30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Bakteri Escherichia Coli
Jenis sampel
Kode sampel
Uji pendugaan Uji penegasan
NILAI MPN
LB LB LB
TB TB
TB 10
ml 1
ml 0,1
ml 10
ml 1
ml 0,1
ml Air Minum
Isi Ulang 216BAM
5 3
3 7.8
Keterangan: Tidak memenuhi persyaratan Permenkes RI No.492MenkesPer2010
LB: Lactose Broth TB: Tryptone Broth
4.2 Pembahasan
Dalam uji kualitas air, parameter baik fisika, kimia maupun biologi diperlukan. Parameter biologis yang dipergunakan dalam uji kualitas air ini
terutama adalah kadar fekal koliform atau untuk lebih spesifik adalah kehadiran bakteri E.Coli jika di dalam air tanah tersebut terdapat bakteri E.Coli maka virus,
bakteri, parasit dan amoeba lainnya bisa saja ada di dalam air tersebut. Hal inilah yang menyebabkan E.Coli dapat digunakan sebagai parameter biologis pada uji
kualitas air. Pemeriksaan uji kualitas air minum menggunakan sampel air minum isi
ulang yang diperoleh dari Kabupaten Balige dengan etiket 216BAM. Diperoleh MPN Most Probable Number 7.8 dimana menurut PERMENKES No. 492
Universitas Sumatera Utara
31 Tahun 2010 yaitu jumlah E.Coli dalam air minum adalah 0100 ml. Namun pada
sampel ini ditemukannya E.Coli hal ini mungkin disebabkan oleh tempat pengambilan sampel yang dekat dengan pembuangan tinja ataupun sampel
tersebut telah tercemar. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sampel air minum isi ulang Kabupaten Balige tidak memenuhi syarat karena
melebihi batas maksimum yang diperbolehkan untuk parameter E.coli pada air minum adalah 0100ml..
Berdasarkan SK MENKES defenisi air minum adalah air yang bias langsung diminum, sedangkan AMIU lebih tepat disebut air bersihatau air baku
untuk diminum yang harus diolah dimasak kembali hingga layak dikonsumsi. Ada beberapa penyebab AMIU terkontaminasi diantaranya bersumber dari air
baku, wadah tempat distribusi tidak memenuhi standard hygiene dan sanitasi depot AMIU, juga proses filtrasi dan desinfektan dengan teknologi yang rendah.
Disamping itu banyak depot yang mengkalim bahwa sumber air baku berasal dari mata air pegunungan dengan anggapan bahwa air permukaan tersebut sudah
terjamin kualitasnya dan sudah memenuhi persyaratan air minum. Namun kenyataannya tidak demikian.Buktinya telah banyakditemukan air minum isi
ulang yang berasal dari depot yang mengandung zat-zat kimia berbahaya.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN