Jenis Dan Aspek Kontrol Diri

lebih positif dengan memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku sesuai dengan situasi dan kondisi.

2.1.2 Jenis Dan Aspek Kontrol Diri

Averill 1997 dalam Gufhron 2010 menyebutkan bahwa kontrol diri dengan sebutan kontrol personal yaitu kontrol perilaku behavioral control, kontrol kognitif cognitive control, dan mengontrol keputusan decesional control. 2.1.2.1. Kontrol Perilaku Behavioral Control Kontrol perilaku merupakan kesiapan terjadinya suatu respons yang dapat secara langsung memengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen yaitu mengatur pelaksanaan regulated administration dan kemampuan memodifikasi stimulus stimulus modifiability. Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan. Apakah dirinya sendiri atau aturan perilaku dengan menggunakan kemampuan dirinya dan bila tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal. Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, yaitu mencegah atau menjauhi stimulus, menempatkan tenggang waktu di antara rangkaian stimulus yang sedang berlangsung, menghentikan stimulus sebelum waktunya berakhir, dan membatasi intensitasnya. Universitas Sumatera Utara 2.1.2.2. Kontrol Kognitif cognitive control Kontrol kognitif merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu memperoleh informasi information gain dan melakukan penilaian appraisal. Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenal suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memerhatikan segi-segi positif secara subjektif. Kontrol secara kognitif dapat meningkat dengan cara meningkatkan pemahaman seseorang tentang suatu peristiwa atau situasi tentang apa yang sebaiknya dilakukan dan pemahaman tentang konsekuensi yang akan terjadi. Misalnya, pasien yang akan menjalani operasi diberitahu terlebih dahulu apa yang akan terjadi selama rawatan di rumahsakit. Jika informasi yang dibagikan benar-benar berguna, maka hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan kontrol seseorang atau mengubah persepsi orang tersebut Veitch, 1996. Sedangkan penilaian dapat dilakukan dengan cara menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi positif secara subjektif. Kontrol kognitif, salah satunya dapat dilakukan dengan cara menafsirkan kemampuan dan potensi diri sendiri apakah memiliki kontrol diri Universitas Sumatera Utara yang cukup atau tidak untuk menghadapi suatu peristiwa Rothbaum, Weisz, Snyder, 1982. 2.1.2.3. Mengontrol Keputusan Decesional control Mengontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan. Menurut Block dan Block ada tiga jenis kualitas kontrol diri, yaitu over control, under control, dan appropriate control. Over control merupakan kontrol diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan menyebabkan individu banyak menahan diri dalam bereaksi terhadap stimulus. Under contro, merupakan suatu kecenderungan individu untuk melepaskan impulsivitas dengan bebas tanpa perhitungan yang matang. Sementara appropiate control merupakan kontrol individu dalam upaya mengendalikan impuls secara tepat.

2.1.3 Aspek - Aspek Kontrol Diri