3.2. Prosedur Penelitian
3.2.1. Persiapan Baja SS 316 Sampel Baja Stainless Steel 316 yang berbentuk pipa dipotong dengan ketebalan
0,5 cm, panjang 3 cm dan diameter 3 cm sebanyak 5 buah. Permukaan baja digosok dengan kertas pasir, kemudian dicuci dengan akuabides lalu dikeringkan dan
ditimbang Selanjutnya baja direndam dalam beakerglass 250 ml selama 10, 20, dan 30 hari pada HCl 3M.
3.2.2. Penentuan logam Baja SS 316 Fe yang terkorosi dalam larutan HCl
3M dalam waktu yang bervariasi.
Larutan bekas perendaman baja 10, 20 dan 30 hari disaring dengan kertas saring wheatmant. Diambil sebanyak 1 mL, dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL dan
diencerkan dengan akuabides hingga garis tanda. Ditentukan kadar unsur Fe pada panjang gelombang 248,3 nm, dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan
Atom SSA. Dilakukan perlakuan yang sama untuk perendaman baja 10, 20 dan 30 hari.
3.2.3. Analisa Morfologi Logam Baja dengan Mikroskop Stereo Baja yang telah direndam selama 10, 20 dan 30 hari diangkat dan dikeringkan, lalu
ditimbang. Setelah kering baja di analisa morfologi permukaannya dengan mikroskop stereo dengan perbesaran 32 kali.
3.2.4. Persiapan Daun Kopi
Daun kopi segar dikeringanginkan. Daun kopi yang sudah kering di haluskan dengan blender dan diayak menggunakan saringan dengan ukuran 100 mesh hingga
diperoleh serbuk daun kopi. 3.2.5. Ekstraksi Daun Kopi
Serbuk daun kopi ditimbang sebanyak 250 gram. Kemudian diekstraksi maserasi dengan menggunakan pelarut metanol sebanyak 1 liter selama 24 jam pada suhu
kamar. Hasil ekstraksi kemudian disaring. Residu yang berupa ampas kembali
Universitas Sumatera Utara
direndam dengan pelarut metanol yang baru selama 24 jam pada suhu kamar dan dilakukan hal yang sama hingga lima kali perendaman. Filtrat yang masih larut
kemudian dipisahkan dengan cara evaporasi dan penguapan sehingga didapat senyawa hasil ekstraksi berupa pasta. Pasta hasil ekstraksi kemudian ditimbang.
Pasta hasil ekstraksi di karakterisasi melalui uji kandungan nitrogen bebas secara kuantitatif dengan Metode Kjeldahl dan uji kandungan flavonoid secara kualitatif
dengan Pereaksi FeCl
3
5 . 3.2.6. Pembuatan Larutan Inhibitor
Larutan inhibitor dibuat dengan melarutkan 6000 mg ekstrak metanol daun kopi kedalam 1 liter akuabides untuk memperoleh larutan inhibitor dengan konsentrasi
6000 ppm.
3.2.7. Pengujian Perendaman Dengan Menggunakan Ekstrak Metanol Daun
Kopi
Disediakan 3 wadah tempat perendaman sampel. Dilakukan perendaman sampel baja SS 316 ke dalam masing – masing 100 ml larutan inhibitor selama 24 jam
dengan konsentrasi 6000 ppm lalu baja dipindahkan ke dalam larutan HCl 3M untuk direndam selama 10, 20 dan 30 hari.
3.2.8. Pengolahan Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari penentuan laju korosi Baja SS 316
dengan rumus:
V =
K x W D x A x T
Dengan :K = konstanta 3,45 x 10
6
A = luas permukaan yang terendam cm
2
W = kehilangan berat gram T = waktu Perendaman jam D = densitas gramcm
3
V = laju korosi mpy
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga ditentukan efisiensi inhibisi dari ekstrak metanol daun kopi dengan menggunakan rumus:
Efisiensi inhibitor = Va - Vb
Va x 100
Keterangan: Va = laju korosi tanpa inhibitor mpy
Vb = laju korosi dengan inhibitor mpy
Universitas Sumatera Utara
3.3. Bagan Penelitian