Sebagaian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi masa depan karena keluarga adalah tempat masing-masing kita belajar bagaimana berhubungan
dengan orang lain. Para ibu dan ayah ataupun orang lain dalam keluarga berinteraksi dengan berbagai macam cara. Hingga derajat tertentu sifat dari interaksi tergantung
pada kerakteristik kepribadian dari orang-orang yang berinteraksi. Semua interaksi dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya memiliki efek
terhadap apa yang anak pelajari terhadap hubungannya dengan orang lain. Contohnya, ketika orang tua bermain dengan anaknya, mereka memberikan informasi
mengenai bagaimana orang-orang berinteraksi satu sama lain pada situasi sosial, mengikuti suatu prosedur tertentu dan terlibat dalam perilaku kerja sama yang
semuanya relevan terhadap kemampuan anaknya untuk menghadapi orang dewasa lain dan teman sebayanya. Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam
keluarga diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa percaya diri, dan kepercayaan interpersonal.
Umumnya peran orang tua dan komunikasi yang dilakukan terhadap anaknya tidak hanya menyalurkan perilaku anak tetapi juga sikapnya. Peran juga dapat
mempengaruhi nilai-nilai yang dipegang orang tua dan mempengaruhi arah dari pembentukan dan perilaku anak.
2.1.6.1 Peran Ibu
Peran ibu yang diterapkan oleh ibu yang bekerja di luar rumah bisa berbeda dengan peran ibu yang diterapkan oleh ibu yang hanya bekerja di dalam rumah atau
sebagai ibu rumah tangga yang dengan waktu penuh dapat mendidik anaknya. Menurut Gunarsa 2000 masing-masing pribadi dapat mengetahui perannya di dalam
keluarga anatara lain peran ibu keluarga, yaitu: 1.
Memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikis, artinya kedudukan seorang ibu sebagai tokoh sentral untuk melaksanakan kehidupan. Ibu memenuhi
kebutuhan sosial, psikis yang bila tidak terpenuhi akan mengakibatkan suasana keluarga menjadi tidak optimal.
2. Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar dan konsisten, artinya ibu
mempertahankan hubungan-hubungan dalam keluarga. 3.
Ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak, artinya ibu berperan dalam mendidik dan mengembangkan kepribadian anak.
4. Ibu sebagai contoh dan teladan, artinya dalam mengembangkan kepribadian
anak dan membentuk sikap-sikap anak seorang ibu perlu memberikan contoh dan teladan yang dapat diterima, karena anak belajar melalui peniruan
terhadap orang lain. 5.
Ibu memberi rangsangan dan pelajaran, artinya seorang ibu memberi rangsangan sosial bagi perkembangan anak.
Di dalam keluarga, penggunaan internet oleh anak-anak semakin banyak, bahkan seringkali kita tidak bisa memisahkan dunia anak dengan internet. Mereka
adalah generasi digital native, generasi yang lahir dan berkembang di dunia digital. Karena internet juga mempunyai dampak negatif, maka orang tua terutama ibu yang
menjadi pendidik utama, harus memahami bagaimana cara untuk mencegah akibat negatif dari penggunaan internet. Jika anak dididik untuk menggunakan internet
dengan baik, aman dan sehat, maka hal itu akan menjadi benteng bagi anak untuk menghindari akibta buruk dari internet.
Ibu dapat membimbing anak ketika berselancar di dunia maya. Untuk anak- anak di bawah umur, pendampingan orang tua sangat diperlukan dalam penggunaan
internet. Orang tua dapat memberikan penjelasan mengenai aktivitas apa saja yang dapat dilakukan di internet, situs tempat sumber informasi yang bermanfaat, serta
hal-hal buruk dan ancaman yang dapat terjadi. Mendampingi anak dapat juga memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua. serta akan bisa
mendapatkan pengalaman yang positif jika berhasil mendapatkan hal-hal baru yang menarik di internet. Anak memang harus didorong untuk mencari bermacam-macam
informasi, tentunya dengan bimbingan orang tuanya, dan yang paling penting adalah membangun komunikasi yang baik dan seimbang dengan anak, apalagi jika usia anak
sudah menginjak remaja. Benteng terkuat untuk menangkal materi negatif di internet adalah komunikasi keluarga dan peran orang tua itu sendiri.
2.2. Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan
dapat mengantarkan pada perumusan hipotesa Nawawi, 1995: 40. Konsep adalah penggambaran secara tepat tentang fenomena yang hendak
diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian
ilmu sosial Singarimbun, 1995: 57. Konsep atau variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah Peran Orang
Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia. Peran orang tua dalam penggunaan
jejaring sosial meliputi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan dampak media dalam jejaring sosial.
2.3 Model Teoritis
Internet
Jejaring Sosial : - Facebook
- Twitter
Anak
Peran Orang Tua Dalam Literasi Media
Dampak media
Pengetahuan
Keterampilan