Pembagian Bakteri Berdasarkan Bentuk Morfologinya Bakteri Escherichia coli

adanya indikator, sedangkan agar – agar digunakan sebagai bahan untuk membuat medium menjadi padat supaya mudah memisah – misahkan isolasi koloni kuman Lesmana, 2006. Untuk membuat supaya suatu medium bersifat selektif, pada medium ditambahkan zat – zat atau bahan bahan kimia tertentu. Dengan cara ini, medium tersebut dapat menghambat suatu mikroorganisme yang tidak dikehendaki, tetapi mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang akan dicari Lesmana, 2006.

2.4.3 Isolasi dan identifikasi

Pada proses isolasi bahan pemeriksaan tinja atau usap dubur ditanamkan langsung pada medium lempeng agar, misalnya MAC mac conkey dan SS Salmenella-Shigella agar kemudian spesimen dimasukkan kedalam medium persemaian. Semua biakan, baik di lempeng agar maupun dalam medium persemaian, diinkubasi pada suhu 37 C selama 20 – 24 jam. Setelah diinkubasi, bahan media persemaian diambil dengan menggunakan sengkelit dan ditanamkan pada lempeng agar MAC dan SS kemudian diinkubasi dengan cara yang sama 37 C, 20-24 jam Lesmana, 2006.

2.5 Pembagian Bakteri Berdasarkan Bentuk Morfologinya

Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan Irianto, 2006, yaitu : a. Golongan basil Golongan basil berbentuk batang dan silindris. Basil dapat dibedakan menjadi : Universitas Sumatera Utara i. Monobasil batang tunggal contohnya Escherichia coli dan Salmonella thyposa ii. Diplobasil batang bergandengan dua – dua contohnya Klebsiella pneumoniae iii. Streptobasil batang bergandengan panjang membentuk rantai contohnya Streptobacillus moniliformis dan Bacillus anthracis b. Golongan Kokus coccus Golongan kokus merupakan bakteri yang bentuknya bulat atau bola. Golongan kokus dapat dibedakan atas : i. Monokokus kokus tunggal contohnya Monococcus ghonorhoeae dan Chlamydia trachomatis ii. Diplokokus bergandengan dua – dua contohnya Diplococcus pneumoniae dan Neisseria ghonorhoeae iii. Tetrakokus berdempetan berbentuk segi empat contohnya Pediococcus cerevisiae iv. Streptokokus berkelompok memanjang seperti rantai contohnya Streptococcus pyogenes dan Streptococcus mutans v. Stafilokokus berbentuk bulat seperti anggur contohnya Staphylococcus aureus vi. Sarcina bergandengan empat – empat mirip kubus contohnya Thiosarcina rosea Universitas Sumatera Utara c. Golongan spiril spirila Golongan spiril merupakan bakteri yang melilit atau berbengkok – bengkok dinamakan spirillium atau spiral. Ada tiga macam bentuk spiral, yaitu : i. Spiral tubuhnya kaku contohnya Thiospirillopsis floridana ii. Vibrio spiral tak sempurna contohnya Vibrio cholerae iii. Spirochaeta spiral lentur contohnya Treponema pallidumi Ulya, 2014.

2.6 Bakteri Escherichia coli

Klasifikasi bakteri Escherichia coli adalah sebagai berikut : Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Familia : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Spesies : Escherichia coli Escherichia coli disebut bakteri koliform karena ditemukan dalam saluran usus manusia dan hewan. Biasanya bakteri ini digunakan sebagai indikator atau petunjuk tercemarnya makanan atau air oleh kotoran feses yang disebut kontaminasi fekal Haryawan, 1999. Escherichia coli disebut juga E.coli, merupakan bakteri gram negatif aerob atau anaerob fakultatif dengan panjang 1 – 4 µm, lebar 0,4 – 1,7 µm, berbentuk batang dan tidak bergerak. E.coli tumbuh baik pada suhu 37 C tetapi dapat Universitas Sumatera Utara tumbuh pada suhu 8 – 40 C, membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dan dengan tepi rata. Escherichia coli biasanya terdapat dalam saluran cerna sebagai flora normal. Bakteri ini dapat menjadi patogen bila berada diluar usus atau dilokasi lain dimana flora normal jarang terdapat Ulya, 2014. Escherichia coli memiliki ciri sebagai berikut, yaitu berbatang pendek, habitat utamanya adalah usus manusia dan hewan. pH minimal untuk pertumbuhan Escherichia coli adalah 4,4. Escherichia coli dipakai sebagai organisme indikator, karena jika terdapat dalam jumlah yang banyak menunjukkan bahwa pangan atau air telah mengalami pencemaran Gaman dan Sherrington, 1981. Biasanya yang termasuk dalam famili Enterobaceriaceae berbentuk batang kecil, bergerak atau tidak bergerak. Parasit pada hewan. Mungkin tidak dapat ditumbuhkan dalam medium biasa, memerlukan cairan tubuh. Kebanyakan tidak dapat mengadakan fermentasi glukosa secara anaerob Dwidjoseputro, 2010. Organisme yang termasuk di dalam famili Enterobacteriaceae adalah : a. Kuman berbentuk batang, gram negatif b. Tidak berspora c. Bergerak melalui flagel peritrik, beberapa tidak bergerak d. Tumbuh baik pada medium biakan umum e. Tidak memerlukan NaCl untuk tumbuhnya f. Hidup secara aerob atau fakultatif anaerob g. Meragi gula – gula, seringkali dengan membentuk gas h. Katalase positif Universitas Sumatera Utara i. Oksidasi negatif j. Mereduksi nitrat menjadi nitrit Lesmana, 2006. Jika di dalam 100 mL air minum terdapat 500 bakteri Escherichia coli, dapat memungkinkan terjadinya penyakit gastroenteritis yang segera diikuti oleh demam tifus. Escherichia coli dalam keadaan tertentu dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi Suriawiria, 1986. Dalam suatu percobaan dengan Escherichia coli dapat diketahui bahwa bakteri ini tiap 20 menit mengadakan divisio, jika faktor – faktor luar seperti medium, kebasaan, pH, temperatur itu tetap baik. Kita dapat menghitung, betapa besar jumlah satu Escherichia coli setelah dibiarkan berbiak selama 24 jam, yaitu 2 72 ; 2 72 = 2 2 x 2 70 atau lebih dari 4 x 10 21 Dwidjoseputro, 2010. Bakteri tersebut tidak selamanya hidup, pada kenyataannya sampai sekarang dunia belum penuh dengan Escherichia coli. Ini disebabkan oleh beberapa faktor kematian E.coli yaitu antara lain : a. Mungkin zat makanan yang diperlukan bakteri E.coli menjadi berkurang, sehingga terjadi paceklik. b. Mungkin juga hasil ekskresi bakteri E.coli sendiri menjadi bertimbun, sehingga mengganggu pembiakan dan pertumbuhan. Meskipun kedua faktor ini dapat dihindarkan, namun kenyataan menunjukkan adanya pertumbuhan koloni yang maksimal sebelum faktor – faktor tersebut mengganggu Dwidjoseputro, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.7 Uji Konfirmasi Mikrobakteria Secara Biokimia