Tingkat Pengetahuan PENGETAHUAN 1. Defenisi

2.2. PENGETAHUAN 2.2.1. Defenisi Pengetahuan adalah proses belajar dan mengetahui apa yang terjadi dalam cara yang dapat diramalkan Kaplan, 1998. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Sudigdo, 2006.

2.2.2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Sudigdo, 2006 pegetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu: a Tahu Know Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajarinya, antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. b Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi Universitas Sumatera Utara ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, merecanakan, meringkaskan, dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada. f Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3. Pengukuran Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mengenai Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Tembung Tahun 2010.

13 61 72

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Mengenai Kejang Demam di Puskesmas Ciputat Timur 2012

1 9 66

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Tahun 2015

2 13 90

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN FREKUENSI KEJANG ANAK Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam Dengan Frekuensi Kejang Anak Toddler Di Rawat Inap Puskesmas Gatak Sukoharjo.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam Dengan Frekuensi Kejang Anak Toddler Di Rawat Inap Puskesmas Gatak Sukoharjo.

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN FREKUENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam Dengan Frekuensi Kejang Anak Toddler Di Rawat Inap Puskesmas Gatak Sukoharjo.

0 3 16

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Tahun 2015

0 0 13

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Tahun 2015

0 0 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA BALITA

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kejang Demam 2.1.1. Definisi - Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Amplas Mengenai Kejang Demam pada Tahun 2014

0 1 11