Pembahasan Analisis Radionuklida Alam Pada Debu Vulkanik dan Lahar Dingin Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Menggunakan Metode Analisis

0,16mgkg. Ini dapat diartikan bahwa konsentrasi Thorium dalam sampel lahar dingin nilainya terletak diantara 10,48 ± 0,16 mgkg.

4.2. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan karena debu vulkanik dan lahar dingin Gunung Sinabung banyak terdapat didalam tanah atau lahan pertanian di Tanah Karo yang mengalami letusan Gunung Sinabung. Dalam publikasi mengenai “Identifikasi Radionuklida Ra-226, Th-232, U-238, dan K-40 pada debu vulkanik pasca letusan gunung merapi Yogyakarta” bahwa terdapat unsur radionuklida alam yang terdapat di dalam debu vulkanik letusan gunung merapi tersebut dan juga unsur radionuklida tersebut terdapat di dalam debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. Unsur radionuklida alam yang diperoleh dari debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung adalah Thorium Th-232 dan Uranium U-238. Penelitian ini ini bersifat purposif. Penelitan ini dimulai dengan proses pengambilan sampel dimana debu vulkanik ini diambil secara acak dari beberapa desa di daerah selatan sekitar Gunung Sinabung yaitu desa Gurukinayan, Gamber dan Singgarang-garang dan lahar dingin di ambil dari daerah yang sering dialiri lahar dingin Gunung Sinabung yaitu desa Perbaji, Sukatendel, Singgarang-garang pada kedalaman 5-20 cm dari permukaan.Kemudian debu vulkanik dan lahar dingin dimasukkan ke dalam plastik klip yang berbahan dasar polythene dan dikeringkan selama beberapa hari pada suhu kamar. Sampel yang sudah kering kemudian dilakukan proses reduksi ukuran dengan cara di ayak dengan ukuran ayakan 200 mesh, setelah itu dilakukan proses penimbangan menggunakan neraca digital. Penelitian dilakukan untuk mengetahui unsur radionuklida alam yang terkandung di dalam debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung dengan metode Analisis Aktivasi Neutron AAN ini menggunakan seperangkat alat spektrometri- γ. Sebelum alat spektrometri- γ digunakan alat ini harus dikalibrasi terlebih dahulu. Pada penelitian ini kalibrasi energi dilakukan dengan mencacah sumber standar atau sumber radioaktif Ba-133, Co-60, dan Cs-137. Aktivasi sampel dilakukan selama 300 detik sampai 21600 detik, hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan bahwa aktivitas unsur-unsur yang dianalisis Universitas Sumatera Utara telah mencapai keadaan yang jenuh dan juga mempertimbangkan waktu paro dari isotop unsur-unsur yang akan dianalisis. Debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung yang telah diiradiasi diaktivasi kemudian dicacah dengan spektrometer- γ. Waktu pencacahan yang dilakukan juga berbeda-beda. Waktu pencacahan disesuaikan dengan waktu paruh unsur yang akan dianalisis. Untuk pencacahan dilakukan selama 172.800 detik. Proses aktivasi, pendinginan dan pencacahan juga dilakukan pada Standart Reference Material SRM 2780 Hard Rock dengan waktu yang sama. SRM 2780 Hard Rock digunakan sebagai pembanding untuk menghasilkan konsentrasi radionuklida alam pada debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung. Digunakan SRM 2780 Hard Rock karena sampel yang diambil merupakan tanah yang terdapat batu-batuan keras. Oleh karena itu, SRM 2780 Hard Rock sebanding atau sesuai dengan sampel yang akan dianalisa. Dari pencacahan yang dilakukan maka diperoleh data hasil pencacahan berupa spktrum tenaga- γ yang muncul pada layar komputer.Pada penelitian ini digunakan sumber gamma Ba-133 energi sumber standar yang digunakan 81 KeV dan 356,8 KeV, Cs-137 energi sumber standar yang digunakan 661,66 dan Co-60 energi sumber standar yang digunakan 1173,5 dan 1332,24 KeV sehingga puncak gamma tersebar merata dari energi rendah sampai energi tinggi. Berdasarkan spektrum tenaga- γ yang muncul tersebut, selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan berpedoman dengan Tabel Aktivasi Neutron Neutron Activation Tables yang dikeluarkan IAEA International Atomic Energy Association. Analisis kualitatif yang dilakukan pada debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung diperoleh unsur radionukikda alam berikut Thorium Th-232, dan Uranium U-238. Hal ini dikarenakan pada layar monitor puncak tenaga 277,60 keV ; 312,010 keV dimana masing – masing puncak tenaga ini dimiliki oleh Np-239 277,60 keV dengan waktu paruh 2,36 hari; Pa-233 312,01 keV dengan waktu paruh 27,0 hari. Universitas Sumatera Utara Adanya unsur radionuklida alam yang diperoleh tersebut, yaitu Thorium dan Uranium ditinjau dari energi nuklida yang muncul, yaitu Pa-233 dengan reaksi pembentukan Th- 232n,γ dan Np-239 dengan reaksi pembentukan U- 238n,γ. Analisis kualitatif dapat ditentukan dari persamaan kurva kalibrasi energi yang diperoleh perhitungan kalibrasi energi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil linier atau regresi linier yaitu Y = aX – b dimana Y adalah tenaga sinar- γ dan X adalah nomor salur channel. Nomor salur ini merupakan titik tenaga- γ yang menunjukkan jenis unsur yang terkandung pada debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung. Persamaan regresi kalibrasi energi yang diperoleh dari sumber standar Ba-133, Co-60, dan Cs-137 adalah Y = 0,3589X – 1,481dengan koefisien relasi R = 0,9999 dimana koefisien relasi menunjukkan kelinieran dari grafik kalibrasi tenaga ini. Dari persamaan kalibrasi tenaga tersebut merupakan persamaan yang akan mengkonversi nomor salurpuncak menjadi energi dan dapat ditentukan unsur-unsur yang terdapat di dalam debu vulkanik gunung sinabung dan lahar dingin gunung sinabung berdasarkan spektrum tenaga- γ yang muncul pada layar komputer yang menggunakan Software GENIE-2000 yang digunakan untuk membaca hasil pencacahan sumber standar tersebut. Misalnya untuk menentukan unsur thorium yang terdapat didalam debu vulkanik. Sebagai contoh, dari persamaan di atas didapatkan bahwa untuk sampel debu vulkanik mengandung radionuklida alam berupa Thorium nomor salur yang tertera pada layar komputer sebagai hasil pencacahan dimasukkan ke dalam persamaan garis kurva kalibrasi energi : Y = 0,3858 × 813,075 – 1,481 = 312,09 keV Hasil ini sesuai dengan tenaga spektrum- γ yang terbaca pada alat spektrometri- γ. Unsur yang akan dianalisa di dalam debu vulkanik gunung sinaabung adalah Thorium 232 Th yang memiliki energi gamma sekitar 312,09 keV dan memiliki waktu paro 27,0 hari. Dari hasil yang diperoleh yaitu spektrum tenaga- γ pada NIST SRM 2708- 1P pada gambar 4.3. dengan waktu iradiasi 1 jam, waktu peluruhan decay 10 Universitas Sumatera Utara hari dan waktu pencacahan selama 7200 detik, hal ini menunjukkan bahwa dari tenaga spektrum- γ yang muncul yaitu 312,1 keV menunjukkan peak dari Pa-233. Hal ini menunjukkan bahwa dari tenaga spektrum- γ yang muncul pada NIST SRM 2780 Hard Rock terdapat unsur Thorium Th. Reaksi pembentukannya yaitu : Th- 232 + n,γ → Th-233 → Pa-233 + γ Hasil yang diperoleh yaitu spektrum tenaga- γ debu vulkanik dengan kode sampel yaitu S1-1P pada Gambar 4.2. dengan waktu iradiasi 1 jam, waktu peluruhan decay 10 hari dan waktu pencacahan selama 7200 detik, hal ini menunjukkan bahwa dari tenaga spektrum- γ yang muncul yaitu 312,1 keV menunjukkan peak dari Pa-233. Hal ini menunjukkan bahwa dari tenaga spektrum- γ yang muncul pada sampel debu vulkanik dengan kode cuplikan S1-1P terdapat unsur Thorium Th. Hal ini sesuai dengan analisis yang dilakukan secara nisbi atau relatif yaitu dengan membandingkan spektrum tenaga spektrum- γ dari NIST SRM 2780 Hard Rock dan spektrum tenaga- γ yang muncul pada sampel debu vulkanik gunung sinabung bahwa terdapat unsur Thorium Th dengan tenaga 321,1 keV yang disesuaikan dengan Tabel Aktivasi Neutron Neutron Activation Table yang dikeluarkan IAEA International Atomic Energy Association. Analisa kuantitatif dalam penelitian ini ditentukan secara nisbi untuk unsur Thorium dan metode k0-AAN bukan komparatif untuk unsur Uranium. Hal ini dikarenakan energi pembentukan Uranium 277,60 hanya terdeteksi di dalam sampel saja namun tidak di dalam SRM Standart Reference Material nya, sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan antara data cacah sampel dengan data cacah SRM melalui persamaan yang terdapat pada bab 3. Untuk hasil analisis kuantitatif yaitu penentuan kadar jenis unsur yang didapat dari analisis kualitatif yang terdapat di dalam debu vulkanik dan lahar dingin gunung sinabung yang ditentukan secara nisbi atau relatif yaitu untuk debu vulkanik Uranium 1,06±0,19 mgkg ; Thorium 10,48±0,16 mgkg dan untuk lahar dingin Uranium 0,67 ; Thorium 9,76±0,80 mgkg. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini digunakan metode Spektrometer- γ yang mempunyai beberapa kekurangan antara lain di dalam penentuan batas daerah kurva energi dimana jika terdapat kesalahan dalam penentuan batas daerah kurva energi tersebut maka akan mempengaruhi pada kuantitas unsur dalam sampel dan dalam pembuatan standar. Dalam pembuatan standar ini membutuhkan tingkat keakuratan yang tinggi. Kesalahan sedikit saja dalam pembuatan standar akan sangat berpengaruh terhadap cacah yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan