Fungi Mikoriza Arbuskula Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

13 sistem pengelolaan yang tepat guna, potensi lahan tersebut dapat ditingkatkan menjadi lebih produktif. Ultisol dicirikan oleh adanya akumulasi liat pada horizon bawah permukaan sehingga mengurangi daya resap air dan meningkatkan aliran permukaan dan erosi tanah. Erosi merupakan salah satu kendala fisik pada tanah utisol dan sangat merugikan karena dapat mengurangi kesuburan tanah. Hal ini karena kesuburan tanah ultisol sering kali hanya ditentukan oleh kandungan bahan organik pada lapisan ini tererosi maka tanah menjadi miskin bahan organik dan hara Prasetyo et al, 2006. Pada umumnya tanah ultisol mempunyai potensi keracunan Al dan miskin kandungan bahan organik. Tanah ini juga miskin kandungan hara lainnya terutama P dan katio-kation dapat tertukar lainnya, Ca, Mg, Na, dan K, kadar Al tinggi, kapasitas tukar kation KTK rendah, dan peka terhadap erosi. Pada umumnya tanah Ultisol belum ditangani dengan baik. Dalam skala besar tanah ini dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit, karet dan hutan tanaman industri. Tetapi pada tingkat petani dengan alasan faktor ekonomi menjadikan salah satu penyebab tidak terkelolanya tanah ultisol dengan baik. Oleh karena itu harus dapat diberikan solusi berupa inovasi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas tanah ultisol Sudaryono, 2009.

2.3 Fungi Mikoriza Arbuskula

Fungi mikoriza arbuskula merupakan mikroba tanah yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Melalui simbiosis tersebut tanaman akan mempunyai daerah penyerapan akar yang lebih luas sehingga proses penyerapan unsur hara menjadi lebih efisien. Selain itu keberadaan fungi mikoriza arbuskula juga dapat Universitas Sumatera Utara 14 meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama Fosfat P yang ketersediaannya sangat rendah pada tanah kapur, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan serapan air serta melindungi tanaman dari patogen akar dan unsur toksik. Simbiosis antara mikoriza dengan tanaman dapat diketahui dengan adanya tingkat infeksi fungi mikoriza arbuskula pada akar tanaman. Walaupun, tingginya tingkat infeksi fungi mikoriza arbuskula tidak berhubungan dengan peningkatan pertumbuhan tanaman Prayudyaningsih dan Sari, 2016. Mikoriza berperan meningkatkan serapan P oleh akar tanaman. Mikoriza memiliki struktur hifa yang menjalar luas ke dalam tanah, melampaui jauh jarak yang dapat dicapai oleh rambut akar. Pada saat P berada di sekitar rambut akar, maka hifa membantu menyerap P di tempat-tempat yang tidak dapat lagi dijangkau rambut akar. Daerah akar bermikoriza tetap aktif dalam mengabsorpsi hara untuk jangka waktu yang lebih dibandingkan dengan akar yang tidak bermikoriza Simanungkalit et al, 2006. Vesikel merupakan struktur FMA yang berasal dari pembekakan hifa internal secara terminal dan interkalar, kebanyakan berbentuk bulat telur, dan berisi banyak senyawa lemak sehingga merupakan organ penyimpanan cadangan makanan dan pada kondisi tertentu dapat berperan sebagai spora atau alat untuk mempertahankan kehidupan cendawan. Tipe FMA vesikel memiliki fungsi yang paling menonjol dari tipe cendawan mikoriza lainnya. Hal ini dimungkinkan karena kemampuannya dalam berasosiasi dengan hampir 90 jenis tanaman, sehingga dapat digunakan secara luas untuk meningkatkan probabilitas tanaman Pattimahu, 2004. Universitas Sumatera Utara 15 Fungi mikoriza arbuskula adalah salah satu jenis mikroba tanah yang mempunyai kontribusi penting dalam kesuburan tanah dengan jalan meningkatkan kemampuan tanaman dalam penyerapan unsur hara seperti fosfat, air, dan nutrisi lainnya. Hal ini disebabkan karena kolonisasi mikoriza pada akar tanaman dapat memperluas bidang serapan akar dengan adanya hifa eksternal yang tumbuh dan berkembang melalui bulu akar. Selanjutnya miselia FMA dapat tumbuh menyebar keluar akar sekitar lebih 9 cm, dengan total panjang hifanya dapat mencapai 26-54 mg tanah Talanca, 2010. Adanya simbiosis dengan FMA telah banyak diketahui mampu memperbaiki hara tanaman inang melalui penyerapan hara dan air yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Inokulasi FMA pada cabai dapat meningkatkan serapan P Haryantini dan Santoso, 2001 dan meningkatkan adaptasi terhadap kekeringan. Fungi mikoriza arbuskula yang menginfeksi sistem perakaran tanaman inang akan memproduksi jalinan hifa eksternal yang dapat tumbuh secara ekspansif dan menembus lapisan subsoil sehingga kapasitas akar dalam penyerapan hara dan air meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Yunisari 2015 menunjukkan bahwa inokulasi mikoriza berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter, bobot kering tanaman, indeks mutu bibit, dan infeksi akar tanaman jabon namun tidak berpengaruh nyata terhadap nisbah pucuk akar. Dapat disimpulkan bahwa inokulasi FMA dengan dosis 10 gram dapaat meningkatkan pertumbuhan bibit jabon hasil kultur jaringan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Suwandi et al 2006 menunjukkan bahwa perlakuan dosis mikoriza terhadap pertumbuhan stump jati tidak Universitas Sumatera Utara 16 memperlihatkan respon yang nyata, hal ini diduga bahwa mikoriza belum bersimbiosis dengan akar tanaman. Akar tanaman yang belum terinfeksi mikoriza pertumbuhannya akan lambat. Kelambatan pertumbuhan salah satunya disebabkan oleh gagalnya simbiose perakaran bibit dengan fungi mikoriza arbuskula. Hal yang sama di dapati oleh Parhusip 2013 dimana penggunaan FMA tidak berpengaruh nyata terhadap rasio tajuk akar dan serapan P.

2.4 Mikroba Pelarut Fosfat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Berbagai Tingkatan Fungi Mikoriza Arbuskula terhadap Produktivitas Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum schamach ) pada Tanah Ultisol

0 43 56

Pengaruh Berbagai Tingkatan Fungi Mikoriza Arbuskula terhadap Produktivitas Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum Schamach ) pada Tanah Ultisol

2 72 56

Peran Fungi Mikoriza Arbuskula Dan Pupuk Rock Fosfat Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merill)

0 42 88

Evaluasi Keberadaan Mikoriza Dari Residu Aplikasi Mikoriza Dan Kompos Jerami Serta Efektivitasnya Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max) Pada Tanah Ultisol

1 16 44

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

0 0 11

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

0 0 2

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

0 0 3

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

0 0 7

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

0 1 5

Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Fungi Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Glodokan (Polyalthia longifolia) pada Tanah Marginal

0 0 19