BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Analisis kualitatif memberikan informasi bahwa adanya unsur radionuklida alam yaitu Uranium U-238 dan Thorium Th-232 di dalam
debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung 2.
Kadar dari unsur radionuklida alam pada debu vulkanik gunung sinabung Uranium 1,06±0,19 mgkg ; Thorium 10,48±0,16 mgkg
3. Kadar dari unsur radionuklida alam pada tanah aliran lahar dingin gunung
sinabung Uranium 0,67 ; Thorium 9,76±0,80 mgkg 4.
Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dampak dari adanya unsur radionuklida alam yaitu Uranium U-238 dan Thorium
Th-232 belum bisa diberikan karena dampak yang diberikan oleh adanya unsur tersebut hanya bisa dinyatakan dari pengukuran aktifitasnya
5.2 Saran
Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menentukan konsentrasi aktivitas radionuklida alam yang terdapat pada debu vulkanik dan tanah aliran
lahar dingin gunung sinabung. Selain itu untuk peneliti selanjutnya agar pencacahan dengan spektrometer gamma γ dilakukan dengan menyesuaikan
dengan waktu paruh dan secara berulang agar didapatkan nilai cacah yang lebih teliti.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung berpi yang berada di Dataran Tinggi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Koordinat puncak gunung
Sinabung ini adalah 03° 10
’
LU dan 98° 23
’
BT dengan puncak tertinggi dari gunung ini adalah 2.460 meter dari permukaan laut dpl yang dimana menjadi
puncak tertinggi di Sumatera Utara. Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG dengan catatan letusan, gunung Sinabung
ini meletus pada tahun 1600 dengan aktifitas vulkanik berupa muntahan batuan piroklastik serta aliran lahar yang mengalir ke arah Selatan. Kemudian pada tahun
1912, gunung Sinabung kembali menunjukkan aktifitasnya dengan mengeluarkan solfatara yang terlihat di puncak dan lereng atas. Setelah hampir dari 100 tahun,
gunung Sinabung yang berjenis strato ini kembali meletus pada tahun 2010 dimana terjadi beberapa kali letusan yang di antaranya berupa letusan freatik juga
lontaran debu vulkanik hingga 5000 meter ke udara. Letusan ini terjadi pada kurun waktu 7 April - 27 Agustus 2010 kemudian kembali menunjukkan aktivitas
vulkanik pada tanggal 19 Oktober 2013 dan masih terjadi erupsi yang berkepanjangan hingga pada saat ini
2.2. Debu Vulkanik