8
2.1.2.3. Antihipertensi
Peptida bioaktif yaitu casokinins dan lactokinins dan dua tripeptida seperti valin-prolin-prolin dan isoleucine-prolin-prolin yang dihasilkan dari aksi
proteolitik bakteri probiotik pada kasein α2-kasein, k-kasein dan b-kasein dan
whey selama fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus helveticus dapat mengurangi tekanan darah individu yang hipertensi. Tripeptida
ini berfungsi meningkatkan aktivitas Angiotensin-I Converting Enzyme ACE inhibitor yang dapat menurunkan tekanan darah Mandal dan Mandal, 2011.
2.1.2.4. Antialergi
Reaksi alergi terjadi sebagai respon terhadap zat lingkungan yang tidak berbahaya dikenal sebagai alergen dan reaksi-reaksi ini dapat terjadi secara cepat.
Reaksi tersebut dapat ditandai dengan aktivasi yang berlebihan dari sel-sel darah putih tertentu yang disebut sel mast dan basofil oleh jenis antibodi yang dikenal
sebagai imunoglobulin E IgE dalam respon inflamasi yang ekstrim
.
Probiotik mampu meningkatkan fungsi penghalang dari mukosa usus dengan demikian
dapat mengurangi pengeluaran antigen melalui mukosa. Ada dua jalur yaitu gerakan transelular dan paracelular rmelalui protein antigenik melintasi
penghalang epitel saluran pencernaan. Modulasi langsung dari sistem kekebalan tubuh dengan probiotik dimediasi melalui induksi sitokin anti-inflamasi atau
melalui peningkatan produksi sekretori IgA. Probiotik juga dapat membantu dalam mengurangi beberapa gejala alergi makanan seperti yang terkait dengan
protein susu yakni dengan mendegradasi protein menjadi peptida yang lebih kecil dan asam amino Mandal dan Mandal, 2011.
9
2.1.2.5. Mencegah Kanker Usus
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet dan antibiotik dapat menurunkan karsinogen dalam usus besar dan mengurangi tumor secara kimiawi. Efek ini
tampaknya dimediasi melalui mikroflora usus. Studi tambahan menunjukkan bahwa pengenalan Lactobacillus acidophilus ke dalam makanan menurunkan
kejadian tumor usus yang diinduksi secara kimia pada tikus. Sebuah mekanisme yang mungkin untuk efek-efek antikanker bergantung pada bakteri usus yang
menghambat enzim yang mengkonversi prokarsinogen menjadi bentuk karsinogen Lee dan Salminen, 2009.
2.1.2.6. Mencegah Irritable Bowel Syndrome Gejala klinis utamanya termasuk ketidaknyamanan perut atau nyeri, diare,
sembelit, dan perut kembung. Patogenesis irritable bowel syndrome IBS masih belum jelas, namun bukti yang tersedia menunjukkan bahwa motilitas usus yang
diubah dan hipersensitivitas visceral. Ada bukti yang menunjukkan bahwa ketidakseimbangan mikroflora usus dan peradangan mukosa yang disebabkan
oleh bakteri yang menyebabkan IBS Lee dan Salminen, 2009.
2.1.3. Bakteri Probiotik 2.1.3.1. Bakteri Asam Laktat