Loan to Deposit Ratio X Kesimpulan Saran

41 H : b 2 = 0, artinya Capital Adequacy Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H a : b 2 ≠ 0, artinya Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

c. Loan to Deposit Ratio X

3 H 0 : b 3 = 0, artinya Loan to Deposit Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 H a : b 3 ≠ 0, artinya Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 Kriteria pengujian: a. Jika t hitung t tabel pada α = 5, maka H a diterima b. Jika t hitung t tabel pada α = 5, maka H diterima Universitas Sumatera Utara 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Singkat Perusahaan Perbankan Bank Umum

1. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak disektor perbankan dan merupakan anak perusahaan dari PT. Bank Rakyat Indonesia persero, Tbk. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk didirikan pada 27 September 1989 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 8 Agustus 2003. Komposisi kepemilikan saham perusahaan sebesar 88,19 oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk, Dana Pensiun Perkebunan sebesar 9,19, dan 2,62 dimiliki oleh publik. 2. PT. Bank Capital Indonesia, Tbk PT. Bank Capital Indonesia, Tbk didirikan pada 20 April 1989 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 4 Oktober 2007. Komposisi kepemilikan saham PT. Bank Capital Indonesia, Tbk sebesar 28,49 dimiliki oleh Bapak Danny Nugroho, 15,89 dimiliki oleh Inigo Investment, Ltd., 9,49 dimiliki oleh Zem Gem Investment, Ltd, dan sisanya sebesar 46,13 dimiliki publik. 3. PT. Bank Ekonomi Rahardja, Tbk. PT. Bank Ekonomi Rahardja, Tbk didirikan pada 15 Mei 1989 dan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 8 Januari 2008. Universitas Sumatera Utara 43 Komposisi kepemilikan saham sebanyak 98,94 dimiliki oleh HSBC Asia Pasific Holdings UK Limited, 1,00 dimiliki PT. Bank Central Asia, Tbk, dan 0,06 dimiliki oleh masyarakat. 4. PT. Bank Central Asia, Tbk. PT. Bank Central Asia, Tbk didirikan pada 10 Agustus 1955 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 31 Mei 2000. Komposisi kepemilikan saham sebesar 45,58 dimiliki oleh UOB Kay Hian Private Limited For Farindo Investment, dan 54,42 dimiliki oleh publik. 5. PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk didirikan pada 10 Juli 1970 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 10 Juli 2006. Komposisi kepemilikan saham sebesar 30,30 dimiliki oleh PT. Bosowa Corporindo, 18,27 dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia Kopelindo, 11,55 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sisanya sebesar 39,88 dimiliki oleh publik. 6. PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk didirikan pada 5 Juli 1946 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 25 Nopember 1996. Sebagai salah satu bank milik negara, Negara Republik Indonesia memiliki saham sebesar 60,61 dan sisanya sebesar 39,39 dimiliki publik. 7. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk didirikan pada 18 Januari 1972 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 10 Januari 2001. Komposisi Universitas Sumatera Utara 44 kepemilikan saham sebesar 66,82 dimiliki oleh Acom Co. Ltd, 9,45 dimiliki The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, 6,41 dimiliki PT. Hermawan Sentral Investama, dan 17,32 dimiliki oleh publik. 8. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk didirikan pada 6 Desember 1895 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak10 Nopember 2003. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk merupakan salah satu bank milik negara dengan komposisi saham sebesar 57,32 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dan sisanya sebesar 42,68 dimiliki oleh publik. 9. PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk didirikan pada 30 Nopember 1934 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 17 Desember 2009. Komposisi kepemilikan saham sebesar 60,74 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan sisanya sebesar 39,26 dimiliki oleh publik. 10. PT. Bank Mutiara, Tbk PT. Bank Mutiara, Tbk yang sebelumnya bernama PT. Bank Century Investment Corporation didirikan pada 30 Mei 1989 dan pada 3 Juni 1997 terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Komposisi kepemilikan saham sebesar 99,00 dimiliki oleh J. Trust. Co Ltd Jepang, 0,996 dimiliki oleh LPSDIC, dan sisanya sebesar 0,004 dimiliki publik. 11. PT. Bank Danamond Indonesia, Tbk PT. Bank Danamond Indonesia, Tbk didirikan pada 16 Juli 1956 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada komposisi kepemilikan saham sebesar 67,37 Universitas Sumatera Utara 45 dimiliki oleh Asia Financial Indonesia, Pte, Ltd., JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds sebesar 6,79 dan masyarakat sebesar 25,84. 12. PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk didirikan pada 11 September 1992 dan mulai beroperasi sebagai bank umum di Jakarta pada 9 Agustus 1993. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai 13 Juli 2001. Kepemilikan saham sebanyak 67,85 dimiliki PT. Recapital Securities, 13,33 dimiliki oleh IF Service Nedherlands, B.V, 10,71 dimiliki oleh Pershing LLC, dan sisanya sebesar 8,11 dimiliki oleh masyarakat. 13. PT. Bank Jabar Banten, Tbk PT. Bank Jabar Banten, Tbk didirikan pada tahun 1960 dan mulai beroperasi pada 8 Juli 1961 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 20 Juli 2010. Komposisi kepemilikan saham sebesar 75 dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten dan 25 dimiliki oleh masyarakat. 14. PT. Bank Mandiri Persero, Tbk PT. Bank Mandiri Persero, Tbk didirikan pada 2 Oktober 1998 Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya Persero, PT Bank Dagang Negara Persero, PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero BankExim dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2 Juni 2003. Komposisi kepemilikan saham sebesar 60 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 40 dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 46 15. PT. Bank Bumi Artha, Tbk PT. Bank Bumi Artha, Tbk didirikan pada 3 Maret 1967 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1 Juni 2006. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 45,91 dimiliki oleh PT. Surya Husada Investment, 27,55 dimiliki oleh PT. Dana Graha Agung, 18,37 dimiliki oleh PT. Budiman Kencana Lestari, dan 8,17 dimiliki oleh masyarakat. 16. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk PT. Bank CIMB Niaga, Tbk didirikan pada tanggal 26 September 1955 sebagai bank swasta nasional dengan nama Bank Niaga. Pada Juni 1989 Bank Niaga melakukan penawaran saham perdana sehingga menjadi perusahaan terbuka. Komposisi kepemilikan saham sebesar 56,10 dimiliki oleh CIMB Group Sdn Bhd., 16,65 dimiliki oleh Santubong Ventures Sd Bhd., 2,58 dimiliki oleh Greatville Pte. Ltd., Pemerintah Republik Indonesia sebesar 0,78, 23,89 dimiliki oleh publik. 17. PT. Bank International Indonesia, Tbk PT. Bank International Indonesia, Tbk didirikan pada 15 Mei 1959 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2 Oktober 1989. Komposisi kepemilikan saham sebesar 45,02 dimiliki oleh Sorak Financial Holdings, Pte, Ltd, 33,96 dimiliki Maybank Ofshore Corporate Services Labuan Sdn Bhd, 18,31 dimiliki UBS AG London, dan Masyarakat 2,71. 18. PT. Bank Sinar Mas, Tbk PT. Bank Sinar Mas, Tbk didirikan pada 18 Agustus 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 20 Nopember 2010. Komposisi kepemilikan Universitas Sumatera Utara 47 saham sebesar 53,41 dimiliki oleh PT. Sinar Mas Multi Artha, Tbk, 2,59 dimiliki PT. Shinta Utama, 0,03 dimiliki Freenyan Liwang, dan 43,97 dimiliki masyarakat. 19. PT. Bank of India Indonesia, Tbk PT. Bank of India Indonesia, Tbk sebelumnya bernama PT. Bank Swadesi, Tbk didirikan pada 28 September 1968 kepemilikan saham sebesar 76 dimiliki oleh Bank of India, 17 dimiliki PT. Panca Mantra Jaya, 2 dimiliki Bapak Prakash Rupchand Chugani, dan 5 dimiliki oleh publik. 20. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk didirikan pada 6 Oktober 1959 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 12 Maret 2008. Komposisi kepemilikans saham sebesar 40,40 dimiliki oleh GSI-Sumitomo Mitsui Banking Corporation, 20,20 dimiliki Summit Global Capital Management BV, 8,46 dimiliki TPG Nusantara S.A.R.I, dan 30,93 dimiliki oleh publik. 21. PT. Bank Victoria Indonesia, Tbk PT. Bank Victoria Indonesia, Tbk didirikan pada 28 Oktober 1992 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 30 Juni 1999. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 39,74 dimiliki oleh PT. Victoria Investama, 12,47 dimiliki oleh Suzanna Tanojo, 8,27 dimiliki Atrium Asia Investment Management Pte, Ltd, 5,92 dimiliki PT. Suryayudha Investindo Cipta, dan sisanya sebanyak 33,61 dimiliki publik. Universitas Sumatera Utara 48 22. PT. Bank Artha Graha International, Tbk PT. Bank Artha Graha International, Tbk didirikan pada 7 September 1973 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 23 Agustus 1990. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 16,86 dimiliki oleh PT. Sumber Kencana Graha, 10,20 dimiliki Cerana Artha Putra, 6,37 dimiliki Arthamulia Sentosajaya, 6,37 dimiliki Pirus Platinum Murni, 6,37 dimiliki Puspita Bisnispuri, 5,50 dimiliki Karya Nusantara Permai, dan 48,32 dimiliki publik. 23. PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Mega, Tbk didirikan pada 15 April 1969 dengan nama Bank Karman dan pada tahun 1992 diubah menjadi Bank Mega dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 17 April 2000. Komposisi kepemilikan saham sebesar 99,99 dimiliki oleh keluarga Bapak Chairul Tanjung melalui PT. CT Corporan dan 0,001 dimiliki PT. PARA Rekan Investama. 24. PT. Bank NISP OCBC, Tbk PT. Bank NISP OCBC, Tbk didirikan pada 4 April 1941 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 20 Oktober 1994. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 48,77 dimiliki oleh OCBC Overseas Investment Pte, 37,17 dimiliki OCBC Overseas Investment Pte dan sisanya sebanyak 14,06 dimiliki oleh publik. 25. PT. Bank Pan Indonesia, Tbk PT. Bank Pan Indonesia, Tbk didirikan pada 17 Agustus 1971 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 29 Desember 1982. Komposisi kepemilikan Universitas Sumatera Utara 49 saham sebanyak 46,52 dimiliki oleh PT. Panin Financial, Tbk, 39,22 dimiliki oleh Votraint No. 1103 Pty, Ltd., dan sisanya sebanyak 14,26 dimiliki oleh publik. 26. PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk didirikan pada 15 Juni 1974 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Desember 2006. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 74,77 dimiliki oleh Woori Bank, 12,58 dimiliki oleh Bapak Arifin Panigoro, 6,12 dimiliki oleh PT. Medco Intidinamika, dan sisanya sebanyak 6,53 dimiliki masyarakat. 27. PT. Bank Windu Kentjana, Tbk PT. Bank Windu Kentjana, Tbk didirikan pada 2 April 1974 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 3 Juli 2007. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 46,20 dimiliki oleh Johnny Wiraatmadja, 14,97 dimiliki oleh UBS AG Singapore Non-Treaty Omnimbus Accoutn, 8,63 dimiliki oleh PT. Mitra Wadah Kencana, 8,41 dimiliki oleh PT. Blue Cross Indonesia, dan sisanya sebanyak 21,79 dimiliki masyarakat. 28. PT. Bank Permata, Tbk PT. Bank Permata, Tbk didirikan pada 17 Desember 1954 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Januari 1990. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 45,01 dimiliki oleh PT. Astra International,Tbk, 45,01 dimiliki oleh Standard Cahartered Bank, dan sisanya sebanyak 9,98 dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 50 29. PT. Mayapada International, Tbk PT. Mayapada International, Tbk didirikan pada 7 September 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2 Agustus 1997. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 26,29 dimiliki oleh PT. Mayapada Karunia Corporindo, 25,15 dimiliki oleh JPMCB-Cathay Life Insurance Co. Ltd, 15,26 dimiliki oleh Briliant Bazaar Pte. Ltd, 10,10 dimiliki oleh Standard Chartered Bank Singapore, 7,38 dimiliki oleh United Rise Limited, dan sisanya sebanyak 15,82 dimiliki oleh publik. 30. PT. QNB Indonesia, Tbk PT. QNB Indonesia, Tbk didirikan pada 28 April 1913 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 21 November 2002. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 83,43 dimiliki oleh Qatar National Bank, 8,26 dimiliki oleh PT. Bosowa Kapital, dan sisanya sebanyak 8,31 dimiliki oleh publik. 31. PT. MNC International, Tbk PT. MNC International, Tbk didirikan pada 31 Juli 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Juli 2002. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 39,34 dimiliki oleh PT. MNC Kapital Indonesia, 12,83 dimiliki oleh RBC Singapore, 5,43 dimiliki oleh Bank Julisus Baer and Co. Ltd. Singapore, dan sisanya sebanyak 42,39 dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 51 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Statistik Analisis deskriptif statistik digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data masing-masing variabel penelitian meliputi Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010- 2014. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return on Assets 155 -7.793892 4.664890 1.68415001 1.554842178 Capital Adequacy Ratio 155 9.427200 45.750351 16.43131070 4.689763059 Loan to Deposit Ratio 155 52.831651 118.363477 82.73558212 1.183537459E1 Harga_Saham 155 50.00 13200.00 2225.5204 2795.84596 Valid N listwise 155 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Pada Tabel 4.1 Deskriptif Statistik terlihat bahwa jumlah observasi untuk setiap variabel adalah sebanyak 155 data. Return on Assets ROA memiliki nilai terendah sebesar -7,79 dan nilai tertinggi sebesar 4,66 dengan nilai rata-rata sebesar 1,68 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,554. Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai terendah sebesar 52,83 dan nilai tertinggi sebesar 45,75 dengan nilai rata-rata sebesar 16,43 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,689. Variabel Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai terendah sebesar 52,83 dan nilai tertinggi sebesar 118,36 dengan nilai rata-rata sebesar 82,73 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,183. Universitas Sumatera Utara 52 Selanjutnya variabel Harga Saham memiliki nilai terendah sebesar Rp. 50 dan nilai tertinggi sebesar Rp. 13.200 dengan nilai rata-rata sebesar Rp. 2.225 dengan nilai standar deviasi sebesar 2.795.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik digunakan sebagai salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS. Tujuan penggunakan asumsi klasik adalah, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan meliputi Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolonearitas, dan Uji Autokorelasi. Pada pengujian awal normalitas data, baik dengan pendekatan grafik maupun pendekatan statistik Kolomogorv-Smirnov terlihat bahwa data tidak terdistribusi secara normal seperti ditunjukkan sebagai berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.1 Pengijian Awal Normalitas Histogram Universitas Sumatera Utara 53 Pada Gambar 4.1 uji normalitas dengan pendekatan histogram terlihat bahwa histogram menunjukkan penyebaran data yang tidak terdistribusi secara normal hal ini terlihat dari bentuk histogram yang kurang proporsional sehingga dapat disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal. Selanjutnya uji normalitas dengan pendekatan grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Sumber: Pengolahan SPSS 2016 Gambar 4.2 Pengujian Awal Normal Probability Plot Pendekatan dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal, hal ini terlihat dari titik-titik penyebaran data tidak mendekati atau jauh dari sumbu diagonal grafik sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Selanjutnya uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.2 Pengujian Awal Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 155 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.35700415E3 Most Extreme Differences Absolute .165 Positive .165 Negative -.125 Kolmogorov-Smirnov Z 2.052 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,0000,05 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian jika tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Dengan demikian, pada pengujian awal normalitas dengan menggunakan tiga pendekatan diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengatasi data yang tidak terdistribusi secara normal, maka dilakukan transformasi data kebentuk Logaritma Natural Ln dan screening data outlier yaitu menghilangkan data dengan nilai ekstrim dari model. Hasil uji Asumsi Klasik setelah transformasi data adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 55 1. Uji Normalitas a. Pendekatan Histogram Uji normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.3 Histogram Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa Histogram berbentuk lonceng serta tidak terlalu menceng ke kanan maupun menceng ke kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. b. Pendekatan Grafik Normal Probability Plot Uji Normalitas dengan Grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut: Universitas Sumatera Utara 56 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.4 Normal Probability Plot Uji Normalitas dengan Grafik Normal Probability Plot terlihat bahwa titik-titik penyebaran data berada disekitar sumbu diagonal dari grafik. Sehingga dengan demikian, maka data telah terdistribusi secara normal. c. Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirnov Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 149 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.15084858 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .062 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z 1.156 Asymp. Sig. 2-tailed .138 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 57 Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,138 0,05 sehingga berdasarkan kriteria pengujian maka data dapat dinyatakan bahwa data telah berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas a. Scatter Plot Untuk melihat ada tidaknya Heteroskedastisitas pada model yang digunakan, dilakukan dengan Uji Heteroskedastisitas Scatter Plot. Berikut hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gmbar 4.5 Scatter Plot Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot diatas, diketahui bahwa titik-titik penyebaran pada Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu atau menyebar secara acak dan penyebarannya berada di atas dan di bawah angka nol dari sumbu Y, sehingga model regresi yang digunakan tidak mengalami Heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 58 b. Uji Glejer Pendekatan lainnya dalam uji heteroskedastisitas adalah pendekatan statistik glejser. Pada Tabel 4.4 berikut dapat dilihat hasi uji glejer Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.616 2.134 2.163 .032 LnReturn on Assets -.965 .506 -.163 -1.906 .059 .919 1.088 LnCapital Adequacy Ratio .050 .278 .015 .180 .858 .921 1.086 LnLoan to Deposit Ratio -.367 .391 -.077 -.939 .349 .996 1.004 a. Dependent Variable: Abs Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.4 uji Glejser terlihat bahwa tingkat signifikansi Return on Assets sebesar 0,059, tingkat signifikansi Capital Adequacy Ratio sebesar 0,858, dan tingkat signifikansi Loan to Deposit Ratio sebesar 0,349. Dengan demikian, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel Absut Abs. Maka berdasarkan kriteria pengujian dapat disimpulkan bahwa data tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. c. Uji Multikolonearitas Asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi adalah asumsi non multikolonearitas. Hasil Uji Multikolonearitas dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.5 Uji Multikolonearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -13.084 3.708 -3.529 .001 LnReturn on Assets 7.554 .879 .593 8.589 .000 .919 1.088 LnCapital Adequacy Ratio .244 .483 .035 .506 .613 .921 1.086 LnLoan to Deposit Ratio .472 .678 .046 .696 .488 .996 1.004 a. Dependent Variable: LnHarga Saham Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Dari hasil Uji Multikolonearitas pada Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Tolerance variabel Return on Assets sebesar 0,9190,1 dengan nilai VIF sebesar 108810, nilai Tolerance Variabel Capital Adequacy Ratio sebesar 0,9210,1 dengan nilai VIF sebesar 1,08610, dan nilai Tolerance variabel Loan to Deposit Ratio sebesar 0,9960,1 dengan nilai VIF sebesar 1,00410 Dengan demikian, nilai Tolerance setiap variabel independen 0,1 sedangkan nilai VIF dari masing- masing variabel independen10. Maka sesuai dengan kriteria pengujian jika Tolerance 1 dan VIF 10 maka data tidak mengalami gejala multikolonearitas. 4. Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, digunakan Uji Lagrange Multiplier LM test. Uji Lagrange Multiplier lebih tepat digunakan untuk data yang berjumlah besar diatas 100 pengamatan dari pada menggunakan nilai Durbin Watson DW. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.464 3.612 -.128 .898 LnReturn on Assets -.331 .898 -.033 -.369 .713 .867 1.154 LnCapital Adequacy Ratio .390 .485 .070 .805 .422 .915 1.093 LnLoan to Deposit Ratio .041 .662 .005 .062 .950 .982 1.018 Auto .157 .084 .161 1.864 .064 .932 1.074 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Hasil uji Autokorelasi Uji Lagrange Multiplierr LM test pada Tabel 4.6 terlihat bahwa tingkat signifikansi Autokorelasi sebesar 0,0640,05. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak mengarah adanya autokorelasi dengan kata lain, asumsi nonautokorelasi telah terpenuhi.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda akan diketahui besarnya koefisien regresi variabel independen terhadap variabel dependen. Pada Tabel 4.7 berikut dapat dilihat nilai koefisien variabel Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR dan Loan to Deposit Ratio terhadap variabel Harga Saham. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.7 Koefisien Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -13.084 3.708 -3.529 .001 LnReturn on Assets 7.554 .879 .593 8.589 .000 .919 1.088 LnCapital Adequacy Ratio .244 .483 .035 .506 .613 .921 1.086 LnLoan to Deposit Ratio .472 .678 .046 .696 .488 .996 1.004 a. Dependent Variable: LnHarga Saham Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.7 hasil perhitungan koefisien regresi linear berganda diperoleh persamaan sebagai berikut: Y=-13,084 + 7,554X 1 + 0,244 X 2 + 0,472X 3 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstan adalah sebesar -13,084. Hal ini menunjukkan bahwa jika Dana Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, dan Loan to Deposit Ratio LDR =0 maka Harga Saham sebesar -Rp.13,084 dengan asumsi variabel lainnya tetap. 2. Return on Assets ROA memiliki nilai koefisien sebesar 7,554. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi Return on Assets bernilai positif atau searah dengan Harga Saham, atau dengan kata lain, jika Return on Assets meningkat sebesar 1, maka Harga Saham akan meningkat sebesar Rp. 7,554. 3. Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai koefisien sebesar 0,244. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio bernilai positif atau searah dengan Harga Saham. Dengan kata lain, jika Universitas Sumatera Utara 62 Capital Adequacy Ratio meningkat sebesar 1, maka Harga Saham akan meningkat sebesar Rp. 0,244. 4. Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai koefisien sebesar 0,472. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel Loan to Deposit Ratio bernilai positif atau searah dengan Harga Saham. Dengan kata lain jika Loan to Deposit Ratio meningkat, maka Harga Saham akan meningkat sebesar 0,472. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Serempak Uji F Uji Serempak Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen Harga Saham. Hasil Uji Serempak Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Uji Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 112.280 3 37.427 27.686 .000 a Residual 196.019 145 1.352 Total 308.299 148 a. Predictors: Constant, LnLoan to Deposit Ratio, LnCapital Adequacy Ratio, LnReturn on Assets b. Dependent Variable: LnHarga Saham Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 27,686 dan nilai F tabel pada alpha 5 adalah sebesar 2,66 maka terlihat bahwa nilai F hitung 27,686 F tabel 2,66, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05 Dengan demikian Return on Assets X 1 , Capital Adequacy Ratio X 2 , dan Loan to Deposit Ratio X 3 , secara bersama-sama atau serempak berpengaruh positif Universitas Sumatera Utara 63 dan signifikan terhadap Harga Saham Y. Maka berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka H a diterima atau H ditolak.

4.2.4.2 Uji Parsial Uji t

Uji Parsial Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio secara parsial atau individual terhadap variabel dependen Harga Saham. Hasil Uji Parsial Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -13.084 3.708 -3.529 .001 LnReturn on Assets 7.554 .879 .593 8.589 .000 .919 1.088 LnCapital Adequacy Ratio .244 .483 .035 .506 .613 .921 1.086 LnLoan to Deposit Ratio .472 .678 .046 .696 .488 .996 1.004 a. Dependent Variable: LnHarga Saham Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.9 pengujian secara parsial Uji t dapat dijelaskan bahwa: 1. Return on Assets ROA memiliki nilai t hitung sebesar 8,589t tabel 1,654 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0000,05. Dengan demikian, secara parsial Return on Assets ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Maka berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka H a diterima atau H ditolak. Universitas Sumatera Utara 64 2. Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai t hitung sebesar 0,506t tabel 1,654 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,6130,05. Dengan demikian, secara parsial Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Maka berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka H diterima atau H a ditolak. 3. Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai t hitung sebesar 0,696t tabel 1,654 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,4880,05. Dengan demikian, secara parsial Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positf tidak signifikan terhadap Harga Saham. Maka berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka H diterima atau H a ditolak.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio dalam menjelaskan Harga Saham melalui koefisien determinasi R² dengan melihat nilai Adjusted R Square. Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .603 a .364 .351 1.16269 1.704 a. Predictors: Constant, LnLoan to Deposit Ratio, LnCapital Adequacy Ratio, LnReturn on Assets b. Dependent Variable: LnHarga Saham Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Dari hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 pada Tabel 4.10 diketahui diperoleh nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,351. Hal ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara 65 bahwa sebesar 35,1 Harga Saham dapat dijelaskan oleh Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, dan Loan to Deposit Ratio LDR sedangkan sisanya sebesar 64,9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Return on Assets Terhadap Harga Saham Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa nilai koefisien Return on Assets benilai positif dengan tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian, Return on Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Jika Return on Assets meningkat, maka harga saham juga meningkat. Return on Assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba secara keseluruhan. Return on Assets menggambarkan tingkat keuntungan yang dicapai bank dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki, sehingga jika tingkat Return on Assets tinggi menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola aset secara efisien sehingga menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, jika Return on Assets meningkat, maka hal ini menunjukkan laba perusahaan mengalami peningkatan sehingga mendorong meningkatnya permintaan pasar terhadap saham perusahaan di pasar modal. Dengan meningkatnya permintaan terhadap saham perusahaan maka mendorong meningkatnya harga saham. Hal ini umumnya karena para para investor tentunya menginginkan tingkat return yang stabil dan meningkat sehingga para investor Universitas Sumatera Utara 66 tertarik untuk membeli saham perusahaan dengan harapan mendapat return yang tinggi dari investasi yang ditanamkannya. Menurut Fahmi 2012: 98 Return on asset sering juga disebut sebagai return on investment, karena Return on Assets ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amanto 2013 yang menyatakan bahwa Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Husaini 2012 yang menyatakan bahwa Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

4.3.2 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham. Capital Adequacy Ratio memiliki nilai koefisien yang bernilai positif, namun tingkat signifikansinya 0,05 sehingga meskipun Capital Adequacy Ratio bernilai positif, namun tidak signifikan terhadap harga saham. Capital Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara 67 kinerja suatu bank dalam menghasilkan keuntungan, dan menjaga besarnya modal yang dimiliki. Secara keseluruhan, tingkat kecukupan modal bank pada periode 2010- 2014 berada diatas 8 dengan nilai rata-rata sebesar 16,43. Capital Adequacy Ratio bernilai positif namun tidak signifikan umumnya karena tinggi atau rendahnya tingkat kecukupan modal tidak secara langsung mampu meningkatkan harga saham. Hal ini karena meskipun bank mampu memenuhi tingkat kecukupan modal minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, namun belum tentu mampu meningkatkan tingkat keuntungan bank secara langsung. Sehingga tingkat Capital Adequacy Ratio belum tentu mampu menarik minat investor untuk membeli saham perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Anisma 2012 yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selanjutnya penelitian Sari 2013 juga menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

4.3.3 Pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai koefisien yang bernilai positif atau searah dengan harga saham. Namun meskipun koefisien Loan to Deposit Ratio bernilai positif, tingkat signifikansinya 0,05 dengan demikian, secara parsial Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif tidak signfikan terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Universitas Sumatera Utara 68 Loan to Deposit Ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan Dana Pihak Ketiga, jika Loan to Deposit Ratio terlalu tinggi hingga diatas 100 maka likuiditas bank dinyatakan tidak sehat, namun sebaliknya, jika Loan to Deposit Ratio terlalu rendah menunjukkan bahwa bank kurang optimal dalam menjalankan perannya sebagai lembaga itermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana sehingga Loan to Deposit Ratio harus berada diangka ideal agar likuiditas tetap terjaga dan penyaluran kredit juga optimal. Loan to Deposit Ratio bernilai positf namun tidak signifikan karena Loan to Deposit Ratio pada beberapa perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia cukup tinggi hingga 118 namun sebagian bank memiliki tingkat Loan to Deposit Ratio yang terlalu rendah hingga dibawah 60 dengan nilai rata-rata Loan to Deposit Ratio sebesar 82,73. Hal ini menyebabkan beberapa bank tingkat likuiditasnya cukup rendah dan pada sebagaian bank likuiditasnya cukup tinggi namun kurang maksimal dalam menyalurkan kredit. Hal ini akan menyebabkan likuiditas bank kurang sehat karena sangat riskan terhadap risiko kredit macet. Sebaliknya jika LDR rendah, maka jumlah kredit yang dapat disalurkan lebih rendah dibanding jumlah dana yang dapat dihimpun bank. Jumlah kredit yang rendah maka kemungkinan bank untuk menghasilkan laba dari kredit yang disalurkan juga rendah karena sumber utama pendapatan bank bersumbe dari bunga kredit. Dengan demikian, jika bank mampu menjaga rasio LDR pada level tertentu maka bank dapat menjaga tingkat likuiditasnya serta mampu Universitas Sumatera Utara 69 meningkatkan laba. Terlebih jika pada beberapa bank terdapat nilai NPL yang cukup tinggi sehingga Loan to Deposit Ratio memberikan dampak yang tidak signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisma 2012 yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Universitas Sumatera Utara 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara serempak bahwa Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014. 2. Hasil pengujian secara parsial Uji t menunjukkan bahwa: Return on Assets ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio positif dan tidak signifikan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Perbankan Bagi perusahaan perbankan diharapkan agar menjaga rasio keuangan pada tingkat yang menguntungka terutama rasio kecukupan modal dan rasio likuiditas agar mampu memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan harga saham. Universitas Sumatera Utara 71 2. Bagi Investor Bagi para investor diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi kajian dalam berinvestasi di perusahaan perbankan. Sehingga para investor dapat meminimalisir risiko ketidakpastian dan memperoleh tingkat return yang diharapkan. 3. Bagi Peneliti Lanjutan Bagi Peneliti selanjunya diharapkan agar meneliti atau menambah variabel lain yang dimungkinkan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih luas berkaitan dengan rasio-rasio keuangan dan harga saham. Universitas Sumatera Utara 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-2012

0 17 20

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013.

0 5 18

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 25

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 10

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 18

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Kecukupan Modal, dan Likuiditas terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 0 7