101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam akhir penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai temuan- temuan atas permasalahan yang diteliti, sebagai berikut:
1. Kejahatan terhadap kemanusian merupakan tindakan pelanggaran HAM Berat
menurut Hukum Internasional, pelanggaran tersebut dilakukan oleh individu maupun oleh aparat negara atau organisasi untuk pelaku diluar negara lainnya
dengan melanggar HAM individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakannya. Merupakan pelanggaran HAM Berat
karena dilakukan secara sistematis systematic dan meluas widespread. Maksud dari sistematis, yaitu mensyaratkan adanya kebijakan atau tindakan
negara untuk aparat negara dan kebijakan organisasi untuk pelaku diluar negara. Sedangkan pengertian meluas juga merujuk pada maksud dari
sistematik, untuk membedakan tindakan yang bersifat meluas tetapi korban atau sasaran targetnya secara acak. Korban tersebut memiliki karakteristik
tertentu misalnya agama, politik, ras, etnik, atau gender. 2.
Status dan kedudukan penduduk sipil dalam konflik bersenjata menurut Hukum Internasional adalah seseorang atau warga masyarakat yang tidak
boleh ikut ambil bagian dalam suatu konflik bersenjata, permusuhan, perang ataupun suatu pertempuran dan bukan merupakan bagian dari sebuah angkatan
Universitas Sumatera Utara
bersenjata serta tidak berhak turut dalam sebuah pertempuran dan harus dilindungi serta dihormati hak-haknya oleh karena bukan merupakan sasaran
penyerangan atau bagian objek militer. Dan pihak-pihak yang bersengketa setiap saat harus membedakan antara kombatan dan penduduk sipil guna
menyelamatkan penduduk sipil dan obyek-obyek sipil, penduduk sipil demikian pula orang sipil secara perorangan, tidak boleh dijadikan obyek
serangan walaupun dalam hal reprisal pembalasan, tindakan maupun ancaman kekerasan dengan tujuan utamanya untuk menyebarkan teror
terhadap penduduk sipil adalah dilarang, pihak-pihak yang bersengketa harus mengambil segala langkah pencegahan yang memungkinkan untuk
menyelamatkan penduduk sipil atau setidaknya untuk menekankan kerugian atau kerusakan yang tak disengaja menjadi sekecil mungkin, penduduk sipil
tidak berhak ikut dalam pertempuran karena hanya anggota angkatan bersenjata yang berhak menyerang dan menahan musuh.
3. Kejahatan kemanusiaan di Republik Afrika Tengah sebagai bentuk
pelanggaran HAM Berat adalah pembunuhan ekstra-yudisial, pemerkosaan secara berdasarkan agama, penghilangan secara paksa, pemindahan penduduk
secara paksa, penyiksaan, penganiyaan, mutilasi, pelarangan ibadah serta pemakaian pakaian agama. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan secara
sistematis dan meluas dengan sasaran yang tertentu, hal ini merupakan suatu tindak pidana internasional yang tergolong pelanggaran HAM berat dan suatu
bentuk Kejahatan terhadap kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran