BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Konsentrasi logam Fe dan Cr yang terkandung dalam larutan bekas
perendaman baja dalam HCl 3M dan perendaman inhibitor 24 jam lalu HCl 3 M yang dianalisis dengan SSA
Untuk mengetahui berapa kadar logam Fe dan Cr yang terkandung dalam larutan bekas perendaman Baja SS 316 dianalisis dengan menggunakan alat SSA, hasil
analisis ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Konsentrasi logam yang terkandung dalam larutan bekas Perendaman
Baja SS 316
No Sampel perendaman baja
Waktu perendaman hari
Konsentrasi Logam ppm Fe Cr
1 Dalam HCl 3M -
- 10
3793 800 20 7780 1850
30 11920 4400 2 Inhibitor 24 jam
Lalu HCl 3M 10 510 80
20 815 246 30 492 40
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Penentuan Kadar Logam dalam Satuan Gram g bekas perendaman Baja dengan HCl 3M dan perendaman inhibitor 24 jam lalu HCl 3 M
Konsentrasi logam diatas dapat diubah dalam satuan gram dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Massa logam = konsenterasi logam x volume larutan Dimana volume larutan = 100mL = 0,1 L
Kadar logam pada waktu perendaman 10 hari dalam HCl 3 M adalah a.
Logam Fe = 3793 mgL x 0,1 L = 379,3 mg = 0,3793 gram
b. Logam Cr = 800 mgL x 0,1 L
= 80 mg = 0,08 gram Catatan : perhitungan yang sama dilakukan untuk kadar logam dalam perendaman
20 dan 30 hari. Kadar logam pada waktu perendaman 10 hari dengan perendaman inhibitor 24 jam
lalu HCl 3 M adalah a.
Logam Fe = 510 mgL x 0,1 L = 51 mg = 0,051 gram
b. Logam Cr = 80 mgL x 0,1 L
= 8 mg = 0,008 gram Catatan : perhitungan yang sama dilakukan untuk kadar logam dalam perendaman
20 dan 30 hari. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat hasil perhitungan kadar logam yang terdapat dalam
larutan baja SS 316 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Kadar logam yang terkandung dalam larutan bekas perendaman
Baja SS 316
No Sampel perendaman baja
Waktu perendaman hari
Kadar Logam gram Fe Cr
1 Dalam HCl 3M -
- 10
0,379 0,080 20 0,778 0,185
30 1,192 0,440 2 Inhibitor 24 jam
Lalu HCl 3M 10 0,051 0,008
20 0,081 0,024 30
0,049 0,040
4.1.3.Persentase berat logam Fe dan Cr yang hilang dari berat total masing – masing logam yang terkandung dalam baja SS 316 dalam
HCl 3M dan perendaman inhibitor 24 jam lalu HCl 3M
Dari persentase berat logam yang hilang dapat diketahui logam apa yang paling banyak terkorosi setelah dilakukan perendaman dalam waktu 10, 20, dan 30 hari,
untuk menghitung persentase kehilangan berat masing – masing logam tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
4.1.3.1. Persentase berat logam Fe dan Cr yang hilangdalam perendaman HCl 3M
berat logam =
berat logam yang hilang berat masing
−masing logam dalam baja SS 316
x 100 Persentase berat logam Fe dan Cr yang dilakukan selama 10 hari adalah
a. berat logam Fe =
0,3793 g 32,08 g
x 100 = 1,182
b. beratlogamCr =
0,08 �
6,542 �
x 100 = 1,267
Catatan : Dilakukan perhitungan berat logam yang sama untuk perendaman baja SS 316 Selama 20 dan 30 hari.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2. Persentase berat logam Fe dan Cr yang hilang dengan
penambahaninhibitor 24 jam lalu HCl 3M
berat logam =
berat logam yang hilang berat masing
−masing logam dalam baja SS 316
x 100 Persentase berat logam Fe dan Cr yang dilakukan selama 10 hari adalah
a. berat logam Fe =
0,0051 g 31,476 g
x 100 = 0,0162
b. beratlogamCr =
0,008 �
9,288 �
x 100 = 0,129
Catatan : Dilakukan perhitungan berat logam yang sama untuk perendaman baja SS 316 Selama 20 dan 30 hari.
Hasil perhitungan berat logam yang hilang setelah dilakukkan perendaman baja SS 316 dapat dlihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Persentase berat logam Fe dan Cr yang hilang dari berat total masing –
masing logam yang terkandung dalam Baja SS 316 No Sampel
perendaman baja Waktu perendaman
hari Berat logam yang hilang
Fe Cr 1 Dalam HCl 3M
10 1,182 1,267
20 2,336 2,823 30 3,500 6,663
2 Inhibitor 24 jam Lalu HCl 3M
10 0,016 0,129 20 0,251 0,385
30 0,151 0,626
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Penentuan Laju Korosi Logam besi Fe dan Logam Cromium Cr yang terkorosi dalam HCl 3M dan Perendaman Inhibitor 24 Jam
laluHCl 3M
Kadar logam yang hilang atau logam yang terkorosi yang diperoleh setelah dilakukan perendaman baja SS 316 dalam waktu 10, 20, dan 30 hari dapat dihitung
laju korosi masing – masing logam tersebut dengan menggunakan rumus metodeWeight Loss, seperti yang terlihat pada rumus berikut ini :
V = K x W
A x D x T Sumber : Khatak, 2002
Dimana : K = konstanta 3,45 x 10
6
mpy W = kehilangan berat gram
A = luaspermukaanlogam cm
2
D = densitas gramcm
3
T = waktu jam V = laju korosi mpy
4.1.4.1. Laju Korosi logam Fe dan Cr yang terkorosi dalam HCl 3M
Laju Korosi logam Fe dan Cr yang terkorosi dalam HCl 3M selama 10 hari adalah
a. Logam Fe
V = 3,45
� 10
6
� 0,3793� 5,84 cm
2
x 7,54
g L
x 240 jam = 123,766 mpy
b. Logam Cr
V = 3,45
� 10
6
x 0,08 g 5,84
��
2
� 7,54
� �
� 240 ��� = 26,104 mpy
Catatan : Perhitungan yang sama dilakukan untuk laju korosi logam pada
perendaman 20, dan 30 hari.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2. Laju Korosi logam Fe dan Cr yang terkorosi pada perendaman
inhibitor 24 jam lalu HCl 3M
Laju Korosi logam Fe dan Cr yang terkorosi pada perendaman inhibitor 24 jam lalu HCl 3M selama 10 hari adalah
a. Logam Fe
V = 3,45
� 10
6
� 0,051 � 6,23 cm
2
x 7,54
g L
x 240 jam = 15,6 mpy
b. Logam Cr
V = 3,45
� 10
6
x 0,008 g 6,23
��
2
� 7,54
� �
� 240 ��� = 2,447 mpy
Catatan : Perhitungan yang sama dilakukan untuk laju korosi logam pada
perendaman 20, dan 30 hari.
Hasil perhitungan laju korosi logam diatas setelah dilakukan perendaman dalam waktu yang bervariasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4.
Laju korosi logam logam Fedan Cr dalam perendaman 10, 20dan 30 hari dalam HCl 3M dan Inhibitor 24 jam lalu HCl 3M
No Sampel perendaman baja
Waktu perendaman hari
Laju Korosi mpy Fe Cr
1 Dalam HCl 3M 10
123,76626,104 20 126,931 30,183
30 129,651 47,857 2 Inhibitor 24 jam
Lalu HCl 3M 10 15,60 2,447
20 13,297 4,014 30 5,733 4,661
Universitas Sumatera Utara
4.1.5. Efisiensi Inhibisi Dari Pasta Ekstrak Metanol Daun Kopi Terhadap Laju Korosi Logam Fe dan Cr
Untuk mengetahui efisiensi inhibitor ekstrak metanol daun kopi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghambat laju korosi pada Baja SS 316 yang
digunakan sebagai sampel, maka digunakan rumus perhitungan efisiensi inhibisi yang dijabarkan sebagai berikut:
Efisiensi inhibitor = Va - Vb
Va x 100
Keterangan: Va = laju korosi tanpa inhibitor mpy
Vb = laju korosi dengan inhibitor mpy Efisiensi inhibisi dari pasta ekstrak metanol daun kopi terhadap laju korosi logam
dengan perendaman 10 hari adalah a.
Efisiensi logam Fe =
123,766 −15,6
123,766
x 100 = 87,395
b. Efisiensi logam Cr =
26,104 – 2,447 26,104
x 100 = 90,62
Catatan : Perhitungan yang sama dilakukan untuk efisiensi inhibisi ekstrak
metanol daun kopi pada perendaman 20, dan 30 hari. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan rumus diatas, maka
diperolehdata efisiensi ekstrak metanol daun kopi terhadap sampel Baja SS 316 yang terdapat dalam Tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5 Efisiensi inhibitor ekstrak metanol daun kopi
Waktu perendaman Efisiensi Inhibitor
Fe Cr
10 hari 87,39 90,62
20 hari 89,5
86,7 30 hari
95,5 90,26
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian