15 fructooligosaccharide. Zat tambahan yang digunakan  yaitu isomalt, xylitol, susu,
dan vanila IAI, 2010.
2.2 Prebiotik
Prebiotik adalah nutrisi yang digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri yang menguntungkan  dan sebagai bahan tambahan pangan yang tidak
dapat dimetabolisme oleh manusia untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri kolon yang dapat meningkatkan kesehatan manusia. Prebiotik dapat menstimulasi secara
selektif pertumbuhan Bifidobacterium  dan  Lactobacillus  dalam usus, sehingga meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap patogen.  Beberapa nutrisi yang
dikenal sebagai prebiotik adalah laktulosa, laktitol, fruktooligosakarida, galaktooligosakarida, laktosukrosa, dan inulin Wardah, 2014.
2.3 Sinbiotik
Sinbiotik    merupakan gabungan 2  istilah  yaitu probiotik dan prebiotik yang dapat diasumsikan sebagai penggunaan probiotik dan prebiotik secara
terpisah. Sinbiotik mengandung jumlah bakteri yang menguntungkan usus  dan penggunaan  nutrisi untuk bakteri tersebut sehingga bakteri probiotik di dalam
usus dapat tumbuh cepat dan  menghasilkan manfaat  yang lebih efektif Wardah, 2014.  Contoh di dalam suatu produk mengandung bakteri Lactobacillus,
Bifidobacterium,  Streptococcus  sebagai probiotik dan fructooligosaccharide sebagai prebiotik Neha, et al., 2012.
16
2.4 Viabilitas Bakteri Probiotik
Viabilitas bakteri probiotik dalam produk pangan sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini  karena bakteri probiotik dalam produk tersebut harus tetap
dapat bertahan hidup saat berada pada kondisi asam dalam lambung,  selama proses pemecahan dengan enzim hidrolisis  dan garam empedu dalam usus kecil.
Viabilitas bakteri probiotik bergantung pada jenis bakteri yang digunakan, interaksi antara spesies-spesies bakteri  yang digunakan, pembentukan hidrogen
peroksida selama proses metabolisme bakteri dan tingkat keasamaan dari produk tersebut. Viabilitas bakteri dipengaruhi oleh nutrisi, konsentrasi gula, konsentrasi
inokulum dan lama fermentasi Tamime, et al., 2005. Viabilitas bakteri probiotik dapat dipertahankan dengan teknik
enkapsulasi.  Teknik  enkapsulasi  dapat melindungi dan meningkatkan kelangsungan hidup bakteri dalam produk obat serta melindungi senyawa tertentu
atau sel biologis terhadap lingkungan sekitar yang  dapat  merusak  bahan  inti. Teknik enkapsulasi dapat melindungi bakteri dari panas, oksigen dan kelembaban
serta  meningkatkan sifat aliran selama pengembangan formulasi. Hal ini dapat digunakan untuk obat yang berbeda cara penggunaannya.  Dalam industri
makanan, bahan-bahan
dalam formulasi mikroenkapsulasi membentuk penghalang  untuk melindungi bahan  inti terhadap gastrointestinal.  Sifat
fisikokimia bahan pelapis mempengaruhi kelangsungan hidup dari sel yang dikemas  dalam  probiotik, jenis dan konsentrasi bahan pelapis, ukuran  partikel,
jumlah sel awal dan strain bakteri yang penting selama formulasi Solanki, et al., 2013.
17
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Viabilitas Probiotik 2.5.1. Kondisi Fisiologis