Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan analisis terhadap 22 kutipan dalam novel Anak Semua Bangsa, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam tokoh Nyai Ontosoroh, nilai-nilai perempuan modern Jawa
digambarkan lewat watak keibuan, terdidik dan peran ganda yang dimiliki tokoh Nyai Ontosoroh. Terlepas dari itu, secara lebih spesifik pengarang
juga menggambarkan bahwa perempuan modern Jawa haruslah memiliki prinsip dalam setiap tindakannya, berani menyuarakan pendapatnya
namun juga terbuka pada ide-ide baru. Menjadi seorang perempuan modern Jawa tidak hanya bisa dibentuk di bangku sekolahan, melainkan di
lingkup kehidupan sosial yang menjadikan diri lebih bermoral. Namun tokoh Nyai tetap tidak dilepaskan dari sosoknya yang keibuan, gambaran
ideal perempuan Jawa yang sudah dikenal sejak zaman kerajaan Jawa dan masih dipergunakan hingga kini.
2. Makna dalam novel ini adalah perempuan tanpa melupakan kodratnya
tetap mampu menjadikannya setara dengan laki-laki. Watak keibuan sudah dan tetap menjadi gambaran ideal perempuan modern. Meski dalam aspek
lain, perempuan tidak lagi dibatasi dengan tugasnya di ranah domestik namun juga perannya di ranah publik. Beban ganda perempuan modern
sebagai ibu terdidik yang juga bekerja menjadi nilai tambah dalam hal menjadi perempuan modern ideal Jawa. Dalam novel ini penulis ingin
menekankan bahwa peran perempuan tidak hanya terbatas pada ruang domestik, ada keadaan di mana perempuan bahkan lebih berhasil dalam
ruang publik dan juga lebih maju pemikirannya dibandingkan laki-laki.
3. Pemunculan representasi perempuan dengan analisis semiologi Roland
Barthes, mengacu pada pertentangan akan istiadat yang berlaku di masyarakat Jawa. Novel ini digunakan sebagai media penyampai pesan
bagaimana sosok ideal perempuan modern tidak hanya Jawa tapi semua
Universitas Sumatera Utara
bangsa untuk menyingkirkan stereotipe lemah yang sudah melekat selama ini. Perempuan modern yang digambarkan bukan perempuan yang
menjadi konsumtif akibat modernisasi, melainkan perempuan yang maju dalam hal pemikiran dan bersikap.
5.2. Saran