Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Analisis Location Quotient LQ

46

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Analisis Location Quotient LQ

Analisis Location Quotient LQ digunakan untuk mengetahui sektor- sektor ekonomi manakah yang termasuk sektor basis atau berpotensi dan manakah yang termasuk bukan merupakan sektor basis. Hal tersebut dapat terlihat jika LQ menunjukkan angka lebih dari satu LQ 1 berarti sektor tersebut merupakan sektor basis. Kemudian jika hasil menunjukkan angka kurang dari satu LQ 1 berarti sektor tersebut bukan merupakan sektor basis. Hasil perhitungan Location Quotient LQ Kabupaten Tapanuli Utara selama 5 tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Analisis LQ Kabupaten Tapanuli Utara No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 Rata- Rata 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,97136 1,967157 1,972273 1,978731 1,961017 1,970108 2 Pertambangan dan Penggalian 0,0598 0,05918 0,058115 0,051003 0,053654 0,056351 3 Industri Pengolahan 0,069734 0,077128 0,080424 0,086759 0,009524 0,081857 4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,681186 0,64781 0,724846 0,811102 0,803131 0,733615 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,184425 1,189821 1,184221 1,174753 1,1611047 1,178853 6 Konstruksi 0,888268 0,902032 0,916602 0,916768 0,941198 0,912974 Universitas Sumatera Utara 47 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 0,718497 0,718167 0,706666 0,712286 0,704265 0,711976 8 Transportasi dan Pergudangan 0,956253 0,930249 0,971105 0,982073 1,0004 0,968016 9 Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman 0,997893 0,973273 0,978312 0,994374 1,001402 0,989051 10 Informasi dan Komunikasi 0,47448 0,471793 0,450984 0,430782 0,409555 0,447519 11 Jasa Keuangan 0,477147 0,486313 0,477979 0,474817 0,501414 0,483534 12 Real Estate 0,549744 0,524294 0,520454 0,520908 0,525979 0,528276 13 Jasa Perusahaan 0,375296 0,359044 0,351942 0,344817 0,336424 0,353505 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 3,047658 2,990221 3,11007 3,214124 3,189757 3,110364 15 Jasa Pendidikan 1,123787 1,106318 1,082782 1,018624 0,970105 1,060323 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,166725 1,060002 1,001029 0,932883 0,890313 1,01019 17 Jasa Lainnya 0,23951 0,261158 0,273391 0,281289 0,277656 0,266601 Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara diolah Berdasarkan tabel diatas, Kabupaten Tapanuli Utara memiliki 5 sektor basis yaitu  Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan nilai LQ sebesar 1,970108; sektor ini merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini ditunjukkan lewat sumbangan sektor ini pada PDRB Kabupaten Tapanuli Utara, tahun 2014 sektor ini Universitas Sumatera Utara 48 menyumbang 48,59 persen dalam pembentukan PDRB Tapanuli Utara. Sektor ini juga masih merupakan sumber pendapatan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, dimana berdasarkan data tahun 2014 sekitar 77,36 persen penduduk bekerja di sektor ini.  Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang memiliki nilai LQ sebesar 1,178853; sektor ini berkaitan erat dengan bagaimana kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara yaitu lewat pengadaan air bersih dan pengelolaan sampah. Hal ini ditunjukkan salah satunya lewat angka harapan hidup. Kabupaten Tapanuli Utara pada 2014 mengalami peningkatan angka harapan hidup yaitu sebesar 67,25 tahun, yang berarti bahwa setiap anak yang baru lahir mempunyai harapan hidup untuk rata-rata sampai berumur 67,25 tahun. Kegiatan industri Kabupaten Tapanuli Utara pun terpengaruh oleh lewat adanya sektor ini, seperti pada 2014, kategori industri mengalami peningkatan dalam memberikan sumbangan PDRB bagi Kabupaten Tapanuli Utara, hal ini bisa terjadi salah satunya lewat dukungan infrastruktur air bersih dalam membantu proses produksi.  Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial memiliki nilai LQ sebesar 3,110364; sektor ini berkaitan dengan pembentukan undang-undang serta peraturan. Untuk Kabupaten Tapanuli Utara sendiri, secara administrasi terdiri dari 15 kecamatan dan 252 desakelurahan. Berdasarkan data, dari 252 desakelurahan Di Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa 1,19 persen desakelurahan telah Universitas Sumatera Utara 49 swasembada, 28,97 persen desa swakarya, dan 69,84 persen desa swadaya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap desakelurahan telah mampu berjalan mandiri secara administrasi pemerintahan dan juga telah mampu mengelola sumber daya nya masing-masing sehingga lewat hal ini setiap daerah telah mampu memberikan sumbangan bagi perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara.  Sektor Jasa Pendidikan memiliki nilai LQ sebesar 1,060323; sektor ini terkait juga dengan pembangunan manusia, yang dalam hal ini membentuk masyarakat Tapanuli Utara yang berkualitas secara ilmu pengetahuan. Data menunjukkan bahwa jumlah murid di jenjang SMPMTs, SMUMA mengalami kenaikan pada tahun ajaran 20142015 dibandingkan dengan tahun ajaran 20132014, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan jasa pendidikan semakin dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. Fasilitas bangunan sekolah di tahun ajaran 20142015 pun mengalami peningkatan di jenjang SMPMts, SMUMA dan SMK, meskipun di jenjang SD mengalami penurunan sebanyak 1 sekolah, namun hal ini juga menggambarkan bahwa secara fasilitas sudah semakin baik dalam mendukung pendidikan agar semakin baik di Kabupaten Tapanuli Utara dan dengan tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia dari Tapanuli Utara yang berkualitas.  Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial memiliki nilai LQ sebesar 1,01019; sektor ini berkaitan dengan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Berdasarkan data, sarana kesehatan yang tersedia di Universitas Sumatera Utara 50 Kabupaten Tapanuli Utara telah mengalami peningkatan, yaitu fasilitas pos kesehatan desa, yang pada 2013 sebesar 86 unit menjadi 90 unit pada 2014 serta toko obat yang pada 2013 berjumlah 40 unit menjadi 45 unit di 2014. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk dikembangkan, dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang turut berperan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas juga dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang dapat menjadi nilai tambah Kabupaten Tapanuli Utara, yang dalam hal ini dapat dihasilkan lewat pelatihan-pelatihan kesehatan. Serta jasa-jasa kesehatan sudah semakin disadari pentingnya oleh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu salah satunya lewat kesadaran penggunaan tenaga medis dalam proses persalinan, dimana pada tahun 2014 penggunaan jasa bidan dan dokter sebesar 90 persen dibandingkan dengan jasa dukun dan lainnya yang hanya sebesar 10 persen saja.

2. Analisis Shift Share

Analisis shift share merupakan tehnik yang menggambarkan performance kinerja sektor-sektor di suatu wilayah dibandingkan kinerja sektor-sektor perekonomian nasional. Dengan demikian dapat ditemukan adanya shift pergesaran hasil pembangunan perekonomian daerah, bila daerah itu memperoleh kemajuan lebih lambat atau lebih cepat dari kemajuan nasional , mengemukakan bahwa analisis shift share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan sruktur ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian nasional. Teknik ini membandingkan laju pertumbuhan sektor- Universitas Sumatera Utara 51 sektor di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya, dan mengamati penyimpangan-penyimpangan dari perbandingan-perbandingan itu. Bila penyimpangan itu positif, hal itu disebut keunggulan kompetitif dari suatu sektor dalam wilayah tersebut. Tabel 4.4 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Tapanuli Utara No. Sektor Mij Cij 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -17854,2 -21786,2 2 Pertambangan dan Penggalian 167,7635 -97,2208 3 Industri Pengolahan -1138,64 4384,335 4 Pengadaan Listrik dan Gas -135,407 113,9794 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -10,5817 -64,1839 6 Konstruksi 4952,869 1761,159 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 3379,7 -7097,23 8 Transportasi dan Pergudangan 2554,468 363,6585 9 Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman 948,1825 -676,12 10 Informasi dan Komunikasi 842,9886 -1841,84 11 Jasa Keuangan 864,3237 160,2797 12 Real Estate 1019,024 -1565,84 13 Jasa Perusahaan 144,6856 -410,79 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial -2414,81 229,8056 15 Jasa Pendidikan 14,76446 -3562,6 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1428,194 -2428,17 17 Jasa Lainnya 83,47483 117,574 Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara diolah Berdasarkan hasil analisis Shift Share diatas, Kabupaten Tapanuli Utara memiliki sektor-sektor yang hanya bersifat kompetitif ataupun spesialisasi serta ada beberapa sektor yang bisa bersifat kompetitif serta spesialisasi. Suatu sektor Universitas Sumatera Utara 52 dikatakan berspesialisasi di suatu daerah jika nilai Mij positif, untuk Kabupaten Tapanuli Utara sendiri sektor dengan nilai Mij positif ataupun sektor yang memiliki spesialisasi adalah sektor pertambangan dan penggalian; konstruksi; perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor; transportasi dan pergudangan; penyediaan akomodasi makan dan minuman; informasi dan komunikasi; jasa keuangan; real estate; jasa perusahaan; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa lainnya. Suatu sektor dinyatakan bersifat kompetitif di suatu daerah, jika nilai Cij positif. Dari hasil analisis shift share ditemukan sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu industri pengolahan; pengadaan listrik dan gas; konstruksi; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial; jasa lainnya. Kabupaten Tapanuli Utara pun memiliki sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif serta mampu berspesialisasi, hal ini diperoleh dari nilai Mij dan Cij positif di sektor tersebut, diantaranya konstruksi; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan; jasa lainnya.

3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan

Analisis model rasio pertumbuhan MRP merupakan salah satu alat analisis alternatif guna mendukung penentuan deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial bagi Kabupaten Tapanuli Utara. MRP ini serupa dengan LQ, perbedaanya terletak pada cara menghitung. Berikut ditampilkan hasil analisis model rasio pertumbuhan Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.5 Hasil Analisis Model Rasio Pertumbuhan Kabupaten Tapanuli Utara No. Sektor RPr RPs 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,669717 0,610206 2 Pertambangan dan Penggalian 1,586333 0,752214 3 Industri Pengolahan 0,553346 2,236507 4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,287226 -0,49018 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,770069 0,572968 6 Konstruksi 0,9559962 0,844861 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reaparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 0,900204 0,625447 8 Transportasi dan Pergudangan 1,006818 0,840899 9 Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman 0,957847 0,701887 10 Informasi dan Komunikasi 1,079626 0,318094 11 Jasa Keuangan 0,987183 1,0688 12 Real Estate 0,971705 0,59616 13 Jasa Perusahaan 0,969972 0,394922 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 0,716819 1,025669 15 Jasa Pendidikan 0,811066 0,164219 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,361289 0,214353 17 Jasa Lainnya 1,028865 1,024418 Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara diolah Berdasarkan hasil analisis MRP, ditemukan sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan wilayah referensi, yaitu Provinsi Sumatera Utara dan untuk sektor di Provinsi Sumatera Utara juga ditemukan sektor yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB nya. Hal ini dapat ditunjukkan ketika nilai RPr 1, maka sektor tersebut mengalami pertumbuhan suatu sektor lebih tinggi di Provinsi Sumatera Utara dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB di Provinsi Sumatera Universitas Sumatera Utara 54 Utara serta jika nilai RPs 1, maka sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Untuk sektor yang tumbuh lebih tinggi di Provinsi Sumatera Utara dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara, ditemukan 4 sektor diantaranya yaitu : sektor pertambangan dan penggalian; sektor transportasi dan pergudangan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial; sektor jasa lainnya. Kabupaten Tapanuli Utara sendiri memiliki 4 sektor juga yang memiliki angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan Provinsi Sumatera Utara diantaranya, sektor industri pengolahan; sektor jasa keuangan; sektor administrasi pemerintahan; pertahanan dan jaminan sosial; sektor jasa lainnya. Dari hasil analisis ini juga ditemukan sektor yang memiliki pertumbuhan yang sama-sama tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara, yaitu sektor dengan nilai RPr dan RPs sama-sama lebih besar dari 1 dan dinyatakan positif, yaitu sektor jasa lainnya.

4. Analisis Overlay

Analisis overlay terdiri dari rasio pertumbuhan wilayah referensi RPr, rasio pertumbuhan studi RPs dan Location Quotient LQ dapat dilihat identifikasi kegiatan-kegiatan unggulan. Koefisien dari ketiga komponen ini harus disamakan satuannya dengan diberi notasi positif + atau negatif -. Notasi positif berarti koefisien komponen tersebut bernilai lebih dari satu dan negatif berarti koefisien komponen kurang dari satu. RPr bernotasi positif artinya pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibanding pertumbuhan total di wilayah referensi. RPs bernotasi positif berarti pertumbuhan sektor I di wilayah studi lebih tinggi dibanding pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi. Sedangkan Universitas Sumatera Utara 55 LQ bernotasi positif berarti kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah studi lebih tinggi dibanding kontribusi sektor yang sama terhadap PDRB di wilayah referensi. Identifikasi unggulan dari hasil overlay dalam penelitian iini dibedakan dalam tiga kriteria. Pertama, notasi overlay ketiga komponen bertanda positif +++, artinya kegiatan tersebut mempunyai pertumbuhan sektoral yang tinggi di tingkat Provinsi Sumatera Utara, pertumbuhan sektoral Kabupaten Tapanuli Utara lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara dan kontribusi sektoral Kabupaten Tapanuli Utara lebih tinggi pula dari Provinsi Sumatera Utara. Secara keseluruhan menyatakan bahwa sektor ekonomi tersebut mempunyai potensi daya saing kompetitif dan komparatif di Kabupaten Tapanuli Utara lebih unggul dibandingkan kegiatan yang sama pada tingkat Provinsi Sumatera Utara, dan di Provinsi Sumatera Utara sendiri sektor mempunyai prospek yang bagus ditunjukkan dengan pertumbuhan sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan total kegiatan ekonomi. Kedua, jika ketiganya bernotasi negatif --- memiliki pengertian yang sebaliknya dari pengertian pertama. Ketiga, jika hasil overlay bertanda positif pada RPs dan LQ, itu menunjukkan bahwa kegiatan sektoral di Kabupaten Tapanuli Utara lebih unggul dari kegiatan yang sama di tingkat Provinsi Sumatera Utara, dilihat dari sisi pertumbuhan dan kontribusinya, dengan kata lain bahwa sektor tersebut menunjukkan spesialisasi kegiatan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.6 Hasil Analisis Overlay Kabupaten Tapanuli Utara No. Sektor RPr RPs LQ Overlay 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,669717 0,610206 1,970108 --+ 2 Pertambangan dan Penggalian 1,586333 0,752214 0,056351 +-- 3 Industri Pengolahan 0,553346 2,236507 0,081857 -+- 4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,287226 -0,49018 0,733615 --- 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,770069 0,572968 1,178853 --+ 6 Konstruksi 0,9559962 0,844861 0,912974 --- 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 0,900204 0,625447 0,711976 --- 8 Transportasi dan Pergudangan 1,006818 0,840899 0,968016 +-- 9 Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman 0,957847 0,701887 0,989051 --- 10 Informasi dan Komunikasi 1,079626 0,318094 0,447519 +-- 11 Jasa Keuangan 0,987183 1,0688 0,483534 -+- 12 Real Estate 0,971705 0,59616 0,528276 --- 13 Jasa Perusahaan 0,969972 0,394922 0,353505 --- 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 0,716819 1,025669 3,110364 -++ 15 Jasa Pendidikan 0,811066 0,164219 1,060323 --+ 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,361289 0,214353 1,01019 +-+ 17 Jasa Lainnya 1,028865 1,024418 0,266601 ++- Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara diolah Universitas Sumatera Utara 57 Berdasarkan hasil analisis Overlay dari Kabupaten Tapanuli Utara, bahwa tidak ditemukan notasi positif di ketiga komponen, yang berarti bahwa tidak ada sektor di Kabupaten Tapanuli Utara yang memiliki kontribusi sektoral, keunggulan kompetitif serta komparatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Selanjunya, ada beberapa sektor yang hanya mampu memberikan kontribusi sektoral bagi Kabupaten Tapanuli Utara lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara, hal ini diperoleh dari notasi positif + pada komponen LQ diantaranya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor jasa pendidikan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Dari hasil analisis Overlay Kabupaten Tapanuli Utara ditemukan juga sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan sektoral yang lebih tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara tetapi tidak diimbangi dengan kontribusi sektoral, yaitu sektor industri pengolahan; sektor jasa keuangan; sektor jasa lainnya. Kabupaten Tapanuli Utara pun juga memiliki sektor yang menjadi spesialisasi, yaitu sektor yang memiliki notasi positif + untuk komponen RPs dan LQ nya, yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial, yang berarti bahwa sektor ini lebih unggul dibandingkan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 58

5. Strategi Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

Berdasarkan seluruh hasil alat analisis , telah ditemukan beberapa sektor yang menjadi sektor-sektor potensial bagi Kabupaten Tapanuli Utara yang dalam hal ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara dan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. Dari analisis LQ, Kabupaten Tapanuli Utara memiliki 5 sektor basis, dari analisis shift share ditemukan 7 sektor kompetitif, 12 sektor spesialisasi, dan dari analisis overlay ditemukan 1 sektor yang lebih unggul dan dapat menjadi spesialisasi Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Bergerak dari hasil analisis tersebut, maka strategi pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebagai berikut; a. Memanfaatkan modal dasar sumber daya yang telah dimiliki pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara untuk memaksimalkan pelaksanaan undang- undang Otonomi Daerah; strategi ini berkaitan dengan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial yang berdasarkan hasil analisis merupakan sektor konsisten menjadi sektor basis, sektor yang kompetitif serta merupakan sektor yang pertumbuhan sektoral nya lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara. Lewat memanfaatkan modal dasar dengan benar, baik berupa dana ataupun fasilitas yang ada, maka sektor ini akan berkembang semakin baik. Dari segi peraturan-peraturan yang dimunculkan, yang memudahkan para investor dalam negeri maupun luar negeri dalam menginvestasikan modalnya di Kabupaten Tapanuli Utara ataupun lewat kebijakan-kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, yang mendukung serta menggiatkan Universitas Sumatera Utara 59 industri tradisional agar semakin berkembang dan dapat menjadi sumber pendapatan baik bagi masyarakat maupun daerah, maka lewat hal ini pembangunan ekonomi daerah Tapanuli Utara dapat terjadi. b. Memperbaiki kapasitas, etos kerja, dan kinerja lembaga dan pegawai di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara; strategi ini masih berkaitan dengan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial. Semakin baik serta mudah administrasi dalam mengurus sesuatu di pemerintahan, baik berupa izin usaha ataupun izin mendirikan bangunan, maka hal ini akan mendukung percepatan pembangunan ekonomi, dalam hal ini Kabupaten Tapanuli Utara salah satunya. Jika kapasitas, etos kerja serta kinerja para pegawai serta lembaga pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara dapat bekerja dengan baik serta cepat dan tepat, maka hal ini akan mempermudah administrasi bagi para pengusaha yang ingin mendirikan usaha di Kabupaten Tapanuli Utara, dimana mereka pun kedepannya akan mampu memyumbang pendapatan bagi Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga pembangunan ekonomi daerah yang menjadi target pun akan tercipta. c. Meningkatkan Fasilitas Jasa Pendidikan dan Jasa Kesehatan; strategi ini berkaitan dengan sektor jasa pendidikan dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang berdasarkan hasil analisis, konsisten menjadi sektor basis, sektor yang kompetitif dan spesialisasi. Peningkatan fasilitas jasa pendidikan serta jasa kesehatan, akan membantu terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.. Hal ini terjadi dikarenakan, sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya yang memiliki ilmu pengetahuan dan memiliki kesehatan yang baik, dimana Universitas Sumatera Utara 60 semakin banyak sumber daya manusia yang berkualitas, maka semakin banyak pihak-pihak yang akan memberikan sumbangan dalam pembangunan daerah. Sumber daya manusia yang berkualitas, yang dalam hal ini telah didukung oleh fasilitas jasa pendidikan serta jasa kesehatan dari daerah nya, akan merasa bertanggung jawab akan pembangunan ekonomi daerahnya, mungkin tidak semua tapi pasti ada. Sehingga pada akhirnya, daerah memiliki sumber daya serta tenaga kerja yang berkualitas yang turut membantu pembangunan ekonomi daerah. Hal ini berlaku juga di Kabupaten Tapanuli Utara, pemerintah hendaknya menjadi pendidikan serta kesehatan sebagai salah satu peluang yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah lewat menjadikan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung jasa pendidikan dan kesehatan sebagai salah satu strategi pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Hasil analisis LQ Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah , limbah dan daur ulang; sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial; sektor jasa pendidikan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial merupakan sektor basis.  Hasil analisis shift share Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa terdapat sektor-sektor yang memiliki daya saing kompetitif, spesialisasi,dan keduanya. Sektor pertambangan dan penggalian; konstruksi; perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor; transportasi dan pergudangan; penyediaan akomodasi makan dan minuman; informasi dan komunikasi; jasa keuangan; real estate; jasa perusahaan; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa lainnya merupakan sektor spesialisasi Kabupaten Tapanuli Utara. Industri pengolahan; pengadaan listrik dan gas; konstruksi; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial; jasa lainnya merupakan sektor kompetitif Kabupaten Tapanuli Utara. Konstruksi; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan; jasa lainnya merupakan sektor yang memiliki daya saing kompetitif dan spesialisasi di Kabupaten Tapanuli Utara, Universitas Sumatera Utara