105
B. Visi dan Misi
1. VISI Kota Solo
“Terwujudnya Kota Sala Sebagai Kota Budaya yang Bertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Pariwisata, dan Olah Raga.
2. MISI Kota Solo
a. Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat
dalam semua bidang pembangunan, serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-
nilai “Sala Kota Budaya“ b.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni guna mewujudkan inovasi dan integritas masyarakat madani yang berlandaskan Ketuhanan yang Maha Esa.
c. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah sebagai pemacu
tumbuh dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendayagunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang
ramah lingkungan d.
Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat utamanya bagi para
penyelenggara pemerintahan. Strategi pendekatan pembangunan maupun pelayanan publik dan
kerjasama antar daerah. Strategi pembangunan dilaksanakan dengan menggunakan pola pembangunan partisipatif. Dilakukan dengan melalui
106
forum musyawarah yang diselenggarakan sendiri oleh masyarakat. Jenis dan tahapan musyawarah untuk agenda pembangunan kota adalah
Muskelbang tingkat kalurahan, Muscambang tingkat Kecamatan dan Muskotbang tingkat Kota. Strategi pelayanan publik termasuk perijinan
menerapkan Pola Pelayanan Terpadu dengan mengkedepankan pelayanan yang cepat, tepat, murah, dan pasti. Sedang kerjasama antar daerah
dilakukan dengan mensinergikan potensi-potensi kotakabupaten di sekitar Kota Solo yaitu daerah Subosukowonosraten Surakarta, Boyolali,
Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten.
C. Letak Geografis
Secara geografis Kota Surakarta terletak pada 110
o
45’15’’ – 110
o
45’35’’ Bujur Timur dan antara 7
o
36’00’’ – 7
o
56’00’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 4.404,06 Ha.
Kota Surakarta juga berada pada cekungan diantara tiga gunung, yaitu Gunung Lawu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sedangkan di sebelah timur
dan selatan dibatasi oleh Sungai Bengawan Solo. Wilayah Kota Surakarta merupakan daerah rendah dengan ketinggian antara 80m hingga 110m di atas
permukaan air laut. Dari segi lalulintas perhubungan di Pulau Jawa, posisi kota Surakarta
berada pada jalur strategis yaitu pada simpul lalu-lintas yang menghubungkan Semarang – Yogyakarta Joglo Semar dan jalur Surabaya – Yogyakarta.
107
Gambar 1. Peta Wilayah Kota Surakarta Luas wilayah kota Surakarta sebesar 4.404,06 Ha dikelilingi oleh beberapa
kabupaten di sekitarnya, yaitu kebupaten: Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri dan Sragen. Ketujuh wilayah daerah tersebut tergabung dalam
kerjasama antar daerah SUBOSUKAWANASRATEN. Kota Surakarta berbatasan langsung dengan tiga kabupaten disekelilingnya
yaitu: di sebelah utara Kabupaten Boyolali, Sebelah timur kabupaten Karanganyar, sebelah selatan kabupaten Sukoharjo, dan di sebelah barat
kabupaten Sukoharjo.
Gambar 2. Peta Wilayah Kota Surakarta dan kabupaten di sekitarnya
108
Secara adminitratif pemerintahan, wilayah Kota Surakarta terbagi dalam lima kecamatan, yaitu kecamatan Serengan, kecamatan Pasarkliwon, kecamatan
Laweyan, kecamatan Banjarsari dan kecamatan Jebres. Sedangkan jumlah kelurahannya sebanyak 51 kelurahan dengan 592 RW, 2.645 RT dan 129.380 KK.
D. Tataguna Lahan