Sejarah Terminal Tirtonadi Surakarta

BAB IV ANALISIS DATA

A. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

1. Sejarah Terminal Tirtonadi Surakarta

Pada awal tahun 1975, Terminal Bus Tirtonadi Surakarta yang pada saat itu bernama Stasiun Bus Harjodaksino yang berada dikampung Gemblegan, dipandang tidak mampu lagi menampung jumlah bus yang kian bertambah banyak. Mengingat kondisi yang sudah tidak memadai sehingga timbul kemacetan, serta dari pertimbangan lain, maka Walikotamadya Kepala Daeah Tinggkat II Surakarta, menerbitkan Surat Keputusan Nomor 138KepBI1975 tanggal 26 Juni 1975, yang menetapkan antara lain perlunya relokasi terminal bus dan PT Sarana Dwipa Semarang ditunjuk untuk merencanakan, mengerjakan, sekaligus membiayai proyek Terminal Bus baru yang berlokasi di sebelah Timur Taman Tirtonadi, Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari yang selanjutnya bernama Terminal Tirtonadi. Pembangunan tersebut selesai pada bulan Juli 1976, yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Tingkat I Jawa Tengah dan mulai dioperasikan pada tanggal 18 Juli 1976, yang pengelolaannya masih ditangani oleh pihak kontraktor pembangunan yakni PT Sarana Dwipa yang sesuai perjanjian memiliki hak mengelola selama 80 bulan 8 bulan untuk masa pembangunan dan 72 bulan untuk hak pengelolaan. Setahun kemudian Mentri Perhubungan dan Mentri dalam negeri menerbitkan Surat Keputusan Bersama Nomor tanggal 10 Agustus 1977, tentang Terminal dan Retribusi Angkutan Penumpang, yang pada intinya ditetapkan bahwa pengelolan Terminal Bus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II c.q Dinas Pendapatan Daerah. Dengan demikian, maka pengelolan Terminal Bus Tirtonadi Surakarta selanjutnya ditandatangani oleh Pemerintah Daerah Tingkat II c.q Dinas Pendapatan Daerah, dengan penyelesaian dengan pihak PT Sarana Dwipa. Perkembangan selanjutnya, setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan di daerah kemudian Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Derah Kota Surakarta dan ditindak lanjuti dengan SK. Walikota Surakarta Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Susunan dan Kewenangan Dinas lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta, dimana yang sebelumnya UPTD Terminal yang masuk dalam Dinas Pendapatan Daerah selanjutnya masuk ke jajaran Dinas lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta, maka otomatis pengelolaan terminal ditangani oleh UPTD Terminal Bus Tirtonadi Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta yang berjalan hingga saat ini. Namun, karena sesuai dengan perkembangan jumlah bus, maka di tahun 1988 sudah mendesak untuk diadakan perluasan, maka pada saat itu dilakukan pengembangan pertama. Pada tahun 1991 diadakan lagi perluasan lagi ke arah barat, yang sehingga saat ini diperuntukkan bagi bus-bus yang berangkat kearah barat Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Sumatra. Perluasan –perluasan tersebut diatas juga selalu diikuti dengan penambahan fasilitas-fasilitas penunjang terminal, baik kamar mandi, parkir kendaraan antar jemput dan sebagainya.

2. Kondisi Terminal Tirtonadi Surakarta