2.6.5. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam cuplikan dari jenis reaksi inti yang terjadi. Hal ini dapat
dilakukan karena untuk setiap isotop hasil reaksi inti akan memancarkan radiasi gamma karakteristik yang berbeda-beda Sunardi,2007.
Langkah-langkah yang dilakukan analisis kualitatif ini dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Menentukan energi-
γ tiap puncak spektrum tenaga-γ yang terdeteksi 2.
Menyesuaikan energi- γ dari puncak spektrum dengan energi berbagai
isotop yang tercantum dalam tabel energi isotop atau Tabel Aktivasi Neutron Neutron Activation Table sehingga dapat diketahui isotop apa
saja yang terdapat dalam tiap cuplikan Susetyo,1988
2.6.6. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif didasarkan pada jumlah cac ah foton γ dari radionuklida yang
berbanding lurus dengan konsentarsi unsur yang terdapat di dalam sampel. Untuk menghitung kadar cuplikan maka digunakan metode absolut atau metode
komparatif atau metode relatif Susetyo,1988
2.6.6.1. Analisis Kuantitatif Dengan Menggunakan Software MCA Genie 2000
Analisis kuantitatif ini dilakukan dengan menggunakan Software. Software ini berfungsi sebagai alat penganalisis spektrum sinar gamma untuk sampel dan SRM
yang digunakan
Metode analisis yang menggunakan software MCA Genie 2000 yaitu metode relatif atau sering juga disebut dengan mtode komparatif.Metode relatif ini
memerlukan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan dan jumlahnya telah diketahui secara pasti. Cuplikan standar tersebut dipersiapkan
tepat seperti cuplikan yang akan dianalisis dan diiradiasi secara bersama-sama, sehingga akan mengalami paparan neutron yang sama besarnya.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian diperoleh spektrum sinar gamma untuk cuplikan standar dan cuplikan yang dianalisis. Dengan membandingkan laju cacah cuplikan standar,
maka dapat dihitung kadar unsur dalam cuplikan Susetyo,1988 Jumlah unsur dalam cuplikan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :
W
a
=
st st
a
W cps
cps .
1 Dimana
Wa = kadar unsur yang dicari dalam cuplikan yang dianalisis mgkg ppm
W
st
= kadar unsur standar yang digunakan cps
a
= laju cacah radionuklida dalam cuplikan cps
st
= laju cacah radionuklida Suseyto,1988
2.6.6.2 Analisis Aktivasi Neutron dengan Menggunakan Software k -IAEA
Analisis aktivasi neutron yang menggunakan metode relatifkomparartif yang memiliki beberapa keterbatasan seperti permasalahan matriks, fluks neutron,
biaya, waktu dan terlebih lagi unsur yang ada di dalam sampel tidak dapat dianalisis secara kuantitatif apabila standar dalam unsur tersebut tidak tersedia.
Pada tahun 1975 Simonts memperkenalkan AAN dengan metode k -AAN.
Metode k mulai dikembangkan oleh Institute of Nuclear Science, Gent, Belgium
oleh Frans De Corte pada tahun 1987. Kuantifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam cuplikan pada metode k
dihitung berdasarkan formulasi dari Frans De Corte yang tidak bergantung pada ketersedian unsur standar. Metode ini sekarang
banyak digunakan dalam kimia nuklir.
Universitas Sumatera Utara
Metode k -AAN ini digunakan dalam analisis kuantitatif unsur-unsur yang
didasarkan pada persamaan 2 sebagai berikut :
�
�
=
���
�
�
�
⁄ ��.�.�.��
�
�
�� .�
1 �
⁄
��
�ℎ.� .
�+ �
�,�
�
�,�
�� ��
�ℎ.�.
�+�
�,�.
�
� �
��
. 10
6
2
Dimana : ρ
a
= konsentrasi unsur analit mgkg atau μgg N
p
= jumlah cacah yang dikumpulkan pada puncak energi-penuh, setelah setelah dikoreksi terhadap pulsa yang hilang antara lain : waktu mati
detektor dan efek koinsidensi S
= faktor kejenuhan yang dinyatakan sebagai S = 1 - �
−�.����
, λ = tetapan peluruhan, λ= ln 2T, dengan T = umur paroh radionuklida, t
irr
= waktu iradiasi detik
D = faktor peluruhan =
�
−�.�
�
, �
�
= waktu peluruhan C = faktor peluruhan =
�1 − �
−�.����
� λ.�
�
, �
�
= waktu pengukuran detik
W = massa unsur yang diiradiasi kg atau g
ɛ
�
= efisiensi deteksi dari puncak energi utuh termasuk koreksi untuk attenuasi γ
�
��
= laju cacah spesifik, �
�ℎ
= faktor koreksi serapan-diri untuk neutron termal
G
e
= faktor koreksi serapan-diri untuk neutron epitermal α
= parameter untuk distribusi fluks neutron φ
e
’~1E
1+α ,
f = rasio fluks termal terhadap epitermal Q
α = perbandingan antar integral resonansi terhadap penampang lintang neutron termal
a,m = analit dan monitor pemantau fluks
Universitas Sumatera Utara
Faktor k hanya melibatkan parameter inti yang dimana dapat dinyatakan
dengan persamaan 3 sebagai berikut :
� =
[ �
�
�
�
�
�
�
�
] [
�
�
�
�
�
�
�
�
]
3 Dimana :
M = nomor massa radioisotop
γ = fraksi energi gamma yang dipancarkan oleh suatu radioisotop
θ = kelimpahan isotop di alam
σ = penampang lintang serapan neutron termal pada reaksi n,γ
Parameter-parameter inti pada persamaan tersebut memliki harga yang telah terdefinisi dengan baik dan telah tersedia dalam software ko-AAN, sehingga
dengan mengukur jumlah cacah sampel maka konsentrasi unsur dalam sampel dapat dihitung dengan langsung dengan menggunkan software ko-AAN
Corte, et al 1994
2.7 Penaksiran Assesment Nilai Ketidakpastian Perhitungan Pada Hasil