BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
Dari data diatas dapat dilihat analisis biokimia cemaran E.coli diperoleh hasil kualitatif pada ketiga sampel dengan menggunakan perekasi kovacs
dinyatakan negatif karena pada penambahan pereaksi tersebut setelah sampel diinkubasi dengan menggunakan media Trypton Water selama 48 jam suhu
44,5 C, tidak ada satupun sampel yang membentuk cincin merah sempurna pada
permukaan tabung hasil = 0. Dalam hal ini jumlah bakteri E.coli secara kuantitatif yang dapat dilihat pada daftar Honskins yaitu 1,8 MPN 100 mL.
Tabel dapat dilihat pada lampiran. Sebelum dilakukan uji konfirmasi, sampel terlebih dahulu dilakukan uji
pendahuluan untuk melihat cemaran bakteri koliform pada sampel dengan menggunakan media Lactosa Broth suhu 35
C selama 48 jam. Hasil dinyatakan positif apabila terbentuk gas pada tabung durham. Kemudian dilakukan uji
No. Sampel
Jumlah tabung yang positif pada penambahan kovacs
Jumlah E.coli Keterangan
Tabung 10 mL
Tabung 1 mL
Tabung 0,1 mL
Mpn 100
mL Kadar Max
yang diperbolehkan
366 1,8
Memenuhi Syarat
367 1,8
Memenuhi Syarat
368 1,8
Memenuhi Syarat
Universitas Sumatera Utara
konfirmasi secara biokimia untuk bakteri E.coli dengan mengambil sampel yang dinyatakan positif dari tabung uji pendahuluan menggunakan teknik pengosean
secara aseptis dan diinokulasikan pada media cair Trypton Water. Setelah itu sampel diinkubasi pada suhu 44,5
C selama 48 jam. Sampel yang telah diinkubasi dikeluarkan dari inkubator dan dilakukan uji Biokimia dengan menguji indol yang
dihasilkan selama inkubasi. Indol yang dihasilkan tersebut berasal dari perombakan asam amino trytophan oleh enzim tryptophanase pada bakteri. E.coli
menjadi asam piruvat, amonia dan indol. Indol dideteksi dengan menggunakan reagen kovacs. Indikator aldehid pada reagen ini akan berikatan dengan indol dan
menyebabkan terjadinya warna merah pada permukaan tabung Lesmana, 2006. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492 yang telah
ditetapkan pada tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum tertera pada lampiran maka dapat dilihat bahwa angka MPN 100 mL untuk
cemaran bakteri Escherichia coli adalah 0. Dengan demikian maka ketiga sampel air minum yang diuji dengan nomor sampel 366, 367 dan 368 dinyatakan
memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010 untuk bakteri patogen Escherichia coli.
Jika di dalam 100 mL air minum terdapat 500 bakteri Escherichia coli, dapat memungkinkan terjadinya penyakit gastroenteritis yang segera diikuti oleh
demam tifus. Escherichia coli dalam keadaan tertentu dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi Suriawiria,
1986.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN