Infrastruktur Jalan DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

115 Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak proporsional terhadap ketersediaan jalan dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang sangat susah diurai. Dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan faktor kelancaran arus lalu lintas merupakan salah satu penyumbang polusi udara terbesar.

G. Infrastruktur Jalan

Sebagai konsekuensi keadaan geografis dan seperti diatas akan mendorong berkembangnya sektor industri, perdagangan, jasa, budaya dan pariwisata dan menjadikan Surakarta sebagai daerah influence bagi pertumbuhan perekonomian dan kependudukan di daerah lainnya hinterland. Sehingga dukungan jalan yang baik akan mendorong pertumbuhan perekonomian Kota Surakarta dan wilayah sekitarnya. Peningkatan jumlah volume lalu lintas harus juga diimbangi dengan peningkatan jaringan jalan, sehingga terjadi keseimbangan antara demand dan supply. Dengan adanya keseimbangan tersebut masalah transportasi seperti kemacetan, tundaan, biaya tinggi, angka kecelakaan dan polusi dapat diminimalkan. Selain itu dengan adanya kelancaran transportasi maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang baik. Volume lalulintas jalan di Kota Surakarta yang terbesar berada pada Jl. Slamet Riyadi, sebanyak 4136,75 smpjam, kemudian disusul oleh Jl. Jend. Sudirman dan Jl. Urip Sumoharjo, berturt-turut sebesar 2737,55 smpjam dan 1888,86 smpjam. Untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat pejalan kaki terhadap ketersediaan pedestriantrotoar, Kota Surakarta masih kekurangan sepanjang 116 91,73 km. Sehingga Pemerintah Kota Surakarta berupaya untuk menambah panjang pedestrian dan mengembangkan pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki, yang mengakomodasi akses difable maupun lansia dan juga mendukung program pariwisata Kota Surakarta dalam jaringan City Walk. Pada saat ini pembangunan City Walk difokuskan sepanjang jalan Slamet Riyadi. Jaringan City Walk tersebut akan terus dikembangkan untuk dihubungkan dengan beberapa lokasi lain di Kota Surakarta untuk dapat memenuhi kebutuhan pedestrian yang nyaman bagi masyarakat kota Surakarta, sehingga dapat menghubungkan dan mengangkat potensi-potensi yang ada di Kota Surakarta.

H. Penanganan Sampah