likuiditas perusahaan untuk jangka panjang, sehingga rasio ini berfokus pada sisi kanan neraca. Apabila total hutang lebih besar dari
pada total aset, maka perusahaan dikatakan tidak solvabel. Ada beberapa macam rasio solvabilitas, antara lain rasio total hutang
terhadap total aktiva debt to asset, rasio time interest earned, dan rasio debt to equity.
2.1.5.4 Rasio profitabilitas
Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitabilitas. Bagi investor jangka panjang, rasio profitabilitas
dapat digunakan untuk melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk deviden. Ada beberapa macam rasio
profitabilitas, antara lain ROA return on asset, ROE return on equity
, ROI return on investment, NPM net profit margin, OPM operating profit margin, dan EPS earning per share.
2.1.5.5 Rasio pasar
Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan. Sudut pandang rasio ini lebih banyak
dilihat berdasarkan sudut pandang investor atau calon investor, meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio ini.
Ada beberapa macam rasio pasar, antara lain PER price earning rati, PBV price to book value, devident yield, dan pembayaran dividen
dividend payout.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pembagian rasio-rasio keuangan di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan beberapa rasio keuangan tersebut untuk di angkat dalam
penelitian ini, yaitu: 1.
Current Ratio CR
Current Ratio merupakan rasio likuiditas yang dihitung dengan cara
membandingkan aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, semakin rendah rasio ini semakin rendah pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan jangka
pendeknya. Rumus yang digunakan untuk menghitung Current Ratio adalah sebagai berikut:
2. Debt to Equity Ratio
DER Rasio ini berfungsi untuk mengukur sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Bagi kreditur, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena semakin besar resiko
kegagalan yang harus ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi investor maupun perusahaan, semakin besar rasio
ini akan semakin menguntungkan karena resiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Equity
Ratio adalah sebagai berikut:
Current Ratio CR =
Aktiva lancar Kewajiban lancar
Universitas Sumatera Utara
3. Earning per share
EPS Earning Per Share
adalah laba per lembar saham yang merupakan keuntungan yang dapat dihasilkan dari perubahan setiap unit saham pada
periode tertentu. EPS menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen kepada pemegang saham. Semakin besar EPS
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan memberikan return yang besar kepada para pemegang saham dan investor. Kinerja perusahaan yang
baik dan pembagian return yang lebih besar akan menarik para investor untuk berinvestasi pada perusahaan dan akan mempengaruhi harga saham
perusahaan, yakni harga saham akan lebih mahal. Rasio EPS dapat dihitung dengan formula berikut:
4. Total Assets Turn Over
TATO Total Assets Turn Over
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan dan jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap aktiva Kasmir, 2008 : 185. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin tinggi penjualan yang dihasilkan dan
Earning per share EPS =
Laba bersih Jumlah saham outstanding
Debt to Equity Ratio DER =
Total utang Total ekuitas
Universitas Sumatera Utara
penggunaan aktiva perusahaan yang semakin efektif. Formula untuk menghitung Total Assets Turn Over adalah sebagai berikut:
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Rincian mengenai penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Keterangan
Yuliana Halim 2007
1. Judul Penelitian
Pengaruh ROE, NPM, EPS dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ
2. Variabel Penelitian
a. Independen
ROE, NPM, EPS, DER. b.
Dependen Harga Saham.
3. Hasil Penelitian
a. Hasil uji F menunjukkan bahwa ROE, EPS dan DER
berpengaruh Signifikan terhadap harga saham. b.
Hasil uji t menunjukan bahwa Hanya ROE dan EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Eka Prasetya Harmoni
2009 1.
Judul penelitian Analisis Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar di BEI.
2. Variabel Penelitian
a. Independen
ROA, ROE, EPS, TATO. b.
Dependen Harga Saham
3. Hasil Penelitian
a.
Hasil uji F menunjukkan bahwa ROA, ROE, EPS Total assets turnover
TATO =
Penjualan bersih Total asset
Universitas Sumatera Utara