Universitas Sumatera Utara
•
Rumah Kaca 1988; dilarang Jaksa Agung, 1988
•
Memoar Oei Tjoe Tat, ed. Oei Tjoe Tat, 1995; dilarang Jaksa Agung, 1995
•
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I 1995; dilarang Jaksa Agung, 1995
•
Arus Balik 1995
•
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II 1997
•
Arok Dedes 1999
•
Mangir 2000
•
Larasati 2000
•
Jalan Raya Pos, Jalan Daendels 2005
3.3. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagian isi cerita yang terdapat dalam novel “Anak Semua Bangsa” karya Pramoedya Ananta Toer, yang
terdiri dari 539 halaman. Sebagian isi cerita yang dimaksud adalah bagian yang menunjukkan sisi perempuan modern Jawa dari tokoh Nyai Ontosoroh. Novel
Anak Semua Bangsa pertama kali diterbitkan pada tahun 1981. Beberapa bulan setelah terbit, novel ini dilarang beredar oleh Jaksa Agung saat itu. Penelitian ini
menggunakan novel cetakan September 2011 yang diterbitkan oleh Lentera Dipantara.
3.4. Kerangka Analisis
Penelitian ini menggunakan pisau analisis semiotika, yaitu semiologi Roland Barthes. Proses analisis dilakukan dua tingkatan yaitu teks dan konteks. Semiologi
Roland Barthes bertumpu pada pemaknaan denotatif, konotatif, serta mitos yang terkandung dari teks yang diteliti. Analisis semiotik dipilih sebab dianggap
relevan dan memiliki kekuatan dalam mempelajari hakikat tanda. Saussure berpendapat bahwa persepsi dan pandangan kita mengenai realitas,
dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial Sobur, 2004 : 87.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Seorang periset harus melakukan kegiatan pengumpulan data. metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset
untuk mengumpulkan data. metode pengumpulan data ini sangat ditentukan oleh metodologi riset, apakah kuantitatif atau kualitatif Kriyantono, 2007 : 91.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer, yaitu data unit analisis dari teks-teks yang tertulis pada novel
Anak Semua Bangsa. b.
Data Sekunder, yaitu penelitian kepustakaan library research dengan cara mempelajari dan mengumpulan data melalui literature buku, jurnal ilmiah,
serta bacaan lain di internet yang relevan dan mendukung penelitian.
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Data yang telah dikumpul akan
menuntun peneliti ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain Pujileksono, 2015 :
151. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis semiotika Roland Barthes,
berupa penanda dan petanda, denotasi dan konotasi terhadap sebagian isi novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian akan dilakukan
dengan menganalisis 22 kutipan dalam novel yang menggambarkan sisi perempuan modern Jawa tokoh Nyai Ontosoroh. Keseluruhan analisis nantinya
akan disajikan dalam bentuk uraian deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Perangkat analisis semiotika akan dipakai pada novel Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Anak Semua Bangsa. Novel yang dibuat saat pengarang masih
dalam masa pengasingan di Pulau Buru ini merupakan buku kedua dari tetralogi Buru yang bercerita tentang kehidupan seorang pribumi terdidik yang berlatar
Hindia Belanda pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Dalam buku kedua diceritakan tokoh utama tinggal dengan ibu mertuanya yang merupakan seorang
Nyai dari Herman Mellema, seorang bekas Administratur Pabrik Gula Tulangan. Seorang perempuan Jawa yang diangkat menjadi gundik dan mendapatkan
pendidikan Eropa dari Tuannya. Bukan hanya kebiasaan dan tata krama Eropa yang ia dapat dan terapkan, namun juga pemikiran yang menjadikannya lebih
berani dibanding perempuan Jawa terdidik lainnya. Hal inilah yang membuat peneliti semakin tertarik untuk menelitinya.
Adapun kutipan isi novel yang akan diteliti adalah kutipan yang berisi tentang pendapat tokoh lain maupun dialog dari Nyai Ontorosoh sendiri yang
menunjukkan sisi perempuan modern Jawa yang ada pada tokoh Nyai Ontosoroh. Dari keseluruhan isi novel, peneliti memilih 22 kutipan yang menunjukkan sisi
perempuan Jawa modern dari diri Nyai Ontosoroh. Kemudian peneliti akan mencoba menggali makna denotasi dan konotasi melalui perangkat analisis
semiologi Roland Barthes. Berikut daftar 22 kutipan yang akan diteliti:
Tabel IV.1 Daftar Kutipan
No Kutipan
Halaman 1
“Memang, sudah selesai dengan kekalahan kita, tetapi tetap ada azas yang telah mereka langgar. Mereka telah tahan
kita di luar hukum. Jangan kau kira bisa membela sesuatu, apalagi keadilan, kalau tak acuh terhadap azas, biar sekecil-
kecilnya pun...” 4
2 “Lihat, biar kau kaya bagaimana pun,” ia memulai dan
4-5