Menurut Keadaan Pekerja Di Jepang

kunjung sembuh. Ditengah frustasi akibat penyakit yang dialami, masyarakat Jepang yang berusia lanjut memilih jalan keluar untuk mengakhiri hidupnya. • Dari tabel di atas juga dapat disimpulakn bahwa bunuh diri menurut gender banyak dilakukan di kalangan kaum laki-laki, hal ini disebabkan karena laki- laki cenderung lebih cepat mengalami stres atau depresi dibandingakan kaum permpuan.

2.3.2 Menurut Keadaan Pekerja Di Jepang

Kasus bunuh diri di Jepang dapat dikatakan sebagai masalah yang kompleks karena tindakan bunuh diri ini berhubungan dengan kebudayaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Jepang pada zaman dulu hingga sekarang. Seseorang yang bunuh diri tentunya memiliki masalah pribadi namun jika sudah banyak orang yang bunuh diri, tentu saja ini ada kaitannya dengan masalah sosial, ekonomi dan politik setempat. Saat ini penyebab lain yang mengakibatkan masyarakat Jepang memilih melakukan bunuh diri yaitu tingginya kegelisahan masyarakat Jepang mengenai kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Kegelisahan ini menyebabkan sebagian besar masyarakat Jepang, terutama yang berjenis kelamin laki-laki, terus bekerja agar mendapatkan uang sebanyak mungkin tanpa mempedulikan kesehatan mereka. Orang-orang seperti ini sering disebut sebagai salary man. Kata salary man sendiri diambil dari bahasa Inggris, yaitu salary gaji dan man orang, jadi salary man artinya adalah orang yang hidupnya sangat bergantung dengan gaji. Akibat krisis ekonomi di Jepang, banyak perusahan Jepang terlilit hutang sehingga perusahaan menuntut para pekerjanya untuk bekerja lebih giat tanpa kenal lelah. Karena tuntutan dari perusahaan yang mengharuskan pekerja bekerja lebih giat, banyak para pekerja yang bekerja terlalu keras, pekerja ini sering disebut sebagai karoshi . Secara bahasa, karoshi dapat diartikan sebagai “mati di tempat kerja” atau kematian karena stres akan pekerjaan. Kematian bisa dikarenakan kecelakaan di tempat kerja, kematian karena terlalu lelah diikuti dengan kesehatan menurun drastis, ataupun karena bunuh diri karena stres di tempat kerja. Pada dasarnya banyak para pekerja di Jepang melakukan tindakan bunuh diri dikarenakan oleh tekanan pekerjaan yang sangat berat. Himpitan ekonomi dan tekanan pekerjaan yang menumpuk membuat tingkat stres semakin tinggi. Persaingan yang ketat di bidang pekerjaan, akademik dan gaya hidup membuat banyak dari mereka yang tidak kuat dan memilih mengasingkan diri, lalu bunuh diri. Tercatat rata-rata kematian pekerjaa akibat stres bekerja disuatu pekerjaan di sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2011 mencapai 17.352 kasus kematian atau sebesar 17 sepanjang 1 tahun terakhir, angka ini cenderung menurun dibandingkan pada tahun 2008 hingga tahun 2009 yang mencapai rata-rata 20.000 angka kematian dikarenakan alasan tersebut www.halojepang.com . Namun kasus bunuh diri karena stress di dunia pekerjaan merupakan salah satu kasus bunuh diri yang besar di Jepang.

2.3.3 Menurut Gender