3.1.3 Krisis Dalam Hubungan Personal
Krisis dalam hubungan personal adalah adanya konflik-konflik antar hubungan masyarakat, seperti konflik-konflik dalam perkawinan, perpisahan,
perceraian, kehilangan orang yang terkasih akibat kematian. Faktor ini menyebabkan hubungan emosianal antara sesama menjadi tidak ada. Sikap kepedulian terhadap
sesama, lingkungan, dan keluarga mengakibatkan seseorang di Jepang merasa sendiri. Hal ini terjadi disemua kalangan tidak hanya dikalangan dewasa tapi juga dikalangan
remaja. Krisis hubungan personal ini sering dialami oleh remaja di Jepang saat ini. Remaja di Jepang saat ini sering mengalami masalah dengan orang tua dan
lingkungan dalam masyrakatnya misalnya adanya bullyingijime yang dilakukan di sekolah oleh orang-orang terdekat seperti kakak kelas, guru dan teman-teman sekelas,
hal inilah yang menjadi dasar yang mengakibatkan remaja di Jepang saat ini melakukan tindakan bunuh diri jisatsu
自殺 .
3.1.4 Kegagalan dan Devaluasi Diri
Bunuh diri jisatsu 自 殺
karena motif kegagalan sudah terjadi sejak zaman feodal dulu dimana pada zaman itu banyak kaum samurai melakukan seppuku
切 腹 karena kegagalan dalam menjalankan tugas dari tuannya dan gagal dalam
perang. Kegagalan dalam menjalankan tugas dan gagal dalam perang tersebut mengakibatkan hilangnya harga diri. sehingga untuk menebus rasa malu dan sebagai
bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang telah gagal dilaksanakan maka pada masa itu para kaum samurai melakukan seppuku
切腹 .
3.1.5 Konflik Batin
Stress timbul akibat adanya pertentangan dalam diri yang tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi. Adanya konflik batin yang ditimbulkan oleh
perasaan yang tidak sesuai dengan keadaan yang diluar kendali seseorang tersebut. Konflik batin ini mengakibatkan kecemasan, bingung, ragu-ragu. Dewasa ini banyak
keluarga di Jepang mengalami kecemasan, bbingung dan ragu-ragu antara hidup dan mati. Banyak orang tua di Jepang mengalami depresi karena kehidupan ekonomi
yang semakin hari semakin tinggi dan kebutuhan hidup yang semakin banyak memberikan beban yang berat kepada orang tua. Tidak dapat memenuhi kehidupan
dan cemas dengan kebahagian anak inilah yang menjadi pertentangan yang terjadi di dalam batin orang tua di Jepang. Dengan keragu-raguan yang seperti hal di atas
sehingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri bahkan bunuh diri bersama dengan anak-anak mereka.
3.1.6 Kehilangan Makna dan Harapan Hidup