibu menganggap
konten yang ada di jejaring sosial seperti update status dan chatting kurang berguna karena membuang waktu anak mereka dan banyaknya orang yang tidak dikenal
mengganggu aktivitas dan remaja sering kali menggunakan kata – kata yang tidak sepantasnya di dalam jejaring sosial. Untuk konten games dan upload foto ibu
menganggap konten tersebut berguna untuk remaja karena membantu daya pikir anak, mempromosikan bisnis online dan mendokumentasikan foto-foto mereka
bersama teman-teman. Keterampilan ibu dalam mengevaluasi jejaring sosial sangat baik karena ibu
dapat mengontrol dan mengawasi segala aktivitas anak mereka. Hal ini terlihat dari hasil data di lapangan bahwa mereka menyatakan aktivitas belajar, bermain,
beribadah dan interaksi sosial anak mereka tidak selalu terganggu dengan adanya jejaring sosial.
Dalam hal ini ibu mengetahui dan menyadari dengan cepat dampak positif dan negatif dari jejaring sosial terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku anaknya. Hal ini
terlihat dari data di lapangan bahwa remaja tidak gagap teknologi, mendapatkan inforamasi yang terkini, wawasan menjadi lebih luas, menjadi lebih terbuka kepada
orang tua, mudah bergaul, lebih percaya diri, lebih kritis dan kreatif, peka terhadap lingkungan, membagi informasi terkini kepada orang tua, lebih berhati-hati terhadap
orang yang baru dikenal, rasa ingin tahu anak semakin tinggi, lebih betah di rumah dan memiliki banyak teman. Hal ini merupakan dampak positif yang diketahui oleh
ibu.
Kemudian ibu juga mengetahui dan menyadari dampak negatif dari jejaring sosial seperti mengetahui hal-hal yang belum sepantasnya, mengganggu konsentrasi
belajar, anak menjadi suka online shop, kurang berkomunikasi kepada orang tua, lebih sering memegang handphone, lebih sering sendiri, lebih sering ke warung
internet warnet, bersikap sombong, menjadi pemalas, melawan orang tua, dan bersikap tidak peduli, lebih suka bermain games, bersikap emosional, sombong,
kurang disiplin, dan lupa waktu. Jadi berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat digambarkan bahwa literasi
media dalam hal ini jejaring sosial di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia baik. Hal ini terlihat orang tua ibu mengetahui jenis
dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messenger dan Youtube serta dapat mengetahui isi dari jejaring sosial tersebut. Peran orang tua dalam penelitian ini
yaitu ibu sebagai responden dalam penggunaan jejaring sosial yang digunakan oleh anaknya yang berusia remaja cukup baik. Ini terlihat aktivitas remaja dalam
kehidupan sehari-hari tidak selalu terganggu dengan adanya jejaring sosial. Orang tua tetap mengontrol dan mengawasi segala aktvitas anaknya yang berusia beranjak
dewasa agar tidak berdampak negatif dengan adanya jejaring sosial. Salah satu solusi orang tua tetap mengontrol dan mengawasi anaknya dengan memiliki akun jejaring
sosial dan dapat mengakses jejaring sosial tesebut. Sehingga mereka tetap melihat apa yang dilakukan anaknya di dalam jejaring sosial.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Peran orang tua dalam penelitian ini yaitu ibu sebagai responden dalam
penggunaan jejaring sosial yang digunakan oleh anaknya yang berusia remaja cukup baik. Ini terlihat aktivitas remaja dalam kehidupan sehari-hari tidak
selalu terganggu dengan adanya jejaring sosial. Orang tua tetap mengontrol dan mengawasi segala aktvitas anaknya yang berusia beranjak dewasa agar
tidak berdampak negatif dengan adanya jejaring sosial. 2.
Dapat disimpulkan bahwa literasi media dalam hal ini jejaring sosial di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia baik.
Hal ini terlihat bahwa mayoritas orang tua mengetahui jenis dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messenger dan Youtube serta dapat
mengetahui isi dari jejaring sosial tersebut. 3.
Hampir keseluruhan orang tua ibu dalam penelitian ini mengetahui isi dan efek dari jejaring sosial.
4. Keterampilan orang tua dalam mengakses jejaring sosial berdasarkan hasil
penelitian dari lapangan dapat dilihat bahwa mayoritas responden mempunyai
akun jejaring sosial.
5. Keterampilan dalam menganalisis kegunaan konten dalam jejaring sosial
cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil data di lapangan mayoritas orang tua ibu menganggap konten yang ada di jejaring sosial seperti update status dan
chatting kurang berguna dan mayoritas orang tua ibu menganggap konten games dan kuis serta upload foto tersebut berguna untuk remaja.
6. Keterampilan orang tua ibu dalam mengevaluasi jejaring sosial sangat baik
karena ibu dapat mengontrol dan mengawasi segala aktivitas anak mereka.