Simplisia Temulawak TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 8 rimpang temulawak, yaitu sekitar 30-40 dihitung dari bobot kering, berbentuk serbuk berwarna putih kekuningan karena mengandung kurkuminoid. Fraksi kurkuminoid dalam temulawak terdiri dari dua komponen, yaitu kurkumin dan desmetoksikurkumin. Kadar kurkuminoid dalam temulawak berkisar antara 1-2. Sedangkan fraksi minyak atsiri temulawak sebesar 6-10 Parahita, 2007. Banyaknya manfaat temulawak baik untuk obat tradisional maupun fitofarmaka karena rimpangnya mengandung protein, pati, zat warna kuning kurkuminoid dan minyak atsiri. Kandungan kimia minyak atsiri antara lain : feladren, kamfer, tumerol, tolilmetilkarbinol, arkurkumen, zingiberen, kuzerenon, germakron, β-tumeron serta xanthorrizol yang memiliki kandungan tertinggi sampai 40 Rahardjo dan Rostiana, 2004 dalam Kristina, 2006.

B. Simplisia Temulawak

Simplisia merupakan hasil pengeringan dari tanaman obat yang belum diolah lebih lanjut atau baru dirajang saja yang kemudian dijemur. Dari simplisia dapat diolah menjadi berbagai macam produk, seperti serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental oleoresin, ekstrak kering maupun kapsul Sembiring, 2008. Irisan temulawak biasanya melintang setebal 2-3 mm. Hasil irisan langsung dijemur di bawah terik matahari. Irisan rimpang dihamparkan di bawah terik matahari dan dibalik satu kali. Perlakuan ini akan meningkatkan kualitas simplisia. Apabila pengirisan dilakukan pada sore hari dan baru dijemur keesokan harinya, maka kualitas simplisianya kurang baik Anonimc, 2010. Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan ber- pengaruh terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan. Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur Sembiring, 2007. commit to user 9 Kualitas simplisia sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif, warna, kontaminasi mikroba dan metabolit sekunder seperti minyak atsiri, flavonoid, fenolat, dan klorofil. Pada penentuan kualitas simplisia terbagi atas analisa secara fisik dan kimia. Secara fisik biasanya termasuk penampakannya secara visual terhadap warna, kotoran dan lainnya, sedangkan secara kimia adalah analisa kandungan bahan aktifnya. Bahan tanaman harus langsung dikeringkan setelah dikecilkan ukurannya. Apabila tertunda, akan terjadi proses fermentasi, pemucatan, dan dekomposisi kimia bahan aktifnya Hernani dan Rahmawati, 2009. Menurut Sembiring dkk 2006, Karakteristik mutu simplisia temulawak dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Karakteristik Mutu Simplisia Temulawak Karakteristik Hasil Analisis Standar Mutu Kadar Air 10,85 12 Kadar Abu 3,92 3-7 Kadar Sari Air 13,08 - Kadar Sari Alkohol 10,95 5 Kadar Minyak Atsiri 6,48 Min 5 Kadar Kurkumin 1,36 0,02-2 Kadar Xanthorizol 1,86 - Sumber : Materi Medika Indonesia 1979 dalam Sembiring dkk 2006,

C. Kurkuminoid

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 32 82

Pengaruh Proses Pengeringan Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

0 9 92

Karakteristik Pengeringan Beku Sari Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

1 10 43

Kandungan Kurkuminoid dan Daya Antioksidan Aksesi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) asal Sukabumi

0 4 28

KAJIAN KADAR KURKUMINOID, TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) ADA BERBAGAI TEKNIK PENGERINGAN DAN PROPORSI PELARUTAN

0 7 86

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 9

Uji Aktivitas Bahan Aktif Oleoresin Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB.) Pada Berbagai Variasi Pengeringan terhadap Pemulihan Tikus yang Terjangkit Kanker.

0 0 1

SELEKSI METODA EKSTRAKSI KURKUMINOID UNTU MENENTUKAN KUALITAS RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Selection method of curcuminoid extraction to determine the quality of Temulawak rhizome (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

0 0 11

Pengaruh waktu pengeringan terhadap Angka Lempeng Total (ALT) rimpang temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb.) - USD Repository

0 0 110