Transportasi DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

113 Gambar 8: Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk kota Surakarta hingga tahun 2018. Kota Surakarta sebagai pusat aktivitas perekonomian, jasa dan pendidikan menyebabkan Kota Surakarta seperti magnet pusat pergerakan aktivitas masyarakat Surakarta dan sekitarnya, sehingga mengakibatkan jumlah penduduk di Kota Surakarta sangat berbeda sekali antara siang hari dan malam hari, dimana diperkirakan jumlah penduduk kota Surakarta pada siang hari dapat mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk pada malam hari

F. Transportasi

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan diikuti dengan pertumbuhan ekonomi mengakibatkan peningkatan jumlah pergerakan di suatu wilayah. Untuk menunjang pergerakan tersebut maka sarana sarana dan prasarana transportasi mutlak sangat diperlukan disamping untuk melayani permintaan yang ada tetapi juga untuk lebih memantapkan pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga tercipta suatu masyarakat yang sejahtera. Dalam fungsinya sebagai promoting sector dan servicing sector, transportasi telah memegang peranan yang besar sebagai urat nadi perekonomian 114 untuk menggerakkan berbagai potensi daerah. Sistem transportasi mempunyai keterkaitan yang erat dengan kebijakan tata ruang. Bila sistem transportasi ke suatu wilayah diperbaiki maka wilayah tersebut akan lebih menarik karena aksesbilitasnya menjadi lebih baik. Besarnya pergerakan aktivitas manusia sangat ditunjang oleh ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. Jalan dan sarana transportasi yang baik akan sangat menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari suatu kotadaerah. Kota Surakarta sebagai pusat aktivitas menyebabkan jumlah kendaraan yang ada di kota Surakarta meningkat tajam. Jumlah kendaraan di Kota Surakarta yang tercatat di Kantor bersama Samsat Kota Surakarta pada tahun 2008 sebesar 240.041 buah meningkat tajam dari tahun 2004 yang sebesar 190.236 buah, dengan kenaikan rata-rata sebesar 12.451 buah pertahun. Gambar 9 Prosentase Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Surakarta Sedangkan untuk jenis transportasi angkutan umum, masih belum banyak menarik minat masyarakat umum untuk menggunakannya. Hal ini terlihat dari rata-rata load factor yang hanya 31,01 pada jam-jam sibuk dan 20,87 pada jam-jam tidak sibuk. 115 Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak proporsional terhadap ketersediaan jalan dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang sangat susah diurai. Dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan faktor kelancaran arus lalu lintas merupakan salah satu penyumbang polusi udara terbesar.

G. Infrastruktur Jalan