53
BAB IV KEJAHATAN KEMANUSIAAN SEBAGAI PELANGGARAN HAM
BERAT DI REPUBLIK AFRIKA TENGAH DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL
A. Sejarah dan Faktor Penyebab Terjadinya Kejahatan Kemanusiaan
Terhadap Penduduk Sipil di Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah. Sebuah negara tanpa wilayah laut yang berlokasi tepat di tengah-tengah Benua Afrika. Republik Afrika Tengah atau RAT bisa
dibilang sebagai salah satu negara yang asing karena minimnya pemberitaan seputar mereka. Namun sejak akhir tahun 2012, Republik Afrika Tengah secara
mendadak mulai mendominasi pemberitaan media-media internasional menyusul pecahnya konflik bersenjata di negara tersebut akibat pemberontakan yang
dilakukan oleh Seleka.
41
Seleka atau lengkapnya Seleka CPSK-CPJP-UFDR adalah nama dari kelompok pemberontak Republik Afrika tengah yang aslinya merupakan
persekutuan atau aliansi dari 3 kelompok pemberontak berbeda : CPSK, CPJP, UFDR. Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tersebut
sebenarnya bukanlah pemberontakan baru karena selain CPSK, kelompok- kelompok tadi sudah melakukan pemberontakan sejak tahun 2004 sempat
setuju untuk meletakkan senjata pada tahun 2007 sebelum kembali mengangkat
41
“Seleka, aliansi pemberontak Republik Afrika Tengah” sebagaimana dimuat dalam www.re- tawon.com, terakhir diakses pada tanggal 28 Mei 2016 pukul 19.05 WIB
Universitas Sumatera Utara
senjata pada tahun 2012 dengan nama Seleka. Terhitung sejak bulan Maret 2013, Seleka menjadi penguasa baru Republik Afrika Tengah pasca keberhasilannya
menggusur rezim pimpinan Francois Bozize.
42
Tahun 2003, Francois Bozize berhasil naik menjadi penguasa baru Republik Afrika Tengah lewat kudeta militer dengan bantuan Chad, negara
tetangga RAT di utara. Keberhasilan Bozize menjadi penguasa negara bekas jajahan Perancis tersebut lewat jalur militer lantas memunculkan penolakan dari
sebagian penduduk RAT. Penolakan tersebut semakin kuat menyusul adanya tuduhan bahwa rezim Bozize melakukan praktik KKN korupsi, kolusi,
nepotisme mengeksploitasi tambang-tambang berlian di Republik Afrika Tengah untuk memperkaya dirinya sendiri.
43
Pada periode yang bersamaan, terjadi konflik bersenjata di Republik Demokratik RD Kongo Darfur, Sudan. Berkecamuknya konflik di negara-
negara tetangga Republik Afrika Tengah tersebut lantas membuat sebagian persenjataan yang ada di sana masuk ke wilayah Republik Afrika Tengah secara
ilegal. Senjata-senjata tersebut lantas dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak menyukai Bozize untuk memulai pemberontakan. Adapun kelompok pertama
yang memulai perlawanan bersenjata adalah Union des Forces Democratiques
42
“Seleka” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 19.10 WIB
43
“Central African Republic: Diamonds, Darfur, and Democracy, 2003-2011” sebagaimana dimuat dalam www.enoughproject.org, terakhir di akses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 19.16
WIB
Universitas Sumatera Utara
pour le Rassemblement UFDR; Persatuan Pasukan Perdamaian untuk Kesatuan, kelompok pemberontak yang anggotanya didominasi oleh etnis Ronga.
44
Sesudah kemunculan
UFDR, muncul
lagi kelompok-kelompok
pemberontak yang lain. Salah satu kelompok tersebut adalah Convention of Patriots for Justice and Peace CPJP; Konvensi Patriot untuk Keadilan
Perdamaian yang komposisi anggotanya didominasi oleh etnis Goula. Bersama dengan kelompok-kelompok pemberontak lainnya seperti APRD MLJC,
mereka pun mulai mengancam kelangsungan rezim Bozize lewat aktivitas perlawanan bersenjata. Rezim Bozize lantas merespon perlawanan tersebut
dengan mengerahkan militer RAT sehingga perang sipil di Afrika Tengah juga dikenal dengan nama Perang Belukar Afrika Tengah Central African bush war
menjadi tak terelakkan.
45
Tahun 2007, perang belukar Afrika Tengah akhirnya berhenti setelah pemerintah RAT kelompok-kelompok pemberontak menandatangani perjanjian
damai di Birao, sebuah kota di RAT. Beberapa poin penting dari perjanjian damai tersebut adalah kelompok-kelompok pemberontak akan membiarkan senjatanya
dilucuti. Sebagai gantinya, mereka akan direkrut menjadi tentara RAT kelompok-kelompok tadi berubah menjadi partai politik yang legal. Namun
seiring berjalannya waktu, rasa tidak puas mulai bermunculan karena para anggota
44
“War in Darfur” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 19.30 WIB
45
“Central African Republic Bush War” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 19.47 WIB
Universitas Sumatera Utara
kelompok pemberontak tidak kunjung direkrut oleh militer RAT aparat RAT melakukan penindasan pada penduduk Afrika Tengah bagian utara.
46
Bulan Juli 2012, sejumlah anggota pemberontak yang tidak puas dengan pelaksanaan perjanjian damai membentuk kelompok baru yang bernama
Convention Patriotique pour le Salut du Kodro CPSK; Rapat Patriotik untuk menyelamatkan Negara. Beberapa bulan kemudian, kelompok tersebut lalu
membentuk aliansi dengan kelompok CPJP UFDR sehingga terciptalah kelompok baru yang bernama Seleka CPSK-CPJP-UFDR. Nama Seleka
sendiri berasal dari kata dalam bahasa Sango yang merupakan salah satu bahasa asli Afrika Tengah berarti aliansi. Terbentuknya Seleka sekaligus menandai fase
kritis baru dalam perkembangan sosial politik Afrika Tengah karena perang sipil baru di negara tersebut ibarat hanya masalah waktu.
47
Tanggal 15 Desember 2012, Seleka menampakkan aktivitas bersenjata pertamanya ketika pada tanggal tersebut, mereka menyerang merebut kota
Bamingui secara mendadak. 3 hari kemudian, Seleka berhasil menduduki kota Bria yang kaya akan berlian. Sehari sesudahnya, giliran kota Kabo yang jatuh ke
tangan pasukan Seleka. Keberhasilan Seleka sendiri tidak lepas dari lemahnya motivasi perlengkapan perang yang dimiliki oleh militer RAT. Situasi yang
46
“Central African Republic Bush War” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 19.55 WIB
47
“Seleka” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, tearkhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 20.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
ironisnya tercipta akibat kebijakan rezim Bozize sendiri yang khawatir bila militer RAT terlampau kuat, maka dirinya akan dikudeta oleh mereka.
48
Menyusul keberhasilan Seleka merebut kota demi kota, pemerintah RAT pun meminta negara-negara luar termasuk AS Perancis agar mau mengirimkan
bantuan militer ke RAT demi menumpas Seleka. Pasukan Chad negara tetangga sekaligus sekutu terdekat RAT adalah pasukan asing pertama yang tiba di RAT
untuk membantu rezim Bozize, tepatnya pada tanggal 18 Desember. Perancis selaku negara bekas penjajah RAT juga ikut mengirimkan pasukan, namun bukan
untuk membantu rezim Bozize, melainkan untuk melindungi warga negara perusahaan-perusahaan milik Perancis yang beroperasi di Republik Afrika
Tengah.
49
Datangnya pasukan Chad tidak serta merta membuat Seleka gentar. Pada tanggal 23 Desember, Seleka berhasil merebut kota Bambari sehingga mereka pun
semakin dekat dengan Bangui, ibukota dari RAT. Pasukan RAT sebenarnya sempat melancarkan serangan ke Bambari pada tanggal 28 Desember untuk
merebut kembali kota tersebut, namun serangan tersebut berhasil dipatahkan oleh pasukan Seleka. Pasca pertempuran di Bambari, pasukan Seleka berhasil merebut
kota Sibut yang berjarak 150 km di sebelah Utara Bangui, sementara pasukan
48
Ibid.
49
“Central African Republic Civil War 2012–present” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 20.10 WIB
Universitas Sumatera Utara
RAT Chad dikonsentrasikan di kota Damara yang terletak di antara Sibut Bangui.
50
Pasca keberhasilan Seleka menduduki kota Sibut, pasukan Seleka menghentikan pergerakannya menyusul datangnya tawaran perundingan damai
dari rezim Bozize. Perundingan damai yang dimaksud akhirnya dilakukan pada tanggal 10 Januari 2013 di Libreville, Gabon. Kemauan Seleka menerima tawaran
perundingan damai sendiri tidak lepas dari kondisi di medan perang yang semakin tidak bersahabat bagi mereka menyusul datangnya pasukan Kamerun, Gabon,
Kongo, Afrika Selatan ke ibukota RAT.
51
Kembali soal perundingan yang diikuti oleh Seleka. Perundingan damai yang dilakukan di Libreville akhirnya menghasilkan poin-poin kesepakatan
berikut : pihak-pihak yang bertikai sepakat untuk meletakkan senjata, para anggota Seleka akan direkrut menjadi tentara RAT yang baru, Bozize tidak akan
mencalonkan diri lagi pada pemilihan presiden berikutnya, komposisi parlemen RAT akan dirombak ulang, perdana menteri yang baru akan diangkat dari pihak
oposisi. Dengan dicapainya perjanjian damai tersebut, pemberontakan bersenjata yang dilakukan Seleka pun berakhir - untuk beberapa lama.
52
Tanggal 22 Maret 2013, dengan alasan bahwa rezim Bozize gagal melaksanakan poin-poin perjanjian damai Libreville, pasukan Seleka secara
mendadak memulai kembali pemberontakan bersenjatanya. Hanya dalam waktu
50
“Central African Republic Civil War 2012–present” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 20.10 WIB
51
Ibid.
52
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
singkat, pasukan Seleka sukses menduduki ibukota Bangui menggulingkan rezim Bozize. Bozize sendiri selamat karena sebelum pasukan Seleka mencapai
Bangui, ia berhasil melarikan diri ke Kamerun. Di luar Bangui, pasukan Seleka juga sempat menyerang pangkalan militer Afrika Selatan yang ada di RAT,
namun serangan tersebut berhasil dibendung oleh pasukan Afrika Selatan yang ditempatkan di sana.
53
Pasca keberhasilan menduduki Bangui, kelompok-kelompok yang menyusun Seleka sempat berselisih mengenai siapa yang harus menjadi pemimpin
baru RAT. Michael Djotodia lalu mengangkat dirinya secara sepihak sebagai presiden Republik Afrika Tengah yang baru berjanji bahwa pemilu nasional
akan digelar 3 tahun kemudian. Namun, naiknya Djotodia sebagai pemimpin RAT yang baru tidak diakui oleh organisasi Uni Afrika sehingga organisasi yang
beranggotakan negara-negara Afrika tersebut membekukan keanggotaan RAT mengancam bahwa Djotodia bisa diseret ke pengadilan internasonal karena
tindakannya merebut kekuasaan lewat jalur militer.
54
Kemenangan Seleka jatuhnya rezim Bozize juga diikuti dengan penarikan mundur pasukan Afrika Selatan dari RAT. Sejak awal, pengiriman
pasukan Afrika Selatan ke RAT memang banyak diwarnai pro kontra di dalam negeri karena labilnya kondisi sosial politik RAT adanya tuduhan bahwa
pasukan Afrika Selatan dikirim ke RAT demi kepentingan bisnis segelintir pihak semata. Pergantian kekuasaan mendadak di RAT juga membuat pasukan
53
“Central African Republic Civil War 2012–present” sebagaimana dimuat dalam www.wikipedia.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 20.10 WIB
54
“African Union suspends Central African Republic after coup” sebagaimana dimuat dalam www.articles.latimes.com, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 20.33 WIB
Universitas Sumatera Utara
gabungan AS negara-negara Afrika menghentikan operasi militernya di Afrika Tengah untuk sementara waktu di mana tujuan mereka berada di Afrika Tengah
adalah untuk menangkap Joseph Kony, pemimpin tertinggi dari kelompok pemberontak fenomenal Lords Resistance Army LRA; Tentara Perlawanan
Tuhan.
55
Sementara itu di luar RAT, Bozize melancarkan tuduhan bahwa Chad berada di balik kemenangan Seleka. Dasar dari tuduhannya adalah menjelang
serangan Seleka ke Bangui, ada iring-iringan truk pengangkut logistik yang datang dari arah Chad. Tuduhan yang cukup mengejutkan mengingat Chad selama
ini merupakan negara sekutu terdekat dari rezim Bozize menjadi negara pertama yang mengirimkan pasukannya untuk memerangi Seleka.
56
Namun sejak September 2013, kekuatan Djotodia melemah dan mengakibatkan kekosongan kekuasaan vacuum of power, yang akhirnya diambil
alih oleh kelompok Anti-Balaka yang membalaskan dendam terhadap Seleka dengan cara membantai Muslim di negara tersebut. Anti-balaka sendiri adalah
kata yang digunakan untuk menyebut milisi Kristen dan animis yang dibentuk di Republik Afrika Tengah setelah Michel Djotodia terpilih sebagai presiden
57
. Anti- Balaka berarti anti-parang atau anti-pedang dalam bahasa Sango dan
55
“South Africa to withdraw troops from CAR” sebagaimana dimuat dalam www.aljazeera.com, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 20.40 WIB dan “US offers up to 5m for leads on
Uganda warlord Kony” sebagaimana dimuat dalam www.bbc.co.uk, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 21.00 WIB
56
“Ousted CAR president François Bozizé says no plans for asylum” sebagaimana dimuat dalam www.rfi.fr, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 21.30 WIB
57
“A Question of Humanity: Witness to the Turning Point in Central African Republic” sebagaimana dimuat dalam www.time.com, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul
21.40 WIB
Universitas Sumatera Utara
Mandja
58
. Milisi Anti-Balaka awalnya dibentuk tahun 1990-an sebagai pasukan pertahanan desa.
59
Karena terbiasa dengan perang dan pembantaian, milisi Anti- Balaka mulai melakukan serangkaian tindak kekerasan.
Pada tahun 2014, Amnesty International melaporkan adanya beberapa pembantaian yang dilakukan
Anti-Balaka terhadap warga sipil Muslim sehingga memaksa ribuan penduduk Muslim untuk mengungsi ke luar RAT.
60
Dengan munculnya Anti-Balaka ini telah menjadikan situasi konflik di RAT semakin panas dan sangat
mengkhawatirkan. Aksi balas dendam menjadi acuan utama dari kelompok Anti- Balaka setelah kelompok Seleka yang berbasis Islam minoritas melakukan aksi
pemberontakan terhadap warga sipil yang mayoritas beragama Kristen. Bentrokan pertama antara Anti-Balaka dan eks-milisi Seleka terjadi pada 5 Desember 2013.
Bertempat di ibukota Bangui, pasukan Anti-Balaka melancarkan serangan- serangan secara sporadis dengan menargetkan tidak hanya eks-milisi anggota
Seleka, melainkan warga sipil Muslim juga menjadi sasaran. Sebagai reaksi dari serangan yang dilakukan Anti-Balaka, eks-milisi Seleka pun membalas dengan
menyerang balik sehingga pertumpahan darah terjadi di Bangui. Akibat dari pertempuran ini diperkirakan ribuan orang mati baik dari Kristen maupun Islam.
Menurut laporan OHCHR pada 3 Januari 2014, setengah dari penduduk RAT 935.000 orang adalah pengungsi, termasuk setengah dari penduduk Bangui
58
“Hundreds dead in Central African Republic violence” sebagaimana dimuat dalam www.bbc.co.uk, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 21.50 WIB
59
“A Question of Humanity: Witness to the Turning Point In Central African Republic” sebagaimana dimuat dalam www.time.com, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul
21.40 WIB
60
“Christian threats force Muslim convoy to turn back in CAR exodus” sebagaimana dimuat dalam www.theguardian.com, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 22.10 WIB
Universitas Sumatera Utara
513.000 orang dengan 233.000 lainnya di negara-negara tetangga akibat pertempuran yang terjadi antara Anti-Balaka dengan eks-milisi Seleka.
61
Keadaan semakin memburuk ketika pada 10 Januari 2014 Presiden Michel Djtodia mengundurkan diri dan mengasingkan diri ke Benin dan digantikan oleh
Catherine Samba-Panza pada 23 Januari 2014. Kekuatan pasukan Seleka mulai berkurang dan dalam waktu singkat kekuatan Anti-Balaka menguat dengan
menguasai pos-pos yang ditinggalkan oleh Seleka. Kemarahan Anti-Balaka atas perlakuan Seleka terus berlanjut dengan melakukan serangan-serangan lain
terhadap populasi sipil Muslim di Bouali, Boyali, Bossembele, Baoro, Bawi, Yaloke, Boda, dan Bocaranga. Selain menyebabkan kematian dan kehancuran,
serangan terhadap Muslim yang dilakukan Anti-Balaka diketahui juga untuk mengeluarkan secara paksa populasi ini dari Republik Afrika Tengah.
62
Selain itu, aksi kekerasan yang terus menerus terjadi di RAT sejak 2012 juga telah mengakibatkan ketakutan terhadap warga sipil. Menurut laporan
UNHCR, lebih dari 700.000 orang telah mengungsi, dimana 273.000 orang di Bangui yang tersebar di 66 lokasi, dan lebih dari 288.000 orang telah melarikan
diri ke negara-negara tetangga seperti Kamerun, Chad, Republik Demokratik Kongo, dan Republik Kongo.
63
Pertimbangan keamanan negara yang berada dalam situasi konflik telah memaksa mereka untuk mencari perlindungan ke
61
“Preliminary Findings” OHCHR Monitoring Mission in the Central African Republic CAR” sebagaimana dimuat dalam www.ohcr.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 22.20
WIB
62
“Ethnic Cleansing
and Sectarian
Killings in
The Central
African Republic” sebagaimana dimuat dalam www.amnesty.org, terakhir diakses pada tanggal 22.40 WIB
63
“Thousands flee violence in Central African Republic and seek shelter in in southern Chad” sebagaimana dimuat www.unhcr.org, terakhir diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 22.50 WIB
Universitas Sumatera Utara
tempat yang lebih aman. Konflik internal yang terjadi di Republik Afrika Tengah antara Anti-Balaka dengan eks-milisi Seleka telah menjadikan konflik semakin
kompleks. Konflik yang selama beberapa dekade terjadi antara pemerintahan yang
berkuasa dengan para oposisi pemerintah, kemudian berubah menjadi konflik berbasis agama. Kehadiran Anti-Balaka yang pada mulanya sebagai kelompok
yang ingin mempertahankan diri dari aksi pemberontakan eks-milisi Seleka, kemudian berubah menjadi kelompok brutal dengan tujuan menghilangkan
populasi Muslim yang minoritas di Republik Afrika Tengah. Kondisi ekonomi yang tidak seimbang pun menjadi faktor pemicu pertikaian bersenjata ini terjadi,
karena pada kenyataannya mengakibatkan kecemburuan dan frustasi sosial didalam masyarakat wilayah utara. Kelompok-kelompok etnis muncul ke
permukaan yang dibarengi dengan aksi pemberontakan dan penjarahan atas sumber daya alam yang ada. Kehadiran kelompok-kelompok tersebut selanjutnya
menghadirkan aksi brutal yang menyebabkan ketegangan dengan pemerintah Bozize. Konflik yang pada mulanya berakar pada kesenjangan politik dan
ekonomi ini, berujung pada kekerasan sektarian yang terjadi hampir di semua wilayah RAT. RAT yang 80 warganya beragama Kristen menganggap bahwa
Seleka adalah orang asing di negaranya. Parahnya, serangan-serangan milisi telah menyebabkan warga Muslim meninggalkan tempat asal mereka dalam skala yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab utama krisis di Republik Afrika Tengah adalah tidak berfungsinya pemerintahan
dan meluasnya kemiskinan.
Universitas Sumatera Utara
B. Kejahatan Kemanusiaan di Republik Afrika Tengah Ditinjau Dari