commit to user
13
motivasi, belajar sambil bekerja, menemukan dan memecahkan masalah. Tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan
situasi yang menggiring anak untuk bertanya, mengamati, melakukan eksperimen dan menemukan konsep serta fakta sendiri. Yang dimaksud
prinsip menemukan disini adalah untuk memahami suatu konsep siswa tidak diberitahu guru tetapi guru memberi peluang agar siswa dapat
memperoleh sendiri pengertian-pengertian itu.
2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
a. Pengertian Pembelajaran IPA Menurut Rochman Natawijaya dan Moein Moesa 1992: 23,
“pembelajaran adalah upaya pembimbing terhadap siswa agar siswa itu secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar dan memperoleh
hasil belajar sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yanag bersangkutan”.
Sedangkan Robert W. Gagne 1977 merumuskan bahwa pembelajaran adalah upaya membuat individu belajar.
Dari dua pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya membimbing dan membuat siswa agar
siswa sadar dan terarah untuk belajar dan memperoleh hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan siswa.
Pengertian belajar menurut Slameto 2003 :2 belajar menurut para ahli psikologi merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan
commit to user
14
tingkah laku sebagai hasil dari intens dengan lingkungannya yang mempengaruhi kebutuhan hidupnya. Maka lebih jelasnya belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebgai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pendapat Moh Amien Siti Mubassaroh. 2001: 25, “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi”. Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa IPA adalah
kumpulan pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses yang sistematis untuk mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan
alam semesta melalui observasi dan eksperimen. Sistematis teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri
sendiri antara segala alam yang satu dengan gejala alam yang lain saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan
satu kesatuan yang utuh. Hasil observasi dan eksperimen yang telah dilakukan sebelumnya menjadi bekal bagi observasi dan eksperimen
selanjutnya, sehingga memungkinkan suatu ilmu pengetahuan tersebut akan terus berkembang.
Menurut penelitian Suyitno 1995:111,”Pembelajaran IPA bagi siswa adalah mengajak siswa menggungkapkan gejala-gejala dan
persoalan alam dengan mengikuti kaidah ilmiah yang dilakukan oleh
commit to user
15
para peneliti dan tidak sekedar menstransfer pengetahuan secara informatif”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan gejala-
gejala dan persoalan alam semesta melalui hasil observasi dan eksperimen. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian
pengalaman langsung pembelajaran terutama melalui kegiatan menemukan, sedangkan guru yang semula bertindak sebagai sumber
belajar beralih
fungsi menjadi
seorang fasilitator
kegiatan pembelajaran yang berperan mengarahkan membimbing siswa untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari.
b. Materi Pengajaran IPA Kelas III Sekolah Dasar. Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun
2006, materi pembelajaran IPA
U
kelas
U
III tahun pelajaran 2009 2010 sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1 Mahkluk hidup dan proses kehidupan. 2 Lingkungan.
3 Ciri-ciri dan kebutuhan mahkluk hidup. 4 Energi.
5 Benda dan sifatnya. 6 Gerak Benda.
7 Cuaca.
commit to user
16
8 Kenampakan permukaan bumi. c. Pengajaran IPA di Sekolah Dasar.
Menurut Usman Samatowa 2006 : 3 , ada beberapa alasan mengapa IPA perlu diajarkan di sekolah dasar yaitu bila IPA diajarkan
menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kritis.
Misalnya IPA diajarkan dengan menggunakan metode “ menemukan sendiri” atau inkuiri berarti anak diminta untuk berpikir kritis mencari
dan menyelidiki suatu masalah sendiri. Dan bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA
tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka akan tetapi merupakan serangkaian proses.
Jeulius dan Whitfeld Siti Mubassaroh, 2001 : 26 berpendapat bahwa IPA merupakan pendidikan sains yang memandang sains adalah
kegiatan menemukan dan memecahkan masalah obyek dialam, maka belajar IPA harus dilakukan melalui kegiatan mengamati,menemukan,
dan memecahkan masalah-masalah yang ada dialam. Hal ini membawa konsekwensi dalam kegiatan IPA hendaknya lebih bermakna sehingga
dapat terlibat aktif baik mental maupun intelektual. Berdasarkan pendapat diatas pada dasarnya IPA dapat
dilakukan melalui beberapa kegiatan antara lain mengamati, menemukan, dan memecahkan masalah yang ada di alam. Aktifitas
anak melalui kegiatan mengamati, menemukan dan memecahkan
commit to user
17
masalah menjadi hal yang utama dalam pembelajaran IPA. Dengan berbagai aktifitas nyata dengan alam ini, anak akan dihadapkan
langsung pada fenomena yang akan dipelajari. Dengan demikian aktifitas itu memungkinkan terjadinya proses belajar yang aktif.
3. Metode Inkuiri