cxliv
cxliv
4. Perilaku seks pranikah di kalangan remaja
Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan terkait dengan perilaku seks pranikah di kalangan remaja menurut Winda Iriani 23 tahun
berpendapat : ”Saya melakukan dengan pacar saya minimal seminggu sekali,
bertempat di kos utamanya pada saat kos lagi sepi dan dilakukan pada malam hari. Sebagai pengaman, saya menggunakan pil KB”
Sedang menurut Ayu Soraya seorang mahasiswi berusia 20 tahun,
berpendapat : “Perlaku seks pra nikah biasanya saya lakukan di hotel dengan teman
kencan. Aktivitas ini saya lakukan sesuai dengan keinginan masing- masing. Untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan,
biasanya saya menggunakan KB suntik sebagai pengaman” Hal senada juga diungkap oleh Galih Dwi Anggoro 21 tahun,
mahasiswa UMS Fakultas Hukum, berasal dari Kadipiro, Surakarta, menyatakan bahwa :
“Saya biasa melakukan dengan pacar. Mengingat kondisi ekonomi yang pas-pasan, aktivitas tersebut saya lakukan di tempat kos sesuai
kondisi. Sebagai pengamanan, saya biasanya menggunakan kondom. Pendapat serupa disampaikan oleh Fitrianto Purwonugroho yang
menyatakan bahwa : “Saya melakukan aktivitas seks pranikah dengan pacar. Mengenai
tempatnya, kadang di rumah pacar, atau di rumah saya sendiri. Setiap melakukan aktivitas tersebut saya tidak menggunakan pengaman,
karena rasanya lebih nyaman. Pendapat terakhir berkaitan dengan sikap positif yang muncul dari
perilaku seks pranikah, diungkapkan oleh Anisa Kartikasari, yang menyatakan bahwa :
cxlv
cxlv “Saya melakukan dengan dengan pacar, dan tanpa pengaman, namun
saya menggunakan perhitungan kalender untuk menentukan masa subur atau tidak. Lokasi yang saya gunakan biasanya bertempat di kos
teman saat kos teman lagi sepi” Selain sikap positif terkait perilaku seks pranikah di atas, terdapat juga
sikap negatif, seperti yang disampaikan oleh Ashinta Sekar Bidari. Ia menyatakan bahwa :
”Menurut saya, perilaku seks pranikah adalah salah satu hal yang harus dihindari. Hal ini mengingat banyaknya resiko negatif terkait perilaku
tersebut, misalnya hamil bagi pihak wanita atau tertular penyakit seksual”
Sedang menurut Sandra Ardiana terkait maraknya perilaku seks
pranikah di kalangan remaja, menyatakan bahwa : ”Sebagai seorang yang beragama, menurut saya perilaku seks pranikah
adalah sesuatu yang haram untuk dilakukan, apalagi bila sampai berzina. Itu adalah dosa besar yang tidak terampuni oleh Allah SWT.”
Sikap negatif lainnya terkait perilaku seks pranikah seperti
diungkapkan oleh Chandra Kunia : ”Sebagaimana adat orang Timur, keperawanan seorang gadis adalah
hal yang utama, yang hanya bisa diserahkan kepada suaminya kelak. Untuk itu saya berusaha menjaga keperawanan saya, dengan tidak
melakukan aktivitas seks pranikah.” Hasil wawancara dengan informan terkait perilaku seks pranikah di
kalangan remaja di kota Surakarta, dapat penulis susun dalam bentuk matriks sebagai berikut :
Matriks 6 Perilaku Seks Pra Nikah di kalangan Remaja
No Nama
Sikap Perilaku
1 Winda Iriani
Positif Dilakukan dengan pacar, bertempat di
kos, dilakukan pada malam hari,
cxlvi
cxlvi menggunakan
pil KB
sebagai pengaman.
2 Ayu Soraya
Positif Dilakukan
dengan teman
kencan, bertempat di hotel, dilakukan sesuai
keinginan, menggunakan KB suntik sebagai pengaman.
3 Galih
Dwi Anggoro
Positif Dilakukan dengan pacar, bertempat di
kos, dilakukan sesuai kondisi kos, menggunakan
kondom sebagai
pengaman. 4
Fitrianto Purwonugroho
Positif Dilakukan dengan pacar, bertempat di
rumah pacar, kadang rumah sendiri, dilakukan pada sesuai kondisi, tanpa
pengaman.
5 Anisa
Kartikasari Positif
Dilakukan dengan pacar, bertempat di kos teman, dilakukan pada saat kos
teman lagi sepi, tanpa pengaman.
6 Ashinta
Sekar Bidari
Negatif Takut hamil dan tertular penyakit 7
Sandra Ardiana Negatif Takut dosa
8 Chandra Kurnia
Negatif Menjaga keperawanan Sumber : Data primer, diolah Februari 2010
5. Faktor Penyebab Perilaku Seks Pra Nikah