15
menempatkan pemiliknya paling akhir, terhadap pembagian diveden dan hak terhadap harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuiditas tidak
memiliki hak-hak istimewa. Karakteristik dari saham biasa adalah diveden dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Sedangkan saham preferen,
merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap.
Risiko saham adalah peluang terjadinya kerugian atau kerusakan pada saham, jika ingin memperoleh hasil yang besar, akan dihadapkan pada risiko yang
besar pula. Contohnya dalam investasi saham Volatilitas atau pergerakan naik-turun
harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka
kerugian yang akan ditanggung sangat besar. Daya tarik dari investasi saham, yaitu diveden dan capital gain. Dividen
merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan
pemegang saham dan di lakukan setahun sekali.Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu
tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen.Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa
dividen tunai, di mana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham di mana pemegang
saham mendapatkan jumlah saham tambahan.
2.4.1 Karakteristik Jenis Saham
Dalam melakukan investasi dalam instrumen saham diharapkan investor juga harus mengetahui jenis-jenis saham.Dan setiap jenis saham memiliki
karakteristik tersendiri di mana di dalamnya melekat imbal hasil dan risiko yang berbeda-beda.Secara umum ada 7 macam jenis saham yang memiliki karakteristik
yang berbeda-beda dan unik.
1. Saham Bue Chip
Saham blue chip adalah saham-saham perusahaan yang mempunyai reputasi yang sangat baik.Biasanya ini ditunjukkan dengan kinerja emiten yang konsisten,
Universitas Sumatera Utara
16
pertumbuhan laba yang konsisten dari tahun ketahun, konsisten memberikan dividen dan di jalankan dengan profesional.Biasanya emiten ini adalah perusahaan
yang sudah mature ternama.Hal ini membuat kapitalisasi sahamnya dan likuiditasnya tinggi, oleh karena itu menjadi motor penggerak IHSG.
2. Growth Stock
Growth stock adalah saham perusahaan yang pertumbuhan pendapatannya dan labanya lebih tinggi dari rata-rata industri. Oleh karena itu harga sahamnya akan
bertumbuh pula. Saham ini biasanya ada pada emiten yang industrinya atau produknya baru. Contoh ialah BTEL yang akan terus meningkat seiring biaya
telepon CDMA yang lebih murah dari GSM. Akan tetapi bila ada substitusi produk yang baru, maka harga saham jenis ini akan jatuh.
3. Defensive Stock
Defensive Stock adalah saham-saham yang kinerjanya tidak banyak terpengaruh oleh shock atau siklus perekonomian.Biasnya emiten dari jenis saham ini ialah
saham makanan dan industri farmasi ataupun produk-produk keperluan sehari- hari.Saham jenis ini, kenaikan dan penurunannya amat moderat.
4. Cyclical Stock
Cyclical stock adalah saham-saham yang kinerja fundamentalnya meningkat pada musim-musim tertentu.Misalnya saham HERO, Ramayana RALS, Matahari
MPPA, yang nilainya meningkat akibat kenaikan penjualan di masa-masa menjelang hari raya seperti lebaran.
5. Income Stock
Income Stock adalah perusahaan yang rajin memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. Hal ini karena perusahaan sudah mature dan tidak memerlukan biaya
ekspansi yang tinggi. Contohnya Astra ASII.
Universitas Sumatera Utara
17
6. Speculative Stock
Saham ini adalah saham yang tidak konsisten dalam kinerja fundamentalnya, tapi kemungkinan kedepan akan menciptakan perbaikan kinerja. Saham ini sangat
berisiko walaupun memberikan return yang besar pula.
7. Junk Stock