19
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2015- Maret 2016.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
A. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah ultisol yang
berasal dari Arboretum USU, bibit yang digunakan adalah bibit tanaman glodokan Polyalthia longifolia berumur rata-rata 5 bulan yang berasal dari UD. Tani Ras .
Fungi mikoriza arbuskula FMA yang diperoleh dari CV. Wahana Sukses Malang dengan merek dagang Mikoriza Plus, Pupuk NPK 16-16-16 sebagai
pupuk dasar bibit, fungi pelarut fosfat Aspergillus sp dan Penicillium sp yang diperoleh dari Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara. Bahan yang digunakan untuk pengamatan kolonisasi FMA adalah akar tanaman inang, larutan KOH 10 , Larutan HCl 2 , Larutan
staining trypan blue 0,05 , asam laktat, aquadest, larutan destaining glycerol. B. Alat
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter bibit, penggaris untuk mengukur tinggi bibit, oven yang digunakan untuk mengeringkan bibit tanaman,
sprayer untuk menyiram bibit, tally sheet sebagai tempat untuk mencatat data-data hasil pengamatan, spektrofotometer untuk mengukur P, mikroskop binokuler
untuk mengamati kolonisasi akar, kaca preparat sebagai tempat untuk meletakkan
Universitas Sumatera Utara
20
sampel pada saat pengamatan, pinset untuk menjepit, cover glass untuk menutup kaca preparat, cangkul, ember, timbangan dan alat tulis untuk mencatat data.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial dengan 2 faktor dan ulangan sebanyak 3 kali, dimana faktornya adalah :
1. Faktor I adalah pemberian jamur pelarut fosfat H, terdiri dari : H0 = tanpa pemberian jamur pelarut fosfat kontrol
H1 = Aspergillus H2 = Penicillium
H3 = Apergillus + Penicillium 2. Faktor II adalah pemberian dosis Mikoriza M yang berbeda, terdiri dari :
M0 = Tanpa pemberian mikoriza kontrol M1 = Penambahan mikoriza 5 grtanaman
M2 = Penambahan mikoriza 10 grtanaman M3 = Penambahan mikoriza 15 grtanaman
Jumlah kombinasi perlakuan adalah : 4 x 4 = 16 perlakuan
Jumlah Ulangan : 3 ulangan
Jumlah tanaman seluruhnya : 48 tanaman
Percobaan dianalisis dengan sidik ragam dengan model linier sebagai berikut :
Yijk = µ + αi + βj+ αβij + εijk Dengan :
Yijk = Pengaruh pemberian jamur pelarut fosfat α ke-i dan pemberian mikoriza β dengan dosis yang berbeda ke-j pada ulangan ke-k
Universitas Sumatera Utara
21
µ = Nilai Tengah umum αi = Pengaruh inokulasi jamur pelarut fosfat yng berbeda ke-i
βj = Pengaruh pemberian mikoriza dengan dosis yang berbeda ke-j αβij = Pengaruh interaksi antara pemberian mikoriza dengan dosis yang berbeda
ke-i dan pemberian jenis jamur pelarut fosfat yang berbeda ke-j εijk = Galat pengaruh jenis pemberian jamur pelarut fosfat yang berbeda ke-i dan
pemberian mikoriza dengan dosis yang berbeda ke-j pada ulangan ke-k. Analisis statistik didasarkan pada analisis variansi pada setiap parameter
dan uji lanjutannya menggunakan uji jarak berganda Duncan DMRT pada taraf 5 .
3.4 Prosedur Penelitian