Standar Isi Pendidikan Implementasi Program Sekolah Standar Nasional SSN di SMP Negeri

commit to user Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang- undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah; Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; Undang-undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; Peraturan Pemerintah PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan SNP; Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009; dan Rencana Strategis Renstra Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009.

a. Standar Isi Pendidikan

Sekolah Standar Nasional SMP Negeri 2 Jatisrono menggunakan kurikulum yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP . Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan SNP untuk menjamin pencapaian commit to user tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 2 Jatisrono menggunakan sistem paket dengan beban belajar melalui sistem tatap muka sebanyak 42 jam pelajaran per minggu, berdasarkan hasil wawancara catatan lapangan nomor 3a dengan Urusan Kurikulum Giyadi, S.Pd CL. 3a mempunyai alasan bahwa : “Kurikulum yang dipergunakan adalah KTSP menggunakan sistem paket. Secara umum motivasi untuk belajar siswa masih kurang, dengan asumsi bahwa siswa benar- benar belajar hanya di sekolah sedangkan untuk belajar di rumah masih tergantung pengawasan dan peran aktif orang tua. Selain itu sekolah berusaha semaksimal mungkin mengembangkan potensi siswa sesuai bakat dan minat yang dimiliki sehingga dapat dicapai peningkatan GSA sekolah”. Adapun Muatan Lokal Mulok yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jatisrono berdasarkan dokumen KTSP catatan lapangan nomor 3c CL. 3c adalah : 1. Bahasa Jawa, berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.50012005 tanggal 23 Februari 2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa. 2. Elektronika, dengan alasan sumber daya guru dan sarana prasarana dimiliki oleh sekolah. Selain itu dengan pertimbangan memberikan bekal untuk berwira usaha dan memberikan pengetahuan dasar tentang elektronika dalam melaksanakan kebutuhan hidup di lingkungan rumah tangga dan masyarakat. commit to user Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Jatisrono berdasarkan dokumen KTSP catatan lapangan nomor 3d CL. 3d dibagi menjadi dua, yaitu : Tabel 2 Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Jatisrono Komponen Kelas dan Alokasi VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10. Ketrampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2

B. Muatan Lokal

Dokumen yang terkait

KENDALA-KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH-SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kendala-Kendala Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah-Sekolah Menengah Pertama Non Standar Nasional (Studi Kasus di SMP-SMP Sekecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelaj

0 2 16

KENDALA-KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH-SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kendala-Kendala Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah-Sekolah Menengah Pertama Non Standar Nasional (Studi Kasus di SMP-SMP Sekecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelaj

0 3 13

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN Pengelolaan Sekolah Standar Nasional (SSN) Menuju Sekolah Unggulan (Studi Situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Sekolah Standar Nasional (SSN) Menuju Sekolah Unggulan (Studi Situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan).

0 1 9

TINJAUAN PUSTAKA Pengelolaan Sekolah Standar Nasional (SSN) Menuju Sekolah Unggulan (Studi Situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan).

0 1 39

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) Pengelolaan Sekolah Standar Nasional (SSN) Menuju Sekolah Unggulan (Studi Situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan).

0 2 15

PENGELOLAAN SEKOLAH BERDASARKAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cepu).

0 1 12

POLA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH STANDAR NASIONAL (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 JEPARA).

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PENCAPAIAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TAWANGMANGU KARANGANYAR.

0 0 9

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA REGULER DAN AKSELERASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 WONOGIRI.

0 0 1