Metode LQ memiliki keunggulan, antara lain melalui metode ini maka dapat menggambarkan perhitungan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Metode
ini merupakan metode sederhana namun dapat digunakan pada data historis untuk mengetahui trend. Kelemahan pada metode LQ adalah metode ini mengasumsikan
bahwa pola permintaan di setiap daerah identik dengan pola permintaan bangsa dan bahwa produktivitas tiap pekerja di setiap sektor regional sama dengan
produktivitas tiap pekerja dalam industri-industri secara keseleruhan dalam tingkat nasional Lembaga Administrasi Negara. 2007.
2.3 Penelitian Empirik
Dewi Savitri pada tahun 2008 melakukan penelitian dengan objek penelitian adalah perekonomian Pulau Sumatera dengan judul “Analisis Identifitikasi Sektor
Unggula n dan Struktur Ekonomi Pulau Sumatera”. Penelitian ini menunjukkan
bahwa Pulau Sumatera secara keseluruhan memiliki subsektor tanaman pangan yang tidak memiliki spesialisasi tetapi memiliki keunggulan kompetitif melalui
analisis shift share dan pada nilai LQ untuk tanaman pangan di Pulau Sumatera menunjukkan bahwa belum mampu memenuhi ketersediaan untuk menjadi
ssubektor basis di Pulau Sumatera. Hotden Leonardo Nainggolan dan Johndikson Aritonang pada tahun 2012 dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa komoditi unggulan pada subsektor tanaman pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara adalah padi
sawah, komoditi jagung, dan komoditi kacang tanah. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Pertanian Berbasis Komoditi Unggulan Dalam Rangka
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan Berkelanjutan Studi Kasus Kabupaten Humbang Hasundutan dengan metode analisis Location Quetiont LQ.
2.4 Kerangka Pemikiran
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian memiliki program untuk pembangunan pertanian di Indonesia.. Pembangunan pertanian dapat memberikan
kontribusi untuk terciptanya swasembada pangan di Indonesia. Swasembada pangan yang dimaksud tidak hanyalah padi penghasil beras tetapi juga termasuk
tanaman pangan lainnya. Pemerintah Indonesia menghimbau seluruh jajaran Provinsi untuk mendukung program tersebut sehingga terwujudnya pembangunan
pertanian secara berkelanjutan agar swasembada pangan tersebut dapat tercapai. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung program pemerintah Indonesia
untuk melaksanakan pembangunan pertanian dengan tujuan untuk terciptanya swasembada pangan. Pencanangan pembangunan pertanian khususnya di
subsektor tanaman pangan Sumatera Utara yang direncanakan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dapat dilakukan dengan konsentrasi terhadap
pengembangan komoditi unggulan di subsektor itu sendiri. Komoditi unggulan tersebut dikembangkan berdasarkan komoditi yang menjadi prioritas di Sumatera
Utara tersebut. Pengembangan komoditi unggulan pada tanaman pangan tersebut dapat memberikan konsentrasi dalam rangka pembangunan pertanian di subsektor
tanaman pangan sehingga dapat terwujudnya pembangunan pertanian di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Pemikirian
Perencanaan Pembangunan Pertanian Indonesia
Pencapaian Swasembada Pangan Indonesia
Pencanangan Swasembada Pangan Sumatera Utara
Pembangunan Pertanian Subsektor Tanaman Pangan di Sumatera Utara
Potensi Komoditi Unggulan
Analisis Location Quotient
Pembangunan Subsektor Tanaman Pangan melalui pembangunan prioritas komoditi unggulan
: menyatakan hubungan
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis Penelitian